Home   Blog    Pelatihan
Griyaan

  Friday, 26 January 2018 07:33 WIB

Menengok Kreativitas di Dapur Penulis

Author   Tempo Institute

Direktur Tempo Institute Mardiyah Chamim

Masa depan, kata orang, di tangan generasi muda. Tapi masa depan, khususnya di era revolusi digital ini, bisa juga berada di otak kanan. Maksudnya, seperti dikemukakan Direktur Tempo Institute Mardiyah Chamim dalam acara “Sehari Bersama Tempo Institute–Menengok Dapur Kreatif Para Penulis”, 23 Januari 2018, daya kreativitas yang bersemayam di bagian otak itulah yang bakal menyelamatkan manusia dari empasan dampak yang ada.

Saat berbicara di acara yang berlangsung di Gedung Tempo, Jakarta, itu Mardiyah memaparkan bagaimana revolusi digital berpotensi menghilangkan jutaan pekerjaan, dengan diaplikasikannya kecerdasan buatan (artificial inteligence atau AI)–yang mampu menggeser peran manusia. Mengutip buku Daniel Pink berjudul A Whole New Mind: Why Right-Brainers Will Rule the Future, Mardiyah mengatakan kreativitaslah yang bisa menjadi senjata ampuh dalam menghadapi situasi ini.

Mardiyah memaparkan bagaimana perkembangan suatu lembaga sangat bergantung pada kreativitas sumber daya manusianya. Ia menyebut contoh, meski teknologi AI telah menggantikan jutaan lapangan pekerjaan, mesin AI sekelas Wordsmith pun belum mampu menggantikan kemampuan penceritaan atau storytelling. Mesin ini bisa membuat tulisan, tapi tanpa emosi, sehingga “tidak dapat membangun empati pembacanya”. “Kreativitas kita menyajikan storytelling tak bisa tergantikan mesin,” katanya.

Melalui kegiatan hari itu, Tempo Institute mengajak 40-an peserta dari kementerian, lembaga negara, perusahaan negara dan swasta, serta kalangan akademisi untuk mengasah keterampilan menulis. Beberapa lembaga ini, antara lain, adalah BI Institute, BCA, Bank Mandiri, BNI University, Universitas Negeri Jakarta, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Keuangan, Kementerian Tenaga Kerja, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, SKK Migas, Danone, Indosat Ooredoo, dan Santos Jaya Abadi.

Selain Mardiyah, beberapa redaktur Tempo ikut berbagai keterampilan bercerita, baik melalui tips menulis maupun infografis, di antaranya Daru Priyambodo, Uksu Suhardi, dan Yosep Suprayogi. Mereka mengajak peserta mengorganisasikan ide, merumuskan sudut pandang atau angle yang menarik, runut menuangkan gagasan, dan menata logika melalui kalimat efektif. Semua ini merupakan unsur penting agar pesan yang dirancang menjadi mudah dipahami dan enak dibaca.

Tempo Institute, sayap grup Tempo Inti Media di bidang pengembangan jurnalistik dan komunikasi, merupakan lembaga yang menerapkan pendidikan orang dewasa dengan suasana belajar yang gembira. Metode fasilitasi ini merangsang kreativitas peserta dalam melahirkan gagasan, antara lain melalui pemetaan pikiran (mind mapping), bermain peran, praktek, dan memaparkan ide kepada peserta lain. Dalam setiap kegiatan yang diampunya, wartawan senior Tempo mendampingi peserta untuk mewujudkan ide-ide kreatif menjadi tulisan yang menarik, menggugah empati, dan mudah dipahami.

Baca juga : Badan Siber dan Sandi Negara Akan Gandeng BIN, TNI, Polri

Bagikan
WordPress Image Lightbox