Istilah fakta dan opini sering kali kita dengar dalam kehidupan sehari-hari, baik saat membaca berita, artikel, atau berselancar di platform media sosial. Kedua istilah ini selalu berdampingan dan tak jarang membingungkan orang lain dengan perbedaan makna di antara keduanya.
Meski saling berhubungan, opini dan fakta sangat berbeda satu sama lain. Karena itu, memahami dua istilah tersebut sangat penting agar kita tidak mudah tertipu oleh informasi yang beredar dan belum tentu kebenarannya. Lantas, apa perbedaan fakta dan opini? Simak rangkuman informasi selengkapnya berikut ini.
Di era digital yang serba cepat, informasi tersebar tanpa bisa dikontrol. Oleh karena itu, mengetahui perbedaan opini dan fakta bisa membantu kita untuk membedakan mana informasi yang benar-benar terjadi dan mana yang hanya berupa pendapat dan penilaian pribadi. Berikut ini beberapa perbedaan fakta dan opini secara umum.
Pengertian fakta dan opini berbeda satu sama lain. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fakta adalah hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan, sesuatu yang benar-benar ada dan terjadi. Abdullah (1999) menyebutkan bahwa fakta adalah sesuatu yang dapat dilihat, diraba, dan dirasakan oleh setiap orang.
Sedangkan, opini berarti pendapat, pikiran, atau pendirian seseorang. Menurut Nurhadi, pendapat adalah mengungkapkan sesuatu secara subjektif, berdasarkan pemikiran pribadi, dan kebenarannya terkadang tidak dapat dibuktikan. Dalam hal ini, opini bisa saja pandangan tentang sesuatu yang tidak ada atau belum terjadi.
Terdapat sejumlah ciri-ciri yang membantu kita mengenali apakah sebuah pernyataan didasarkan pada kenyataan atau hanya opini pribadi, di antaranya:
Fakta:
Opini:

Perbedaan opini dan fakta selanjutnya adalah berdasarkan sifatnya, yakni pada cara keduanya disampaikan dan dinilai. Opini bersifat subjektif karena didasarkan pada pendapat, perasaan, dan penilaian individu, sehingga bisa berbeda antara satu orang dengan orang lainnya.
Sementara itu, fakta bersifat objektif. Artinya, kebenaran dari pernyataan yang disampaikan bisa dibuktikan dan tidak terpengaruh oleh pandangan pribadi siapapun.
Dikutip dari Digilib Universitas Lampung, Suyono (2007) menjelaskan bahwa dari segi isi, opini bisa saja sesuai atau tidak sesuai dengan kenyataan karena bergantung pada sudut pandang dan kepentingan tertentu. Sementara itu, fakta selalu sesuai dengan keadaan karena dibentuk berdasarkan peristiwa yang telah dan benar-benar terjadi.
Dalam hal ini, opini bisa benar atau salah tergantung pada data pendukung dan konteksnya. Sedangkan, fakta dianggap benar karena dapat dibuktikan dan tidak bergantung pada pendapat pribadi seseorang.
Fakta umumnya disampaikan secara deskriptif dan apa adanya. Maksudnya, pernyataan tersebut menjelaskan peristiwa sesuai realita tanpa ada tambahan pendapat pribadi. Biasanya akan menggunakan bahasa netral agar tujuan informasi yang jelas bisa tercapai.
Adapun opini cenderung argumentatif dan persuasif karena berisi pendapat sendiri, seperti ajakan untuk memengaruhi pandangan orang lain. Untuk memenuhi tujuannya, seseorang kerap kali menyertakan bukti saat menyampaikan opininya.
Sifat dari penalaran kalimat fakta adalah induktif, yakni dibuat berdasarkan pengamatan atau bukti nyata, hingga bisa menghasilkan kesimpulan umum. Data dan kebenaran dipakai sebagai dasar untuk menarik kesimpulan tersebut.
Sementara itu, kalimat opini cenderung deduktif karena dimulai dari gagasan umum, baru kemudian dijabarkan alasan dan contoh pendukungnya. Pendekatan ini menunjukkan bahwa penulis menguatkan pendapatnya di akhir opini.
Untuk lebih memahami perbedaan antara keduanya, berikut beberapa contoh kalimat fakta dan opini:
Contoh kalimat fakta:
1. Ayam adalah hewan berkaki dua.
2. Negara Republik Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945.
3. Soekarno adalah presiden pertama Indonesia.
4. Ayam dan burung termasuk dalam kategori binatang yang berkembang biak dengan cara bertelur.
5. Matahari terbit di sebelah timur dan terbenam di sebelah barat.
Contoh kalimat opini:
1. Gedung itu besar sekali.
2. Makanan di restoran itu sangat enak.
3. Sepertinya nanti malam akan turun hujan deras disertai dengan angin kencang.
4. Makanan itu akan terasa lebih gurih jika ditambahkan sedikit perasan air jeruk.
5. Rumah yang kosong dalam waktu lama dipercaya berhantu.