Elements of the shot adalah prinsip yang dipegang oleh para jurnalis video dalam melakukan shot atau pengambilan gambar beserta pengeditan video. Dengan mengikuti prinsip ini, para jurnalis dapat menghasilkan shot yang bagus serta menghasilkan suatu video yang memiliki kontinuitas yang baik. Terdapat enam prinsip dalam elements of the shot. Berikut adalah penjelasannya.
1. Motivasi
Motivasi, prinsip pertama di Elements of the shot. Motivasi memberikan alasan suatu shot pindah ke shot lainnya. Jangan sampai perpindahan shot dilakukan tanpa adanya alasan yang jelas. Dengan adanya motivasi atau alasan, alur cerita yang dibawakan akan terbentuk dengan jelas sehingga penonton mengerti cerita yang dibawakan dalam video tersebut.
2. Informasi
Jika ada perpindahan shot, berarti harus ada informasi baru yang diberikan. Jangan menaruh dua shot dengan informasi yang sama berdekatan. Jika begitu, penonton tidak akan menerima informasi baru apapun dari pergantian shot tersebut. Contohnya adalah camera person mengambil shot seseorang sedang makan. Shot kedua bisa berupa pengambilan gambar makanan apa yang sedang ia makan. Shot ketiga bisa berupa pengambilan gambar lokasi kegiatan tersebut. Dengan begitu, penonton tidak akan cepat merasa bosan dan tertarik untuk menerima informasi selanjutnya.
3. Komposisi
Untuk membuat komposisi shot yang bagus, kita perlu memperhatikan bagaimana kita melakukan framing atau pembingkaian shot. Maksudnya adalah bagaimana kita dapat membingkai shot tersebut agar terlihat bagus dalam kamera. Kita harus bisa menentukan view yang tepat agar gambar yang diambil terlihat luas dan tepat. Contohnya adalah pengambilan shot suatu bangunan. Daripada mengambil gambarnya dari sisi depan bangunan, lebih baik jika pengambilan gambar dilakukan dari sisi samping bangunan. Dengan beigitu, bangunan akan terlihat luas dan tidak datar. Prinsip elements of the shot ketiga ini penting untuk keindahan video.
Baca juga: Kiat-kiat Menulis dari Tempo Institute
4. Suara
Suara menjadi unsur penting dalam menciptakan video yang baik. Suara dapat memberikan suasana yang tepat untuk suatu video. Tanpa adanya suara, gambar-gambar dalam video akan terasa hampa dan kosong. tetapi, jika diberikan suara, gambar-gambar tersebut akan terlihat lebih nyata dan memiliki suasana tersendiri. Suara yang perlu dimasukkan adalah suara dari hasil kegiatan tersebut, bukan suara yang berasal dari lagu. Hal tersebut bertujuan agar kegiatan yang sedang dilakukan oleh subjek menjadi lebih nyata.
5. Angle Kamera
Angle menunjukkan posisi penglihatan penonton dalam melihat gambar-gambar dalam video. Pengambilan shot terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu long shot, medium shot, dan close-up shot. Jika ingin menciptakan video yang bagus, kita tidak boleh menggabungkan shot-shot yang memiliki jenis pengambilan gambar yang sama. Contohnya, jika shot satu adalah long shot, shot kedua tidak boleh long shot lagi, tetapi bisa diganti dengan medium shot atau close-up shot.
6. Continuity
Seperti yang telah disebutkan di atas, kontinuitas memegang peranan penting dalam menciptakan video yang dapat mengantarkan alur yang jelas dan menarik. Kontinuitas berarti memelihara alur yang jelas dan benar dari setiap shot maupun setiap scene dari suatu video. Lima hal yang perlu bersifat kontinu dalam suatu video adalah konten, suara, posisi subjek/objek, pergerakan subjek/objek, dan dialog.
Tertarik belajar jurnalistik, media dan komunikasi? Akses kelas online di #KelasTanpaBatas. Atau ikuti belajar langsung di ruang redaksi Tempo. Informasi lengkapnya klik di halaman Program
Penulis: Fatimah Mardiyah
Editor: Fadhli Sofyan