Home   Blog    Menulis
Pengembangan Diri

  Monday, 08 August 2022 09:58 WIB

Manfaat Membaca Buku dalam Menulis Artikel

Author   Tempo Institute

1-1-800x534

Bagi Anda yang bekerja sebagai peneliti, pengajar hingga penulis mungkin sudah tidak asing dengan kegiatan membaca karena dapat menunjang karier. Itu juga berlaku bagi seorang jurnalis. Ada banyak manfaat membaca buku dalam menulis berita atau jenis tulisan lain. Menulis dan membaca bak satu kesatuan yang sulit dipisahkan. Membaca tanpa menulis, mungkin bisa jadi hobi saja, tapi kalau menulis tanpa membaca akan beda cerita. Dengan membaca, seorang penulis akan mendapatkan banyak insight dan pelajaran baru. Maka dari itu, banyak penulis yang menyarankan para penulis pemula untuk banyak membaca.

Terlebih kini membaca tidak melulu lewat buku fisik saja. Dengan perkembangan teknologi yang pesat, kita bisa membaca buku lewat smartphone. Jadi, enggan membeli buku fisik bukan lagi alasan yang tepat untuk gemar membaca. Selain itu, ada banyak manfaat membaca buku untuk menulis, baik menulis artikel populer, ilmiah, hingga berita sekalipun. Berikut beberapa manfaat membaca yang bisa didapatkan:

1. Menambah Wawasan

Anda mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah “Buku adalah Jendela Dunia”. Istilah ini memang benar adanya. Jauh sebelum kemunculan internet dan kemudahan teknologi komunikasi seperti saat ini, orang-orang mengandalkan buku sebagai sarana mendapatkan informasi. Ini penting bagi seorang jurnalis untuk menambah wawasan agar hasil liputan mereka lebih berbobot dan informatif. Manfaat membaca buku ini tidak hanya berguna bagi jurnalis saja, tapi untuk semua orang. Terlebih kini makin mudah mengakses buku, baik secara fisik maupun digital.

2. Memperkaya Diksi dan Kosakata

Manfaat membaca buku dalam menulis artikel selanjutnya ialah memperkaya diksi dan kosakata. Manfaat ini bisa diperoleh tidak hanya dengan membaca buku ilmiah saja, tapi justru dari buku-buku fiksi. Penulis fiksi biasanya memiliki banyak kosakata dan diksi yang cantik dalam karya mereka. Dengan membaca buku fiksi, akan membuat diksi serta kosakata bertambah.

Diksi dan kosakata dari buku fiksi umumnya berbeda dengan buku-buku ilmiah. Diksi dan kosakata di buku fiksi justru lebih kaya, mudah dipahami dan dekat dengan kondisi sosial masyarakat. Kelebihan ini menguntungkan jurnalis, karena memudahkan pekerjaan mereka dalam menyampaikan pesan ke masyarakat.

3. Melatih Konsentrasi dan Mengasah Memori

Tidak seperti menonton atau melihat, membaca memerlukan kerja otak yang lebih. Saat membaca bagian otak untuk melihat, mencerna bahasa, dan pembelajaran asosiatif akan bekerja bersamaan. Fungsi ini dapat melatih otak dalam berkonsentrasi. Melansir dari laman Oprah, semua aktivitas itu mampu menjaga daya ingat agar tetap tajam dan mengasah kemampuan berpikir. Manfaat membaca buku ini tentu sangat berguna bagi seorang penulis, karena saat menulis membutuhkan konsentrasi dan daya ingat yang kuat.

4. Baik untuk Kesehatan Otak

Membaca buku tidak hanya berpengaruh pada kecerdasan saja tapi juga kesehatan otak. Melansir dari laman Alzheimer’s Society, membaca buku dapat melatih pikiran sehingga mampu mengurangi risiko demensia. Selain itu, sebuah studi dari Universitas Yale juga menyebut jika orang yang membaca buku hidup lebih lama dibanding mereka yang tidak membaca buku. Penelitian ini terlepas dari jenis kelamin, kekayaan, pendidikan dan kesehatan.

Manfaat membaca buku ini juga baik untuk melatih kecerdasan emosional dan empati. Di mana kemampuan emosional ini sangat diperlukan manusia dalam bersosialisasi, terutama seorang jurnalis yang banyak berinteraksi dengan beragam lapisan masyarakat.

Membaca buku bisa dijadikan hobi yang menyenangkan dan baik untuk kebutuhan mental. Tidak ada salahnya untuk mencoba membaca, dimulai dari hal-hal yang digemari. Sehingga, manfaat membaca buku di atas dapat diperoleh.

Baca juga : Badan Siber dan Sandi Negara Akan Gandeng BIN, TNI, Polri

Bagikan
WordPress Image Lightbox