Cara Jitu Mengenali Bakat dari Kepribadian

Mengenali diri sendiri itu sangat penting karena kita akan dalam menghadapi masalah hidup. Selain itu, kita dapat mengenali bakat, kemampuan dalam diri, dan apa saja yang dapat dikembangkan.

Salah satu cara untuk mengenali diri sendiri ialah mempelajari kepribadian. Melansir dari laman Lumen Learning, dengan mempelajari kepribadian, memungkinkan kita untuk mengetahui emosi, perilaku, dan cara pikir sehari-hari.

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mempelajari kepribadian, salah satunya dengan assessment. Dalam melakukan tes ini, ada beberapa teori, di antaranya Myers-Briggs atau biasa dikenal dengan MBTI. Menurut teori ini, kepribadian dibagi menjadi empat aspek: Ekstroversi-Introversi (EI), Sensing-Intuition (SN), Thinking-Feeling (TF), dan Judging-Perceiving (JP). Dari penilaian empat aspek itu, dilebarkan lagi menjadi 16 tipe kepribadian, seperti ESTJ, ESTP, ESFJ, ESFP, ISTJ, ISTP, ISFJ, ISFP, ENTJ, ENTP, TNFJ, TNFP, INTJ, INTP, INFJ, dan INFP.

Untuk mengetahui apa tipe kepribadian Anda menurut teori Myers-Briggs, Anda bisa melakukan tes dengan menjawab beberapa soal. Tes ini bisa dilakukan di instansi psikologi, secara online, atau dengan memanfaatkan layanan kesehatan mental yang menyediakan.

Analisis dan kenali apa saja keterampilan Anda, setelah itu identifikasi bakat. Berikut beberapa cara melihat bakat dari kepribadian yang dimiliki:

1. Mencari Apa yang Membuat Nyaman dan Kuat

Setelah mengetahui tipe kepribadian masing-masing, kita dapat menganalisis, apa saja yang membuat kita nyaman dan menjadi pribadi yang kuat. Hasil dari analisis ini bisa digunakan untuk menemukan bakat. Misalnya, Anda merasa nyaman saat berbicara di depan banyak orang, mungkin bakat Anda adalah public speaker atau presenter.

2. Ketahui Apa yang Membuat Anda Mengeluarkan Banyak Uang

Selain mencari situasi yang membuat nyaman, Anda juga dapat mengetahui bakat dari arus pengeluaran uang. Coba cek, dalam sebulan, ke manakah perginya uang Anda (tentunya selain kebutuhan pokok). Melansir dari laman Life Hack, misalnya Anda menghabiskan banyak uang untuk pergi ke gym, kelas yoga atau kegiatan olahraga lain. Ada kemungkinan, Anda bakat di bidang atletik atau olahraga.

3. Tanyakan pada Teman soal Diri Anda

Melihat bakat lewat kepribadian tak hanya bisa diketahui dari sudut pandang diri sendiri. Anda bisa menanyakan kepada teman, bagaimana perspektif mereka mengenai diri Anda. Tanyakan pada mereka, kira-kira bakat atau keterampilan apa yang cocok dan sesuai dengan Anda. Namun, jangan menelan mentah-mentah pendapat mereka, pelajari terlebih dahulu.

4. Tanyakan pada Keluarga soal Masa Kecil Anda

Selain lewat teman, Anda bisa menanyakan kepada keluarga, terutama orang tua mengenai bakat Anda. Misalnya, apa kebiasaan unik selama masih kecil. Seperti mencoret-coret tembok, senang berkreasi atau kegiatan lain yang berkaitan dengan keterampilan dan bakat.

5. Menulis Jurnal

Jika Anda masih merasa kesulitan melihat bakat dari kepribadian, bisa mencoba menulis jurnal. Masih melansir dari Life Hack, luangkan waktu untuk menuliskan, keterampilan dan bakat apa yang diminati dan dimiliki. Simpan jurnal itu, dan baca kembali sepekan atau beberapa pekan kemudian. Bisa jadi, Anda bisa menemukan bakat yang tersembunyi dari daftar yang sudah ditulis.

6. Catat Buku/Musik/Film yang Disukai

Membaca buku, mendengarkan musik atau menonton film adalah beberapa hobi yang banyak digemari. Tahukah Anda, jika apa yang kita konsumsi dapat menggambarkan nilai-nilai apa yang kita yakini, seperti halnya selera dalam memilih buku, musik atau film. Dari media-media yang dikonsumsi itu, Anda bisa melihat apa yang sebenarnya Anda mau. Catat buku apa yang sudah dibaca dan mana yang disukai, juga alasan mengapa menyukainya. Dari situ Anda bisa mengindentifikasi apa saja yang menjadi kegemaran, dan bisa menjadi potensi bakat Anda.

7. Bersyukur dan Terbuka Akan Perubahan

Cara melihat bakat dari kepribadian selanjutnya ialah dengan terbuka akan perubahan dan bersyukur. Kadang kita kesulitan menemukan keterampilan dan bakat, karena pemikiran yang sempit dan tidak mau menerima perubahan. Misalnya, perkembangan teknologi semakin maju dan menghasilkan banyak perangkat canggih. Di sisi lain, Anda tidak mau menerima perkembangan teknologi ini dengan menolak memakai perangkat canggih tersebut. Padahal, tidak ada yang tahu jika sebenarnya Anda memiliki bakat untuk mengoperasikan perangkat itu lebih baik dari orang lain.

Intinya, untuk mengenali bakat dan keterampilan, Anda perlu mengenali dan memahami diri terlebih dahulu.

Baca juga : Badan Siber dan Sandi Negara Akan Gandeng BIN, TNI, Polri