Home   Blog  
Kiat

  Sunday, 26 December 2021 12:01 WIB

Cara Meningkatkan Komunikasi Persuasif yang Baik

Author   Digital Marketing

Ilustrasi komunikasi

Keterampilan persuasi adalah alat penting bagi tiap industri. Komunikasi persuasif diperlukan untuk memengaruhi orang lain, mendorong orang lain untuk bertindak, dan menyajikan argumen yang efektif. Orang dengan kemampuan persuasi yang kuat dapat memengaruhi orang lain untuk bekerja dengan baik.

Di tempat kerja, persuasi digunakan untuk menjual produk, merekrut anggota tim, dan meningkatkan produktivitas. Dengan kemampuan bicara secara persuasif, Anda akan berhasil dalam menyatukan orang melalui ide-ide dan membuat orang lain mendukung Anda. Kemampuan ini diperlukan untuk berhubungan dengan klien, atasan, calon konsumen, atau masyarakat luas.

Seorang jurnalis bahkan juga memerlukan kemampuan komunikasi persuasif untuk menggali narasumbernya. Menurut Psikolog sosial Robert Cialdini, ada 6 prinsip persuasi yang berdampak dan efektif. Ini adalah timbal balik, kelangkaan, otoritas, komitmen, konsensus, dan rasa aman.

Persuasi melibatkan beberapa soft skill umum seperti kecerdasan emosional, kemampuan mendengar, komunikasi yang baik, logika dan penaran, serta kemampuan interpersonal. Berikut cara meningkatkan kemampuan komunikasi persuasif:

1. Fokus Jadi Orang yang Bermanfaat

Menurut Ryan Estis, seorang pakar penjualan dan kepemimpinan di AS, ketika tujuan Anda adalah untuk meyakinkan atau membujuk seseorang, jangan fokus pada bagaimana Anda bisa membuat mereka melakukan sesuatu. Sebaliknya, fokuslah pada bagaimana Anda bisa membantu. Pikirkan tentang tujuan dan sasaran orang lain dan bagaimana Anda dapat membantu mereka mencapainya.

Berusahalah memahami terlebih dahulu. Komunikasi persuasif yang baik memerlukan kemampuan mendengarkan secara aktif. Ini adalah bagian penting dari komunikasi yang efektif. Persuader terbaik adalah penolong sekaligus guru. Mereka dapat dipercaya, menyenangkan, kolaboratif, dan serba tahu. Mereka berusaha untuk mengungkap dan menggambarkan masalah seseorang dan kemudian menunjukkan bagaimana solusi mereka dapat membantu.

2. Ketahui Tujuan Sebelum Mulai Berbicara

Melansir General Intelelligencies, terlepas dari siapa Anda berencana untuk berbicara, pastikan bahwa Anda telah memikirkan tujuan dari apa yang ingin katakana, serta bagaimana rencana untuk mencapainya. Dengan begitu, Anda akan berbicara lebih jelas dan percaya diri. Tidak hanya itu, karena Anda tahu apa yang ingin dikatakan dan poin utama yang ingin disampaikan, Anda dapat fokus membaca audiens dan mempersiapkan setiap pertanyaan atau tanggapan mereka.

3. Pahami Audiens dan Kebutuhannya

Mengatasi keinginan dan kebutuhan audiens merupakan langkah penting, terutama ketika mencoba mencapai komunikasi persuasif yang efektif. Bagaimanapun, mereka adalah orang-orang yang Anda bujuk. Meskipun apa yang Anda katakan penting, kemampuan untuk mengatasi kekhawatiran dan keinginan audiens, akan membuat mereka lebih tertarik dan terbuka terhadap pesan yang Anda sampaikan.

Sebelum merencanakan presentasi atau pertemuan, pertimbangkan masalah atau kekhawatiran yang mungkin dipikirkan audiens. Bagaimana kamu akan mengatasi masalah yang mereka pedulikan? Apa yang akan membuat mereka mendengarkan dan/atau mendukung sudut pandangmu?

4. Gunakan Bukti dan Pengalaman

Dalam dunia profesional dan kehidupan sehari-hari, orang-orang lebih mendengarkan orang yang memiliki otoritas. Dengan demikian, Anda akan memiliki peluang lebih baik untuk membujuk audiens tentang topik yang diketahui atau alami secara langsung. Selain itu, pastikan untuk membawa banyak bukti untuk klaim yang ingin dibuktikan, karena audiens akan lebih menerima bila ada bukti nyata di depan mata.

5. Tarik Perhatian Audiens

Langkah pertama dalam membujuk audiens adalah menunjukkan kepada mereka bahwa apa yang Anda katakan layak didengarkan. Menggunakan cerita atau pengalaman relevan yang menunjukkan maksud, bisa efektif menarik perhatian. Tergantung pada topik presentasi atau pertemuan, Anda juga dapat memberikan fakta mengejutkan yang akan membuat mereka memperhatikan dan mendengarkan setiap perkataan Anda.

6. Gunakan Bahasa Tubuh

Saat mencoba membujuk orang lain secara langsung, Anda memiliki banyak alat yang dapat membantu memengaruhi audiens. Saat berkomunikasi secara verbal, misalnya, nada bicara dapat memengaruhi cara audiens memandangmu. Faktor lain yang perlu dipertimbangkan adalah bahasa tubuh. Ini sama pentingnya dengan cara mengekspresikan diri secara verbal.

Saat berbicara, tunjukkan kepercayaan diri dan keyakinan dengan memiliki postur yang baik dan menatap audiens secara langsung. Pastikan untuk melihat bagian audiens yang berbeda juga. Ini akan membuat kesan yang lebih baik daripada hanya memusatkan perhatian pada satu area. Menggunakan tangan untuk memberi isyarat juga dapat menarik perhatian audiens dan menambahkan beberapa dampak pada apa yang Anda katakan.

7. Terus Berlatih

Sangat penting untuk berlatih sebanyak yang Anda bisa. Latihan bisa membuat Anda menjadi lebih baik dalam membujuk orang lain. Seperti semua keterampilan dalam hidup, apa yang Anda dapatkan adalah apa yang Anda terus lakukan. Cobalah untuk menempatkan diri dalam situasi berbeda yang dapat membantu Anda belajar, dan menggunakan teknik di atas untuk melihat apa yang terbaik.

Kamu juga bisa mempraktikkan komunikasi persuasif ini saat storytelling kuliner. Nah, penasaran, kan caranya?

Yuk, ikuti kelas daring Storytelling Kuliner bersama ahlinya!

Baca juga : Badan Siber dan Sandi Negara Akan Gandeng BIN, TNI, Polri

Bagikan
WordPress Image Lightbox