Home   Blog    Media Sosial
Pelatihan

  Friday, 12 August 2022 09:20 WIB

Social Media Optimalization (SMO) dalam Branding

Author   Tempo Institute

1-2-800x533

Para pebisnis mulai melirik industri yang berbasis digital ini. Mereka berbisnis lewat media sosial, hingga muncul istilah seperti digital marketing, dan terbaru Social Media Optimalization (SMO). Social Media Optimalization adalah konsep/strategi dalam pemasaran digital yang berfokus pada media sosial. Strategi ini bisa digunakan untuk membuat produk/jasa/sosok menjadi lebih dikenal publik yang ada di media sosial (warganet). Tidak hanya untuk berjualan saja, SMO juga punya peran penting dalam branding.

Dengan media sosial, branding sangat penting dalam marketing. Untuk itu, para pelaku bisnis dan pengguna media sosial harus memahami betapa pentingnya Social Media Optimalization (SMO) dalam branding. Berikut beberapa strategi yang bisa diterapkan dalam branding dengan SMO:

1. Kenali dan Pahami Platform Media Sosial yang Akan Digunakan

Sebelum mengenal pentingnya Social Media Optimalization (SMO) dalam branding, Anda harus memahami terlebih dahulu platform media sosial yang hendak digunakan. Langkah ini penting, karena setiap platform memiliki aturan dan algoritma yang berbeda, bahkan kerap berubah-ubah. Karena itulah, perencanaan konten untuk setiap media sosial, tidak bisa disamakan.  

Misalnya Anda ingin melakukan promosi lewat Instagram. Maka, Anda harus memahami segala fitur yang ada, seperti Instagram Story, Reels, hingga penggunaan tagar yang baik. Untuk memahami algoritma media sosial, Anda bisa melakukan riset dan rajin membuka laman dari developer media sosial tersebut, sehingga mengetahui apa yang terbaru dan bagaimana cara menggunakannya.

2. Mengoptimalkan Profil Akun Media Sosial

Jika Anda memahami pentingnya Social Media Optimalization (SMO) dalam branding, maka Anda juga akan memahami betapa pentingnya membuat profil akun media sosial menjadi meyakinkan. Melansir dari laman Simpli Learn, untuk menciptakan kesan brand yang baik terhadap akun media sosial, Anda bisa memulainya dari profil. Tata profil akun media sosial Anda sejelas mungkin. Anda juga bisa menambahkan lencana resmi (contreng biru) di profil Anda, agar kepercayaan audiens meningkat.

Selain menambahkan lencana resmi, Anda juga bisa menautkan link website resmi di profil media sosial. Lalu, ikuti akun-akun yang berkaitan dengan produk atau branding yang ingin dibentuk. Misalnya Anda ingin mencitrakan produk makanan Anda sebagai jajanan lokal yang mendukung petani lokal. Maka, Anda bisa mengikuti akun-akun relevan, seperti aktivis lingkungan, aktivis pangan lokal, dan komunitas-komunitas yang memiliki citra yang sama. Dengan begitu, audiens bisa melihat keseriusan produk Anda dalam mengangkat nilai yang dimaksudnya, dalam contoh ini adalah pangan lokal.

3. Menggunakan Perangkat Lunak untuk Mendukung SMO

Strategi dalam SMO selanjutnya ialah menggunakan perangkat lunak. Kunci utama dalam SMO adalah konten yang menarik, tidak hanya untuk branding saja, tapi juga tujuan-tujuan lain. Membuat konten media sosial yang menarik bisa menggunakan perangkat-perangkat lunak, seperti Canva untuk urusan visual, Buffer untuk penjadwalan, hingga Alexa Marketing untuk menganalisa audiens.

Selain tiga tips strategi SMO di atas, Anda juga perlu memahami pentingnya perencanaan. Planning atau perencanaan dalam SMO tidak jauh berbeda dengan perencanaan dalam strategi marketing tradisional. Asal tujuan jelas, SMO akan lebih mudah diterapkan untuk branding produk Anda.

Baca juga : Badan Siber dan Sandi Negara Akan Gandeng BIN, TNI, Polri

Bagikan
WordPress Image Lightbox