Home   Blog  
Kiat

  Monday, 24 August 2020 20:38 WIB

Tips Menulis Gaya Hidup: Seni Bercerita tentang Manusia

Author   Admin Blog

Gambar oleh Pexels dari Pixabay

Gaya hidup adalah tentang manusia, maka tulisan gaya hidup berarti menceritakan kisah hidup manusia. Anda harus memiliki kemampuan observasi yang mendalam dan seni bertutur yang luwes agar bisa membuat tulisan gaya hidup yang berkualitas. Berikut tiga kunci penting dalam menulis gaya hidup yang perlu Anda ketahui.

1. Deskripsikan, tanpa penilaian

Gaya hidup adalah soal selera, karena itu Anda harus menghindari penggunaan kata sifat seperti ‘enak’ untuk tulisan kuliner, atau ‘indah’ untuk tulisan mode. Anda cukup mendeskripsikan apa yang Anda lihat, apa yang Anda cecap, dan apa yang Anda hidu tanpa memberikan penilaian apapun. 

Garam yang pas, daging yang lembut, atau kentang yang renyah, adalah contoh penggambaran bahwa suatu makanan enak. Anda juga bisa mendeskripsikan baju yang menurut Anda jelek dengan menyebutkan jahitan yang tidak rapi, kain yang kasar, atau perpaduan warna yang tidak tepat.

2. Tulisan gaya hidup adalah tentang manusia

Gaya hidup bukan sekadar tentang apa yang terlihat. Bukan hanya tentang warna, bentuk, atau rasa. Lebih dari itu, gaya hidup adalah tentang manusia. Apa yang menggerakkan manusia, bagaimana pandangan hidup manusia, mengapa mereka melakukan hal-hal tertentu.

Wine bukan hanya tentang rasa dan aroma, tapi juga soal passion para pembuatnya dan kisah keluarga yang merawat kebun anggur. Arsitek menuturkan cerita manusia lewat karyanya, bukan hanya perihal desain atau kayu premium. Pun tidak jarang gaya busana yang mengisahkan peristiwa dan ideologi sosial-politik tertentu. 

Anda perlu menggali kisah di balik proses penciptaan atau story behind the news dalam menulis gaya hidup. Hal ini bisa Anda lakukan dengan melakukan wawancara secara mendalam dan terlibat dalam proses pembuatan.

3. Selera saja tidak cukup

Anda harus memiliki selera yang bagus agar bisa membuat tulisan gaya hidup yang berkualitas. Tentu hal ini bukanlah proses yang singkat, Anda harus memiliki wawasan yang luas dan dalam sehingga mampu menggali dan menulis cerita gaya hidup. Banyak membaca dan terbuka terhadap pengalaman-pengalaman baru adalah kunci untuk mengasah selera Anda. 

Rajin menghadiri beragam pergelaran mode, mengunjungi berbagai pameran arsitektur, hingga mengikuti acara icip-icip komunitas kuliner, adalah beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk memperkaya wawasan dan pengalaman. Anda boleh lebih menyukai nasi pecel dibandingkan sushi, namun Anda harus mampu membedakan mana ikan yang segar dan tidak. Jangan pernah menulis tentang kopi jika yang Anda minum hanya cappucino, Anda juga harus merasakan kopi Gayo, kopi Toraja, hingga kopi Wamena.

Selain selera yang baik, Anda juga perlu menjaga jarak dengan apa yang Anda tulis. Hal ini penting untuk menjaga objektivitas Anda. Menulis gaya hidup bukan berarti menjadi bagian dari gaya hidup tersebut.

Tulisan gaya hidup yang baik adalah tulisan yang jujur, karena itu Anda perlu memiliki sikap kritis. Hal ini bisa Anda lakukan misalnya dengan pantang menyantap makanan gratis saat menulis ulasan kuliner dan berani mengkritisi karya fashion desainer ternama.

Seorang jurnalis gaya hidup yang baik harus memiliki teknik menulis yang mumpuni, wawasan yang luas, selera yang bagus, serta sikap kritis dan objektif dalam berpendapat.

Pelajari cara menggali kisah dan seni bercerita di kelas online menulis gaya hidup bersama Tempo Institute.

 

Penulis: Erdisa Nurmalia
Editor: Fadhli Sofyan

Baca juga : Badan Siber dan Sandi Negara Akan Gandeng BIN, TNI, Polri

Bagikan
WordPress Image Lightbox