Home   Blog  
Kiat

  Wednesday, 05 May 2021 03:36 WIB

Beda Penulisan Kreatif dan Ilmiah, Perhatikan Pemilihan Kata

Author   Tempo Institute

Photo by Green Chameleon on Unsplash

Di dalam dunia penulisan, ada banyak gaya, bentuk dan jenis tulisan. Di antaranya ada penulisan kreatif dan penulisan ilmiah. Dua gaya penulisan ini tentu sudah tak asing lagi, dan kerap ditemui di berbagai platform media.

Untuk membedakan dua gaya penulisan ini, sebenarnya cukup mudah. Dilihat dari pengertiannya, penulisan ilmiah sudah pasti mengarah ke gaya tulisan yang baku dan saintifik. Sedangkan penulisan kreatif, lebih dekat ke tulisan yang lebih fleksibel dan tidak terlalu kaku, seperti karya sastra dan artikel populer. Untuk lebih mengetahui perbedaan dua gaya penulisan ini, ada beberapa poin yang perlu diperhatikan:

Tujuan Penulisan

Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, penulisan kreatif identik lebih fleksibel. Kita bisa menjumpai gaya penulisan ini di berbagai karya sastra, seperti novel, cerpen dan esai populer. Mengapa penulisan kreatif banyak ditemui di karya sastra? Karena, tujuan penulisan kreatif adalah membuat pembaca menikmati tulisan yang disajikan. 

Lalu bagaimana dengan penulisan ilmiah? Sama seperti namanya, penulisan ilmiah berasal dari proses ilmiah yang identik dengan penelitian. Salah satu contoh penulisan ini, bisa ditemui di karya tulis ilmiah (KTI). Dilansir dari Modul Penulisan Ilmiah yang diterbitkan oleh LIPI, KTI memiliki peran sebagai dokumentasi hasil penelitian dan memiliki beberapa tujuan. Di antaranya, dapat dikembangkan secara keilmuan, dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat, dan menjadi bahan rekomendasi para pembuat kebijakan. 

Pemilahan Kata

Dari tujuan penulisan, kita sudah dapat membedakan apa itu penulisan ilmiah dan kreatif. Selain tujuan penulisan, pemilihan kata yang digunakan dalam tulisan juga bisa menjadi pembeda. Karena penulisan ilmiah bersifat akademis, pemilihan katanya lebih kaku dan sangat sistematis. Sehingga, untuk mencerna informasi dengan tulisan ilmiah, membutuhkan waktu lebih banyak. Terlebih jika ada kata-kata yang sulit dipahami oleh awam. 

Sedangkan pemilihan kata dalam penulisan kreatif jauh lebih bebas, karena mengandalkan kreativitas dan imajinasi penulis. Misalnya saja untuk menggambarkan suatu kejadian, penulis bebas mengeksplorasi kata dan merangkainya menjadi kalimat yang indah. Untuk memperkaya pemilihan kata, penulis bisa mengasah kreativitas lewat membaca dan membuka wawasan. Semakin banyak bacaan yang dibaca, semakin banyak pula wawasan yang dipunya, sehingga semakin kaya kosakata.

Karakteristik Tulisan

Selain tujuan dan pemilihan kata yang berbeda, dua gaya penulisan ini juga bisa dibedakan dari sifat dan karakternya. Dalam Perka LIPI No. 4 Tahun 2012, disebutkan kaidah penulisan ilmiah memiliki enam sifat dasar. Di antaranya adalah logis, objektif, sistematis, andal, desain, dan akumulatif. Keenam sifat ini, nantinya akan menentukan kualitas tulisan ilmiah yang dihasilkan. 

Untuk penulisan kreatif, Yunus dalam bukunya yang berjudul Kompetensi Menulis Kreatif (2015) menyebutkan karakteristik tulisan kreatif, yaitu imajinatif, ekspresif dan apresiatif. Tiga karakter ini menjadi kunci agar tulisan dengan penulisan kreatif menjadi menarik dan mengundang minat baca. 

Jadi, jika Anda ingin membuat tulisan, ingat selalu ingat tujuan Anda menulis ya! Jangan sampai membuat tulisan ilmiah dengan menggunakan bahasa yang mendayu sehingga informasi penting yang ingin disampaikan jadi tersamar. Begitu pula sebaliknya, jika ingin membuat tulisan yang bisa dinikmati banyak orang, jangan menggunakan bahasa yang kaku, sehingga pembaca sudah bosan di paragraf awal. 

Baca juga : Badan Siber dan Sandi Negara Akan Gandeng BIN, TNI, Polri

Bagikan
WordPress Image Lightbox