Pengertian Kalimat Efektif, Cici-ciri dan Contohnya

Kalimat efektif adalah susunan kata yang dibuat untuk membantu pembaca atau pendengar memahami maksud informasi tanpa kebingungan. Ini adalah salah satu jenis frasa yang dipelajari dalam bahasa Indonesia. 

Sebuah tulisan dapat dikatakan efektif jika berhasil menyampaikan pesan, gagasan, dan perasaan sesuai dengan apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicara. Namun bila frasa tersebut menimbulkan ketidakjelasan makna dan kebingungan pada audiens, maka itu disebut sebagai kalimat tidak efektif.

Lantas, apa pengertian kalimat efektif dan bagaimana ciri-ciri serta contohnya? Simak rangkuman informasinya berikut ini.

Apa Itu Kalimat Efektif?

Menurut buku Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia, kalimat efektif adalah susunan kata yang dapat mengungkapkan gagasan sesuai dengan harapan penulis atau pembicara. 

Artinya, pilihan kata harus tepat agar maksud atau informasi tersampaikan secara lugas dan mudah dipahami pembaca maupun pendengar. 

Struktur bahasa ini juga berfungsi memberikan kemudahan bagi audiens dalam menangkap informasi dari penulis atau pembicara.

Melansir dari Tempo, kalimat efektif biasanya terdiri dari kata-kata yang memiliki unsur SPOK (Subjek, Predikat, Objek, dan Keterangan) atau memuat gagasan utama dari penulis atau pembicara. 

Kalimat yang efektif sering digunakan dalam karya ilmiah, seperti makalah, skripsi, tesis, disertasi, dan laporan penelitian. Berbeda dengan frasa yang dipakai oleh sastrawan atau wartawan, penggunaan kalimat efektif cenderung lebih lugas dan terstruktur.

Tujuannya untuk menyampaikan informasi secara optimal agar pembaca tertarik, memahami, serta merasakan maksud tulisan dengan jelas.

Ciri-Ciri Kalimat Efektif

Jenis tidak harus memiliki susunan kata yang pendek. Hal yang terpenting adalah kesamaan informasi antara komunikator dan komunikan. Karena itu, ciri-ciri ungkapan kata tersebut adalah sebagai berikut:

1. Kelugasan: informasi yang akan disampaikan hanya pokok-pokoknya saja, tidak boleh berbelit-belit, tetapi disampaikan secara sederhana.
2. Ketepatan: informasi harus jitu atau tepat sasaran, sehingga penyusunannya dibutuhkan ketelitian agar tidak menimbulkan multitafsir.
3. Kejelasan: struktur dan unsurnya lengkap, sehingga memudahkan orang memahami makna yang terkandung di dalamnya.
4. Kehematan: susunan katanya harus cermat, tidak boros, dan perlu kehati-hatian agar menghindari bentuk-bentuk bersinonim.
5. Kesejajaran: bentuk dan struktur yang digunakan dalam kalimat harus paralel, sama, atau sederajat agar bermakna konsisten.

Sementara itu, melansir laman Universitas Pendidikan Indonesia, ciri-ciri kalimat efektif yang lain adalah sebagai berikut:

1. Memiliki unsur utama minimal terdiri dari Subjek dan Predikat.
2. Mematuhi aturan ejaan yang berlaku secara tepat.
3. Menggunakan pilihan kata (diksi) yang sesuai dan tepat.
4. Menjaga kesesuaian antara struktur bahasa dengan pola pikir yang logis dan teratur.
5. Menggunakan bentuk bahasa sejajar atau konsisten.
6. Memberikan penekanan pada ide pokok yang ingin disampaikan.
7. Mengutamakan kehematan dalam pemilihan kata agar tidak bertele-tele.
8. Menggunakan variasi dalam struktur kalimat untuk menghindari kesan monoton.

Contoh Kalimat Efektif

Untuk lebih memahaminya, simak contoh kalimat lugas berikut ini:

1. Anak-anak bermain di taman.
2. Siswa belajar dengan giat dan guru mengawasi mereka.
3. Mereka pergi ke pantai, tetapi hujan turun.
4. Rumah antik milik seniman itu dijual dengan harga murah.
5. Harga minyak disesuaikan atau dinaikkan secara wajar.
6. Permintaan terhadap produk kertas yang terus meningkat memaksa industri kertas menambah produksi dan meningkatkan mutunya
7. Maskapai tidak bertanggung jawab terhadap kehilangan dokumen, kerusakan barang, kebusukan makanan, dan kematian hewan.

Perbedaan Kalimat Efektif dan Tidak Efektif

Melansir dari laman FKIP Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, terdapat sejumlah perbedaan antara kalimat yang efektif dan tidak efektif. Kalimat efektif adalah susunan kata yang mampu menyampaikan ide atau pikiran penulis dengan jelas dan mudah dipahami pembaca. 

Dalam menulis, frasa semacam ini membantu pesan tersampaikan sesuai maksudnya tanpa menimbulkan salah tafsir. Susunan kata ini juga memiliki ciri jelas, singkat, dan padat baik dari segi makna maupun tujuan. 

Sebaliknya, kalimat tidak efektif biasanya tidak memiliki kejelasan atau kelengkapan unsur penting. Oleh karena itu, cara menulis kalimat lugas berbeda dari penulisan kalimat biasa karena harus memperhatikan struktur, pilihan kata, dan ketepatan makna.

Contoh:

• Kalimat tidak efektif: Maskapai tidak bertanggung jawab terhadap kehilangan dokumen, kerusakan barang, busuknya makanan, dan jika hewan yang diletakkan di dalam bagasi tiba-tiba mati.
• Kalimat efektif: Maskapai tidak bertanggung jawab terhadap kehilangan dokumen, kerusakan barang, kebusukan makanan, dan kematian hewan.