Home   Blog    Jurnalisme  Menulis
Pengembangan Diri

  Tuesday, 11 October 2022 10:57 WIB

Menyusun Kalimat Efektif yang Baik dalam Jurnalistik

Author   Tempo Institute

Ilustrasi kalimat efektif

Kalimat efektif dalam Bahasa Indonesia sangat diperlukan dalam menulis. Tidak hanya untuk tugas yang berkaitan dengan bahasa saja, tapi juga pekerjaan yang berkaitan dengan perencanaan dan pelaporan juga memerlukan kemampuan menyusun kalimat efektif yang baik.

Kalimat efektif adalah kalimat yang mudah dipahami oleh pembaca. Sebuah kalimat bisa dikatakan efektif jika berhasil menyampaikan pesan, gagasan, perasaan maupun pemberitahuan dari penulis. Jika Anda membaca sebuah tulisan, entah itu artikel, iklan atau hanya cuitan di media sosial, tapi tidak memahami maksud dari tulisan itu, maka bisa jadi tulisan itu tidak mengandung kalimat efektif. Untuk menyusun kalimat efektif, diperlukan logika dan kematangan berpikir. Dalam jurnalistik, penulisan dengan kalimat efektif sangat diperlukan agar laporan yang diberikan jelas dan tidak menimbulkan kesalahpahaman.

Sebelum menulis, pahami terlebih dahulu apa itu kalimat efektif, bagaimana cara membuat dan menyusunnya agar menjadi tulisan yang mudah dipahami. Berikut beberapa cara menyusun kalimat efektif:

1. Menggunakan Penalaran yang Tegas, Cermat dan Logis

Melansir artikel dari laman Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), syarat sebuah kalimat itu dikatakan efektif adalah logis. Kelogisan ini bisa dilihat dari keberadaan kalimat pasif dan aktif yang jelas, juga induk kalimat dan anak kalimat yang tepat. Jika sudah logis, sebuah kalimat harus memiliki ketegasan, yakni mana kata yang ditonjolkan. Selain logis dan tegas, kalimat efektif juga harus cermat dalam pemilihan diksi. Pemilihan ini berkaitan dengan struktur kalimat dan pemilihan kata yang tepat.

2. Menerapkan Struktur Kalimat yang Jelas

Sebuah kalimat dikatakan efektif jika strukturnya jelas. Struktur kalimat terdiri dari unsur Subjek-Predikat-Objek-Keterangan (SPOK). Dalam sebuah kalimat tunggal unsur SPOK sangat mudah dikenali. Misalnya: Ani (S) membeli (P) kue tart (O) di Toko Anugerah (Keterangan Tempat). Struktur ini bisa diubah asalkan masih logis.

Berbeda lagi dengan kalimat yang memiliki unsur SPOK ganda. Kalimat efektif dengan SPOK ganda akan menjadi lebih panjang, sehingga diperlukan penggunaan induk dan anak kalimat. Walau begitu, panjang pendeknya sebuah kalimat tidak bisa menjadi standar keefektifan sebuah kalimat. Kalimat yang pendek belum tentu termasuk dalam kalimat efektif jika strukturnya tidak jelas, begitu pula dengan kalimat panjang.

3. Memakai Kata yang Tidak Bertele-tele

Satu cara menyusun kalimat efektif ialah dengan tidak bertele-tele. Pemilihan kata dan diksi dalam sebuah kalimat akan sangat memengaruhi wujud kalimat itu sendiri. Itulah mengapa penting untuk mengasah nalar dan logika penulis. Umumnya, penulis pemula banyak boros kata hubung seperti kata ‘yang’ dan ‘dan’. Misalnya: “Membaca buku memiliki banyak manfaat yang baik untuk meningkatkan kecerdasan otak yang mendasari manusia dalam berpikir.”

Kalimat di atas bisa diubah menjadi kalimat yang lebih efektif: “Membaca buku memiliki banyak manfaat, di antaranya meningkatkan kecerdasan otak.” Kalimat ini lebih enak dibaca dan mudah dicerna karena pokok pikiran sudah tersampaikan. Terkadang penulis ingin menambahkan banyak informasi ke dalam satu kalimat yang justru akan membuat kalimat tersebut tidak efektif karena memiliki banyak pokok pikiran.

4. Menerapkan Kesejajaran dalam Pemilihan Kata

Cara menyusun kalimat efektif selanjutnya ialah dengan menerapkan kesejajaran dalam pemilihan kata. Dalam menulis berita atau artikel, terkadang mengandung informasi yang menuntut penyebutan lebih dari satu objek. Misalnya: Renovasi gedung yang ambruk akibat gempa itu telah memasuki tahap akhir. Tahapan itu berupa pengecatan tembok, menguji sistem air, mengatur ruangan dan pemasangan penerangan. Dua kata yang dicetak miring tidak pararel dengan dua tahapan lain yakni pengecatan dan pemasangan. Sehingga, agar kalimat itu menjadi efektif, kata menguji diganti pengujian, dan kata mengatur diganti pengaturan.

Selain itu, untuk menyusun kalimat efektif, penulis harus memperhatikan pemilihan kata di setiap kalimatnya. Seperti menghindari padanan kata dalam satu kalimat, seperti “Sejak dari siang…” dan kata bermakna sama tapi disejajarkan. Juga, perhatikan kata jamak dalam kalimat. Jika sudah ada kata yang mewakili kejamakan, maka tak perlu ditambahi kata lain, seperti “Hadirin semuanya…”

Selain cara menyusun kalimat efektif yang tepat di atas, dibutuhkan latihan terus menerus. Karena, dengan latihan menulis akan mengasah logika dan nalar, sehingga lebih memudahkan dalam menyusun kalimat yang baik.

Yuk, belajar menulis kalimat yang efektif dan mudah dipahami di kelas online Mahir Berbahasa: Mahir Menulis dengan Kalimat Efektif bersama Tempo Institute!

Baca juga : Badan Siber dan Sandi Negara Akan Gandeng BIN, TNI, Polri

Bagikan
WordPress Image Lightbox