Menulis gaya hidup tidak hanya bisa dilakukan di blog atau platform website saja. Di zaman serba digital ini, media sosial hadir menjadi wadah baru bagi para pembuat konten untuk mengeksplorasi konten gaya hidup mereka. Mereka adalah pembuat konten yang dinamai sesuai dengan platform yang dipakai. Sebagian dari mereka dilabeli dengan profesi sebagai influencer, yakni orang-orang yang memberikan pengaruh pada orang lain yang kini dilakukan lewat media sosial.
Sebenarnya, istilah profesi influencer sudah ada sejak abad ke-17. Melansir dari laman Find Your Influence, konsep influencer dimulai dari seorang pengerajin tembikar, Josiah Westwood yang mempromosikan pesanan dari Ratu Charlotte. Karena ini, Josiah Westwood disebut sebagai bapak pemasaran modern.
Tidak hanya memberikan pengaruh untuk membeli produk yang ditawarkan, seorang influencer juga mampu memberikan pengaruh soal gaya hidup. Tujuannya agar audiens mengikuti gaya hidup yang sama dengan influencer. Misalnya gaya hidup sehat, gaya hidup ramah lingkungan, gaya hidup minimalis, dan lain sebagainya. Kini, makin banyak influencer yang berfokus pada gaya hidup, misalnya Kushandari Arfanidewi, Janti Wignjopranoto, Agni Pratistha, yang dikenal dengan konten gaya hidup sehat.
Selain tiga influencer itu, masih banyak lagi influencer yang berfokus pada berbagai macam gaya hidup. Anda pun bisa menjadi influencer yang berfokus pada konten gaya hidup. Berikut beberapa tips menjadi influencer yang bisa dicoba:
Pilih Gaya Hidup yang Ingin Dibagikan ke Audiens
Seperti yang diketahui, gaya hidup itu beragam dan bermacam-macam. Untuk menjadi influencer gaya hidup yang mudah dikenal audiens, Anda harus membangun image. Ini berkaitan dengan brand-image sebagai influencer. Salah satu caranya adalah dengan memilih gaya hidup yang ingin dibagikan ke audiens. Misalnya, Anda ingin memberikan pengaruh soal gaya hidup sehat, maka bisa mendesain rencana konten yang sporty.
Mungkin, Anda bisa juga menerapkan beberapa gaya hidup di dalam konten, namun itu akan membuat audiens bingung dengan image apa yang Anda bangun. Akibatnya, branding kurang dan exposure yang diharapkan tidak sesuai harapan.
Pilih Platform yang Sesuai
Sebelum membuat konten dan berfokus menjadi influencer, pilihlah platform yang sesuai. Anda bisa saja memilih beberapa platform media sosial, namun Anda juga harus siap dengan pengelolaan yang menguras waktu dan tenaga, karena setiap media sosial punya algoritma berbeda. Sebagai influencer pemula, Anda bisa berfokus pada satu platform terlebih dahulu, lalu mengembangkannya perlahan.
Riset Konten dan Audiens
Setelah menentukan platform media sosial untuk memulai, tips menjadi influencer selanjutnya ialah melakukan riset. Dalam membuat konten, riset sangat diperlukan, tujuannya agar pesan tersampaikan dengan baik dan efektif, sehingga berdampak bagi audiens. Anda bisa melakukan riset konten dan juga riset audiens. Melansir dari laman Social Media Today, tujuan riset audiens adalah untuk mengetahui latar belakang audiens yang disasar dan kecenderungan mereka. Setelah mendapatkan hasil riset, Anda bisa merencakan konten seperti apa yang digemari audiens dan bagaimana cara menyampaikannya.
Konsisten
Jika perencanaan konten sudah dibuat, tips selanjutnya ialah konsisten. Tips ini memang tidak mudah dijalani, terlebih jika Anda belum memiliki rencana dan tujuan yang matang. Tidak hanya untuk menarik audiens, konsisten juga dapat mencari celah dari algoritma media sosial. Salah satu rencana yang bisa dibuat ialah penjadwalan unggah konten. Anda bisa memulai dengan satu konten satu hari, dan terus perkembang ke dapannya.
Jalin Kerjasama
Tips menjadi influencer selanjutnya ialah dengan menjalin kerjasama dengan pihak lain. Di awal menjalin kerjasama, usahakan untuk tidak membuat syarat yang ribet dan menjadi beban bagi pihak lain. Pertimbangkan juga untuk menjalin kerjasama dengan pihak yang masih sejalan dengan tujuan dan nilai Anda soal gaya hidup yang dijalani. Misalnya, Anda seorang influencer gaya hidup sehat, jalin kerjasama dengan perusahaan yang mendukung aksi Anda seperti alat olahraga, pakaian sporty, makanan sehat dan sejenisnya.
Evaluasi
Terakhir, selalu lakukan evaluasi rutin. Tidak hanya evaluasi pada konten, tapi juga pada diri Anda sendiri, karena menjadi influencer itu tidak mudah. Terlebih jika Anda memutuskan untuk menjadi influencer yang ingin membawa dampak besar bagi lingkungan dan audiens. Selain itu, berusahalah untuk menjadi orang yang baik dan positif, karena itulah yang digemari oleh audiens.
Kamu juga bisa belajar penulisan gaya hidup bersama MinTI di Kelas Menulis Gaya Hidup agar tulisan kamu semakin keren dan bermanfaat. Ditunggu kehadiran Sobat TI dan jangan lupa daftar, ya!
Baca juga : Badan Siber dan Sandi Negara Akan Gandeng BIN, TNI, Polri