Home   Blog  
Menulis

  Sunday, 30 November 2025 10:00 WIB

10 Pola Pengembangan Paragraf, Ada Apa Saja?

Author   Raden Putri
10 Pola Pengembangan Paragraf, Ada Apa Saja?

Pola pengembangan paragraf adalah salah satu materi yang harus dipelajari oleh penulis agar mampu membuat tulisan menjadi efektif, menarik, dan tidak monoton. Pola pengembangan ini bisa ditemukan di berbagai jenis bacaan, seperti artikel media cetak, buku, dan lainnya.

Promo Jelang Akhir Tahun

Pengembangan paragraf harus ditulis secara logis dan memenuhi standar nalar agar tulisan mudah dipahami oleh pembaca. Terdapat 10 pola yang bisa dikembangkan dalam menyusun sebuah tulisan. Apa saja? Simak rangkuman informasinya berikut ini.

1. Pola Pengembangan Paragraf dengan Definisi

Teknik pengembangan paragraf ini dipakai saat penulis ingin menjelaskan arti dari suatu istilah secara jelas. Kata-kata yang digunakan seperti, “yaitu”, “adalah”, “merupakan”, atau “diartikan sebagai” menjadi ciri khas pola ini. 

Definisi memberi pembaca pemahaman mengenai makna gagasan utama tanpa menafsirkan secara berbeda Dengan definisi yang tepat, penulis bisa menyusun penjelasan lanjutan dengan lebih terarah.

Contoh:

Akrilik adalah jenis cat berbahan dasar air yang banyak digunakan dalam seni lukis modern. Cat ini dibuat dari pigmen yang dicampur dengan polimer sintetis sehingga menghasilkan warna yang kuat.

2. Pola Pengembangan dengan Analogi

Metode ini menjelaskan suatu konsep dengan membandingkannya dengan hal lain yang lebih familiar. Dengan cara ini, pembaca bisa memahami ide abstrak melalui gambaran yang lebih dekat dengan pengalaman sehari-hari. 

Analogi membantu menyederhanakan konsep yang rumit. Contoh kalimatnya adalah sebagai berikut:

Proses menabung bisa diibaratkan seperti menanam pohon. Kita mulai dari hal kecil, seperti menabur benih berupa menyisihkan sedikit uang. Seiring waktu dan perawatan, jumlah tabungan akan tumbuh seperti pohon yang semakin besar dan kuat.

3. Pengembangan Paragraf dengan Kronologi

Pengembangan paragraf dengan teknik kronologi menjelaskan suatu peristiwa berdasarkan urutan waktu. Teknik ini sering dipakai dalam kisah, laporan, atau proses yang membutuhkan langkah-langkah sistematis.

Contoh:

Pembuatan roti dimulai dengan mencampur tepung, ragi, air, dan gula. Setelah adonan kalis, adonan dibiarkan mengembang selama beberapa jam. Kemudian, adonan dibentuk dan dipanggang hingga berwarna keemasan. Roti pun siap disantap.

4. Pola Pengembangan Contoh

Teknik ini mengembangkan gagasan dengan menambahkan contoh yang mendukung ide utama. Teknik ini cocok untuk memperkuat argumen secara konkret, biasanya ditandai dengan kata “misalnya” atau “contohnya”.

Contoh:

Tanaman berkomunikasi dengan cara yang beragam. Misalnya, tumbuhan tomat dapat mengeluarkan aroma tertentu untuk memperingatkan tanaman lain tentang serangan hama. Beberapa jenis jamur juga mengirimkan sinyal melalui jaringan bawah tanah untuk berbagi nutrisi.

5. Pola Perbandingan

pola pengembangan paragraf

Digunakan untuk menunjukkan persamaan atau perbedaan antara dua hal. Penulis biasanya menonjolkan karakteristik yang membuat kedua objek tersebut tampak kontras.

Contoh:

Buku fisik dan buku digital sama-sama digunakan untuk membaca, tetapi pengalaman yang ditawarkan berbeda. Buku fisik memberikan sensasi menyentuh halaman, sedangkan buku digital lebih praktis karena dapat dibawa dalam satu perangkat.

6. Pola Ilustrasi 

Metode ilustrasi dipakai dalam penggambaran objek atau situasi secara detail agar pembaca dapat membayangkannya. Penulis menggunakan kalimat deskriptif untuk menciptakan visualisasi yang jelas.

Contoh:

Pagi hari di pasar tradisional selalu ramai. Pedagang berteriak menawarkan dagangan mereka, sementara pembeli lalu-lalang membawa tas belanja. Aroma rempah, sayuran segar, dan jajanan bercampur memenuhi udara.

7. Pola Repetisi

Jenis pola pengembangan paragraf ini menekankan ide penting dengan mengulang kata atau frasa tertentu. Teknik ini membantu memperkuat pesan utama agar lebih mudah diingat pembaca, namun penggunaan repetisi perlu dibatasi agar tulisan tidak terasa berlebihan.

Contoh:

Hutan itu tenang, sangat tenang. Daun-daunnya berbisik pelan saat tertiup angin. Cahaya matahari menembus celah ranting dengan lembut. Semua kesunyian itu membuat hutan terasa damai, benar-benar damai.

8. Pola Kombinasi 

Teknik kombinasi menggabungkan dua atau lebih pola pengembangan dalam satu paragraf. Cara ini memberikan penjelasan yang lebih kaya dan fleksibel, sehingga penulis bisa menyampaikan ide secara lebih efektif dan tidak monoton.

Contoh:

Kelinci dan hamster adalah hewan peliharaan yang banyak digemari. Kelinci memiliki tubuh lebih besar dan lincah, sedangkan hamster berukuran kecil dan mudah dirawat. Keduanya sama-sama menggemaskan, tetapi setiap orang punya preferensi berbeda tergantung gaya hidupnya.

9. Pola Klasifikasi-Deivisi 

Membagi suatu topik menjadi kelompok-kelompok kecil berdasarkan ciri tertentu. Klasifikasi mengelompokkan objek berdasarkan kesamaan karakteristik, sedangkan divisi membagi suatu keseluruhan menjadi bagian-bagian lebih kecil.

Contoh:

Jenis-jenis olahraga dapat dibedakan berdasarkan tempat pelaksanaannya. Ada olahraga luar ruangan seperti lari dan bersepeda. Ada juga olahraga dalam ruangan seperti bulu tangkis dan tenis meja. Pembagian ini memudahkan seseorang memilih jenis olahraga sesuai kebutuhan.

10. Pola Pengembangan Paragraf Sebab -Akibat

Pola pengembangan paragraf yang satu ini dipakai untuk menjelaskan hubungan antara suatu peristiwa dengan hasil yang ditimbulkannya. Teknik sebab-akibat sering dipakai dalam pembahasan fenomena sosial, alam, atau ilmiah.

Kelas Online Teknik Menulis untuk Pemula

Contoh:

Penggunaan plastik sekali pakai yang berlebihan menyebabkan pencemaran lingkungan yang semakin parah. Sampah plastik yang tidak terurai kemudian menumpuk di sungai dan laut. Kondisi ini berdampak buruk bagi ekosistem, termasuk mengancam kehidupan biota laut.

Banner Belajar Menulis Penulisan di Tempo Institute

Bagikan