Home   Blog    Jurnalisme
Media Massa

  Friday, 14 October 2022 09:34 WIB

Memotret Produk Jadi Lebih Menarik

Author   Digital Marketing

Ilustrasi fotografi produk

Memotret tidak harus dikaitkan dengan pemandangan atau model saja. Seiring dengan perkembangan zaman, kini ada banyak jenis fotografi, salah satunya fotografi produk. Jenis fotografi ini biasanya digunakan untuk membuat tampilan produk atau jasa lebih menarik sebelum dipasarkan.

Dibandingkan teks, foto memiliki ‘kekuatan’ lebih dalam menarik perhatian, karena sensor mata manusia lebih cepat dan mudah menangkap gambar dibanding harus memproses kata terlebih dahulu. Itu menjadi alasan mengapa kini makin banyak iklan yang menonjolkan visualnya, walaupun teks juga memiliki nilai penting.

Fotografi produk berbeda dengan jenis fotografi lainnya. Melansir dari laman Adobe, fotografi produk yang profesional adalah bentuk komersil dari fotografi benda mati. Dalam fotografi ini juga, ada banyak teknik yang harus diterapkan, mulai dari penataan produk, pencahayaan yang tepat, dan pengaturan teknis lain yang dapat membuat produk menjadi lebih menarik. Biasanya hasil foto dari fotografi jurnalistik digunakan sebagai materi iklan, baik di media cetak ataupun digital.

Memotret produk menjadi lebih menarik memang terdengar mudah, tapi kenyataannya ada banyak hal yang harus dipersiapkan. Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan agar produk yang hendak dipasarkan menjadi lebih menarik minat pembeli:

1. Menggunakan Peralatan yang Mendukung

Meski kebanyakan fotografi produk dilakukan di dalam ruangan, persiapan yang matang sangat diperlukan. Terlebih jika produk yang hendak dipotret adalah makanan, maka perlu persiapan yang lebih matang agar makanan tetap terlihat menggoda. Pencahayaan dalam pemotretan di dalam ruangan sangat penting, di mana fotografer harus memperhatikan posisi produk sehingga menimbulkan bayangan yang tidak mengganggu.

Sama seperti teknik fotografi lainnya, sebelum memotret produk siapkan peralatan yang mendukung. Tak hanya kamera, siapkan juga lighting, tripod, lensa sesuai kebutuhan, properti pendukung, dan tentu saja produk yang hendak dipotret. Peralatan yang digunakan dalam memotret produk disesuaikan dengan konsep yang hendak dibuat.

2. Konsep dan Pemilihan Warna Sesuai

Sebelum memotret produk, pastikan sudah memiliki konsep yang akan diterapkan. Konsep ini bisa disesuaikan dengan jenis produk, target pasar, dan apa yang ingin ditonjolkan. Menetapkan konsep memang tidak mudah, tapi bisa diperoleh dengan melakukan riset dan analisis produk. Setelah menentukan konsep, cari perangkat yang bisa mendukung konsep.

Salah satu faktor yang memengaruhi hasil jepretan adalah warna. Bermain dengan psikologi warna sangat penting dalam pemotretan produk. Tidak hanya dapat memperindah tampilan, pemilihan warna yang tepat juga dapat memengaruhi ketertarikan audiens. Pemilihan warna ini didasari dari konsep yang telah dibuat. Misalnya produk yang hendak dipotret adalah produk kecantikan, pilih warna latar belakang yang cerah tapi tidak menutupi warna kemasan produk. Umumnya, warna yang dipilih untuk memotret produk ini adalah warna pink, putih dan warna yang berkesan lembut dan feminin.

3. Fokus ke Detail dan Angle yang Tepat

Tips memotret produk selanjutnya ialah berfokus pada detail dan pemilihan angle yang tepat. Salah satu tips agar hasil jepretan fokus ke detail adalah dengan menggunakan latar belakang yang bersih dengan sedikit tambah properti yang tidak perlu. Misalnya ingin memotret makanan, cukup beri tambahan pemanis bahan yang mewakili makanan tersebut. Atau misalnya memotret produk fashion, cukup gunakan latar belakang polos dan fokus ke pakaian. Selain itu, pemilihan angle yang tepat juga dapat mendukung detail. Fotografer harus tahu kapan menerapkan angle wide, kapan harus memotret dari jarak dekat. Lagi-lagi, tips ini bergantung pada konsep yang sudah ditentukan di awal.

4. Editing

Teknik editing dalam fotografi produk sangat penting. Melansir dari laman Adobe, pengeditan pasca produksi penting untuk ‘menghidupkan’ yang hambar, seperti memastikan white-balanced, warna, kontras, sorotan dan bayangannya tepat. Sehingga, hasil foto menjadi lebih hidup dan menarik. Walau penting, editing dalam memotret produk hanya sebatas pengeditan dasar. Laman Word Stream menyebut jika editing yang terlalu banyak dan berlebihan seperti mengubah latar belakang sembarangan, justru akan membuat masalah dan hasil foto jadi tidak terlihat nyata.

Kamu juga bisa belajar bareng MinTI di kelas Foto Jurnalistik bareng ahlinya agar foto kamu semakin keren.

Yuk, jangan lupa daftar, ya!

Baca juga : Badan Siber dan Sandi Negara Akan Gandeng BIN, TNI, Polri

Bagikan
WordPress Image Lightbox