Home   Blog    Jurnalisme  Media Massa
Media Sosial

  Wednesday, 27 July 2022 09:57 WIB

Personal Branding untuk Peningkatan Karir

Author   Tempo Institute

tempo4

Di dunia persaingan kerja yang semakin ketat, seseorang tidak hanya perlu meningkatkan skill tertentu, tetapi juga mesti membangun personal branding yang unik untuk perjalanan karir dan mudah dilirik oleh industri kerja.

Personal branding adalah salah satu kunci sukses. Kunci sukses yaitu secara sadar mengelola dan membentuk merek pribadi dan ini membutuhkan waktu, usaha, dan perencanaan yang matang. Berikut beberapa cara membangun personal branding untuk tingkatkan karir, antara lain:

1. Siapkan USP dengan Matang

Cara membangun personal branding untuk tingkatkan karir yaitu dengan fokus pada unique selling point (USP). Ini adalah bagaimana seseorang akan membedakan diri mereka dari profesional lain dan meninggalkan kesan yang tak terlupakan. Untuk menemukan USP Anda, coba pikirkan hal berikut:

  • Apa yang Anda suka lakukan?
  • Apa yang Anda kuasai?
  • pujian apa yang biasanya Anda peroleh dari orang lain?
  • Apa yang memotivasi Anda?
  • Kesan apa yang diperoleh orang lain saat mengingat Anda?

Munculkan beberapa ide untuk disorot, lalu lanjutkan ke penelitian kata kunci. Cari kata kunci yang berkaitan dengan jabatan, tugas, tanggung jawab, sertifikasi, dll. Ini akan membantu para pencari organik tersebut dan memperkuat kredensial resume Anda.

2. Tentukan ingin seperti apa Anda dikenal

Personal branding lebih dari sekadar cerminan diri hari ini atau dalam kurun waktu singkat tertentu. Personal branding adalah peta jalan ke mana Anda harus pergi. Selain memahami keterampilan dan kompetensi yang ada, penting untuk menilai kekuatan dan kelemahan yang terkait dengan industri atau karier mana pun yang ingin dimasuki selanjutnya.

Dengan melakukan ini, Anda akan mengungkap keterampilan dan sifat yang membuat Anda berbeda, serta area di mana perlu meningkatkan atau mendapatkan pengetahuan baru untuk maju. Memperkirakan di mana ingin berada dalam lima atau 10 tahun dapat membantu menentukan dengan lebih baik langkah apa yang perlu diambil untuk mencapainya.

3. Tentukan audiens

Sebelum mulai menyusun merek personal branding, seseorang juga perlu menentukan siapa yang ingin dijangkau. Apakah itu kelompok orang di profesi tertentu? Atau seorang individu di perusahaan tertentu?

Semakin cepat menentukan audiens, semakin mudah untuk menyusun personal branding, karena akan lebih memahami jenis kisah yang perlu diceritakan dan di mana Anda perlu menceritakannya.

Misalnya, jika tujuan Anda adalah menjangkau manajer perekrutan dan perekrut, Anda dapat memulai dengan membuat atau memperbarui profil LinkedIn. Mengapa? Karena 92 ​​persen perekrut memanfaatkan media sosial untuk menemukan kandidat berkualitas tinggi dan, di antaranya, 87 persen menggunakan LinkedIn.

Di sisi lain, jika seorang desainer grafis yang mencoba untuk mengesankan klien yang sudah ada dan menarik pelanggan baru, Anda dapat memilih untuk menceritakan kisah melalui situs web atau portofolio pribadi, di mana Anda dapat mengekspresikan berbagai bakat yang dimiliki dengan lebih baik.

4. Teliti industri yang diinginkan dan ikuti para ahlinya

Saat mulai memetakan karier yang diinginkan, penting untuk mengumpulkan penelitian tentang para ahli dalam peran tersebut.

Cari tahu siapa pemimpin pemikiran di bidang apa pun yang diminati, dan jangan hanya mengikuti mereka, cari tahu apakah mereka memiliki blog, atau di mana mereka menyumbangkan pemikiran mereka. Carilah orang-orang yang sukses dan periksa apa yang mereka lakukan. Tirulah mereka, dan kemudian lakukan yang lebih baik.

Dalam membangun personal branding, tujuannya adalah menonjol, tetapi Anda tidak dapat naik ke puncak tanpa berusaha minimal memiliki kemampuan sama dengan siapa yang sudah ada di sana.

5. Perhatikan dan tingkatkan koneksi

Cara penting lainnya untuk membangun personal branding adalah membangun jaringan di luar lingkaran terdekat Anda. Ini dapat melakukannya dengan menghadiri acara yang dapat membantu menemukan influencer atau mentor untuk terhubung.

Hal terbaik tentang jaringan adalah ia menawarkan cara untuk memasarkan diri dan kemampuan. Tidak seperti bentuk promosi tradisional, dalam koneksi, Anda dapat memiliki akses ke ruangan yang penuh dengan orang-orang yang dapat diajak bicara tatap muka. Jika digunakan dengan baik, kesempatan ini dapat membantu menemukan calon bos atau klien berikutnya.

Baca juga : Badan Siber dan Sandi Negara Akan Gandeng BIN, TNI, Polri

Bagikan
WordPress Image Lightbox