Home   Blog  
Kiat

  Wednesday, 19 August 2020 18:14 WIB

Investigasi 101: Tiga Kunci dalam Mengungkap Kebenaran

Author   Admin Blog

Photo by Volodymyr Hryschenko on Unsplash

Investigasi adalah proses mengungkapkan dan membuktikan kejahatan atau penyelewengan terorganisir yang merugikan publik atau masyarakat. Ada 3 hal mendasar dalam proses jurnalisme investigasi yang perlu Anda tahu. Mulai dari tahap perencanaan, eksekusi, hingga penulisan laporan. 

1. Ide awal, mulai dari mana?

Liputan investigasi selalu berangkat dari satu kecurigaan. Anda harus terbiasa bersikap skeptis saat melakukan investigasi. Sebab, sikap skeptis adalah naluri wartawan investigasi yang paling dasar.

Ide awal liputan investigasi bisa berasal dari berita pendek di koran, surat pembaca, gosip di kedai kopi, dan petunjuk dari informan (whistleblower).  Anda harus getol melakukan verifikasi dan konfirmasi dalam melakukan investigasi. 

2. Perencanaan yang matang, kunci sukses jurnalisme investigasi

Sebelum terjun ke lapangan, Anda perlu melakukan pembabakan tulisan terlebih dahulu. Pembabakan tulisan adalah ketika laporan dipecah menjadi beberapa tulisan dengan angle atau sudut pandang yang berbeda-beda. 

Angle adalah hal-hal yang ingin diungkap dari suatu liputan. Angle mempermudah wartawan dalam menyusun pertanyaan-pertanyaan yang diperlukan. Sedangkan hipotesis adalah jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut. 

Liputan investigasi nantinya akan berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dan mengkonfirmasi hipotesis yang ada dengan bukti-bukti kuat. Narasumber liputan investigasi adalah orang yang terlibat atau mengalami, saksi mata atau saksi dengar, orang yang paling tahu, kemudian, pakar atau pihak berwajib. 

Sebelum berangkat ke lapangan, wartawan investigasi harus benar-benar mengetahui informasi awal, target narasumber, dokumen yang dibutuhkan, dan menyiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk menjawab angle

3. Terjun ke lapangan dan menulis

Seorang wartawan investigasi perlu melakukan observasi secara langsung. Pancaindra wartawan investigasi harus peka, agar bisa merekam setiap detail peristiwa, suasana, tempat untuk melengkapi laporan investigasi nantinya. 

Wartawan investigasi juga wajib mewawancarai dan meminta konfirmasi narasumber untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan atau memvalidasi informasi yang sudah didapatkan sebelumnya.

Selain itu, wartawan investigasi perlu mengumpulkan bukti-bukti fisik untuk memperkuat laporan investigasi. Seperti foto, dokumen, rekaman, dan video. Setelah semua bahan terkumpul, cek kembali apakah angle, pertanyaan-pertanyaan, dan hipotesis sudah terjawab.

Gaya penulisan laporan investigasi adalah naratif dan argumentatif. Anda bisa melengkapinya dengan foto dan infografis. Selain itu perlu memerhatikan aspek cover all sides atau keberimbangan, hal ini untuk menghindari tuntutan dari pihak-pihak yang merasa dirugikan.

[youtube https://www.youtube.com/watch?v=1XPNdMAFEMA]

Setidaknya itulah 3 hal dasar yang perlu Anda ketahui dari proses jurnalisme investigasi. Anda bisa mempelajari lebih dalam tentang jurnalisme investigasi dengan mengikuti kelas online Jurnalisme Investigasi di Tempo Institute.

Penulis: Erdisa Nurmalia
Editor: Fadhli Sofyan

Baca juga : Badan Siber dan Sandi Negara Akan Gandeng BIN, TNI, Polri

Bagikan
WordPress Image Lightbox