Home   Blog    Kiat
Pengembangan Diri

  Sunday, 16 January 2022 13:31 WIB

Pentingnya Menanamkan Peran dan Jiwa Kepemimpinan

Author   Digital Marketing

Ilustrasi Viralitas Bisa Memengaruhi Orang Lain

Seorang pemimpin memiliki peran penting dalam sebuah kelompok, baik yang berskala kecil maupun sebesar negara atau organisasi dunia. Ada yang bilang bahwa pemimpin itu dilahirkan. Namun, menurut Tim Stobierski dalam artikelnya di laman Harvard Business School menyebutkan bahwa jiwa kepemimpinan bisa diciptakan.

Seorang yang mampu membangun dan mengembangkan karakternya dengan baik, maka ia bisa saja menjadi seorang pemimpin. Seorang pemimpin akan tampak lebih menonjol karena ia menginvestasikan waktu dan energinya lebih dari yang lain, untuk kepentingan bersama.

Dengan keterampilan kepemimpinan yang baik, maka kelompok yang dipimpin akan mendapatkan manfaatnya. Anggotanya akan lebih sejahtera dan risiko konflik lebih kecil. Kalaupun ada konflik, lebih mudah diselesaikan.

Selain itu, apa pentingnya peran pemimpin?

Keterampilan kepemimpinan seorang pemimpinan menunjukkan potensi kemajuan. Seperti halnya pelatih dan kapten dalam tim sepak bola. Pentingnya peran pemimpin seperti mereka sangat berpengaruh pada kemampuan pemain ketika pertandingan. Bahkan, di luar lapangan, sosok pelatih dan kapten sama pentingnya seperti saat pertandingan berlangsung.

Untuk mendapatkan keterampilan dan kemampuan itu, butuh banyak latihan dan tekad yang kuat. Berikut beberapa cara menanamkan jiwa kepemimpinan:

1. Menjadi Pendengar yang Baik dan Cerdas

Untuk menjadi seorang pemimpin yang bijak, menjadi pendengar yang baik saja tidak cukup. Seorang pemimpin harus mau dan mampu mendengarkan orang lain. Karena, “menjadi seorang pemimpin tidak berarti harus selalu menjadi sorotan,” tulis Stacey Marone dalam artikelnya yang berjudul 9 Ways Develop Leadership Skills di laman Wrike.

Sifat penting yang harus dimiliki seorang pemimpin adalah mendengarkan saran, ide, dan tanggapan dari orang lain, lalu mengembangkannya. Menjadi seorang pemimpin tak harus banyak bicara, seperti padi, “makin berisi makin merunduk.”

2. Disiplin

Cara menanamkan jiwa kepemimpinan selanjutnya ialah dengan menjadi orang yang disiplin. Marone menyebut, seorang pemimpin membutuhkan kedisplinan. Tak hanya disiplin dalam pekerjaan, tapi juga dalam keseharian. Jika seseorang memiliki sikap satu ini, maka ia akan dinilai lebih oleh orang lain karena menghargai waktu. Anda bisa memulai dengan menyelesaikan tugas tepat waktu, tidak menunda pekerjaan, dan membuat jadwal harian.

Jika seorang pemimpin menghargai waktu, maka ia akan menghargai waktu orang lain dan enggan membuat orang lain menunggu. Inilah pentingnya peran pemimpin yang akan membuat kerja kelompok menjadi lebih efektif dan efisien.

3. Mengasah Kesadaran Situasional dan Kepekaan Sosial

Selain disiplin, seorang pemimpin harus memiliki kesadaran situasional dan kepekaan sosial. Kesadaran situasional adalah kemampuan menghadapi situasi di luar prediksi. Untuk mengasah kemampuan ini tentu tidak mudah karena perlu kepekaan yang lahir dari karakter seseorang.

Anda bisa mengasah kemampuan ini dengan mengikuti organisasi, komunitas, atau klub. Seiring berjalannya waktu, jika Anda aktif mengikuti berbagai kegiatan, maka kepekaan Anda akan meningkat dengan sendirinya.

4. Mengambil Banyak Peran

Cara lain untuk mengembangkan keterampilan memimpin, adalah dengan mengambil banyak peran dalam suatu kegiatan atau proyek. Dengan begitu, Anda bisa belajar memahami banyak posisi. Jangan takut untuk mencoba hal baru dan mengambil tanggung jawab yang besar. Jika diri Anda siap dan sudah dibekali dengan kepekaan sosial, maka akan memudahkan Anda.

Walau begitu, Anda juga harus tahu batas kemampuan. Jangan memaksakan diri dengan mengambil banyak tanggung jawab, tapi berakhir tertelantarkan. Hasilnya, Anda malah keteteran dan menjadi kacau.

5. Terus Belajar

Untuk memahami pentingnya peran pemimpin selanjutnya ialah dengan terus belajar. Seorang pemimpin yang baik tidak akan kenal lelah, belajar dan terus belajar, karena ia menyadari bahwa dirinya masih kurang. Tidak hanya belajar secara akademik, tapi juga belajar banyak pengetahuan. Belajar juga bisa dilakukan di mana saja, tidak harus di sekolah atau akademi, bahkan di jalananpun bisa menjadi tempat belajar.

Menjadi seorang pemimpin memang tidak mudah. Siapapun bisa menjadi pemimpin yang hebat. Ingat! Pemimpin tidak dilahirkan, tapi dibentuk dengan belajar dan terus belajar.

Baca juga : Badan Siber dan Sandi Negara Akan Gandeng BIN, TNI, Polri

Bagikan
WordPress Image Lightbox