Home   Blog    Jurnalisme  Media Sosial
Menulis

  Saturday, 02 April 2022 10:25 WIB

Nostalgia dengan Karya-Karya Hebat Hilman “Lupus”

Author   Digital Marketing

Hilman Hariwijaya Saat Mengetik Karyanya

Awal Maret kemarin, tepatnya tanggal sembilan, Indonesia kehilangan salah satu penulis yang mengisi waktu generasi milenial pada tahun 1990-an. Penulis itu bernama Hilman Hariwijaya. Namanya mungkin terdengar asing untuk generasi masa kini, tetapi karya-karya hebat Hilman masih bisa dinikmati hingga sekarang. Salah satunya cerita berjudul Lupus.

Hilman Hariwijaya sendiri lahir di Bengkulu pada 25 Agustus 1964. Ia merupakan penulis yang mulai dikenal lewat karyanya yang berjudul Lupus. Lupus adalah cerita yang menceritakan kehidupan remaja laki-laki pada era 1980-an dan 1990-an. Bisa dibilang Lupus merupakan karya alternative ego dari Mas Hilman, panggilan akrab Hilman Hariwijaya.

Namun, karyanya yang hebat tidak hanya Lupus. Ada beberapa karyanya yang mengisi masa remaja generasi milenial saat ini. Berikut karya-karya hebatnya yang telah meramaikan dunia televisi dan sastra pada saat itu.

Lupus

Lupus merupakan karakter laki-laki yang diciptakan Mas Hilman pada tahun 1986 lewat cerpennya di majalah Hai. Ia menceritakan Lupus adalah seorang pelajar yang menjadi wartawan muda di majalah Hai. Karakter Lupus pun sudah diperankan oleh Oka Sugawa, Rico Karindra, dan Attar Syah dalam lima film layar lebar dari 52 buku yang menceritakan Lupus.

Olga

Jika Lupus merupakan karakter laki-laki, Olga merupakan karakter perempuan yang diciptakan pada tahun 1990 di majalah Mode. Ia menceritakan Olga sebagai pelajar yang berprofesi sampingan sebagai penyiar radio di Radio Ga Ga. Karakter Olga sendiri pernah diperankan oleh Desy Ratnasari dan Sarah Sechan.

Vladd

Vladd merupakan karakter jenius yang diciptakan oleh Mas Hilman bersama A. Mahendra. Vladd juga adalah seri keenam dari karya Hilman Hariwijaya.

Keluarga Hantu

Ini merupakan seri keempat Hilman yang ditulis bersama Boim. Karya ini mengisahkan Luyut, anak hantu yang mencoba berteman dengan manusia, tetapi, ditentang oleh Nates dan Kanalitnuk (orang tuanya).

Nates dan Kanalitnuk sendiri merupakan kebalikan dari kata setan dan kuntilanak.

Nah, karya-karya tersebut merupakan salah empat dari karyanya yang terkenal pada tahun 90-an. Meskipun Mas Hilman sudah tiada, karyanya akan selalu hidup pastinya. Buktinya bukunya masih banyak dijual di beberapa penerbit buku.

Kamu ingin menjadi The Next Lupus dengan karya-karya cerpennya yang disenangi banyak pembaca?

Yuk, ikuti kelas daring Menulis Cerpen bersama ahlinya dari Tempo!

Baca juga : Badan Siber dan Sandi Negara Akan Gandeng BIN, TNI, Polri

Bagikan
WordPress Image Lightbox