Empiris adalah salah satu cara memperoleh pengetahuan atau informasi dengan berdasarkan pengalaman langsung, pengamatan, dan bukti yang dapat diamati secara nyata. Pendekatan ini bukan sekadar asumsi atau teori, tapi menekankan pada fakta yang bisa diukur oleh indera manusia.
Pendekatan ini sangat penting dalam ilmu pengetahuan modern agar informasi dan fakta yang didapatkan valid, bisa dipertanggungjawabkan, dan diuji kebenarannya oleh peneliti lain. Lantas, sebenarnya apa itu empiris? Simak rangkuman informasi selengkapnya berikut ini.
Pengertian empiris adalah suatu pendekatan, pengetahuan, atau situasi yang didasarkan pada peristiwa nyata dan diperoleh melalui penelitian, observasi, maupun eksperimen, sehingga bisa diuji ulang oleh orang lain. Dalam penggunaan katanya, beberapa orang masih keliru membedakan antara empiris dan empirik.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata empirik tidak ditemukan, namun kata empiris ada. Menurut KBBI, empiris adalah sesuatu berdasarkan pengalaman, terutama yang diperoleh dari penemuan, percobaan, pengamatan yang telah dilakukan.
Dalam penelitian, studi empiris digunakan untuk membangun pernyataan yang dapat diuji kebenarannya melalui data dan fakta konkret. Penggunaan fakta empiris juga memungkinkan peneliti melakukan verifikasi data secara sistematis dengan metode ilmiah seperti observasi, eksperimen, survei, dan studi kasus.
Pendekatan ini menempatkan fakta nyata sebagai landasan ilmu pengetahuan yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Mereka menolak spekulasi yang tidak memiliki bukti dan menggantinya dengan informasi berdasarkan pengalaman serta pengamatan secara langsung.
Pengetahuan empiris memiliki fungsi penting dalam penelitian di berbagai disiplin ilmu, di antaranya:

Jika pengetahuan empiris didapatkan melalui pengalaman dan observasi nyata, maka pengetahuan non-empiris adalah informasi yang tidak harus diuji melalui pengalaman atau observasi. Pendekatan ini lebih bersifat teori atau asumsi saja. Adapun perbedaan antara keduanya adalah sebagai berikut:
Dalam ilmu pengetahuan, penelitian empiris dapat dilakukan dan dianalisis menggunakan metode kualitatif maupun kuantitatif. Metode kualitatif dipakai untuk mengumpulkan informasi melalui data numerik, sedangkan kualitatif untuk memperoleh data non-numerik, seperti dipakai untuk mengukur makna, opini, atau dasar suatu fenomena.
Dalam pelaksanaannya, desain penelitian yang dipilih akan bervariasi tergantung pada bidang dan jenis penelitian yang dilakukan. Beberapa metode yang biasa digunakan adalah:
Ini merupakan metode mengumpulkan data dari banyak responden melalui pertanyaan tertutup yang mudah dijawab, sehingga menghasilkan tingkat respons tinggi. Metode ini merupakan salah satu teknik penelitian kuantitatif paling umum digunakan di berbagai bidang.
Dilakukan dengan memanipulasi variabel tertentu untuk menguji hubungan sebab-akibat dan melihat perubahan yang terjadi. Prosesnya meliputi penyusunan hipotesis, melakukan uji coba, menganalisis hasil, dan menentukan apakah temuan mendukung teori.
Metode ini dilakukan dengan menganalisis contoh nyata secara mendalam untuk mendapatkan pemahaman lebih detail tentang suatu fenomena atau masalah. Metode ini sering dipakai dalam riset bisnis atau investigasi untuk mengumpulkan bukti empiris.
Observasi data empiris adalah mengumpulkan informasi dengan mengamati langsung objek penelitian, sehingga prosesnya bersifat kualitatif, personal, dan memakan waktu. Metode ini banyak digunakan dalam penelitian etnografi, namun dapat pula bersifat kuantitatif tergantung fokus penelitian.