Setelah pelatihan, terbitlah semangat menulis yang menggembirakan. Di Kementerian Sekretariat Negara semangat ini menguntungkan antara lain pengelolaan majalah internal. “Sekarang ada penulis-penulis baru yang mewarnai majalah internal,” kata Zaenatiun, Kepala Bidang Pendidikan dan Latihan Teknis dan Pengembangan Kementerian Sekretariat Negara.
Buah dari pelatihan itu terlihat ketika dua redaktur Tempo bertandang ke Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Sekretariat Negara pada 27 Februari 2018. Elik Susanto dan Yudono Yanuar, dua redaktur itu, datang untuk mengampu kegiatan evaluasi tulisan peserta pelatihan menulis feature yang diselenggarakan pada November 2017. “Ini H+1, evaluasi setelah pelatihan, seperti yang kami lakukan juga di lembaga lain,” kata Yus Ardhiansyah, Kepala Divisi Pelatihan Tempo Institute
Elik dan Yudono mengaku senang melihat perkembangan peserta. “Banyak perubahan,” kata Yudono. Menurut dia, dalam pelatihan tahun lalu hubungan antarparagraf pada tulisan peserta masih kaku. “Sekarang sudah mengalir.”
Di antara tulisan yang dievaluasi, “Bahkan ada yang bisa langsung dimuat,” kata Elik. Maksudnya: tulisan itu bisa langsung dipublikasikan karena sudah jadi. Ia memberi contoh tulisan berjudul “Tolak Sepeda dari Jokowi, Permintaan Seorang Pelajar Tunanetra Dikabulkan”. Menurut Elik, tulisan itu bisa jadi contoh tulisan siaran pers Kementerian Sekretariat Negara.
Dari 25 peserta yang mengikuti pelatihan tahun lalu, 18 orang mengirimkan tulisan untuk dievaluasi. “Ini juga sudah lumayan, Mas,” kata Zaenatiun. Ia menilai pelatihan telah efektif menumbuhkan semangat pegawai Kementerian Sekretariat Negara untuk menulis. Di antara mereka ada yang ikut “mewarnai majalah internal”.
Ia tak lupa kembali menyemangati peserta pada sesi pembukaan, bahwa peserta yang memperbaiki tulisan setelah dievaluasi hari ini akan dimuat di majalah internal, Gaharu, terbitan yang akan datang. “Yeee….,” peserta berseru kegirangan.
Seorang peserta, Kukuh Wijaya, mengaku puas dengan evaluasi hari itu. “Kami kembali diingatkan soal hubungan setiap paragraf dan pemilihan diksi,” katanya.
Ia merasa evaluasi yang bersifat detail sangat bermanfaat bagi peningkatan kemampuan menulis mereka. “Yang juga menarik adalah saat tulisan peserta dievaluasi di depan peserta lain, jadi siapa pun bisa mengambil pelajaran dari evaluasi tulisan teman-teman,” ujarnya.
Baca juga : Badan Siber dan Sandi Negara Akan Gandeng BIN, TNI, Polri