Home   Blog    Komunikasi  Media  Menulis
Produktivitas

  Tuesday, 27 December 2022 11:52 WIB

Cara Membuat Naskah Film yang Menarik bagi Pemula

Author   Digital Marketing

Ilustrasi pentingnya naskah film

Naskah menjadi salah satu bagian penting dari produksi film. Tanpa naskah, alur film akan berantakan. Itulah mengapa, peran penulis naskah sangat krusial. Penulis naskah film atau penulis skrip/scenario film adalah orang membuat dokumen yang berisi plot dan adegan-adegan dalam film. Biasanya scenario berisi puluhan hingga ratusan halaman. Untuk menghasilkan plot yang menarik dan adegan-adegan ikonik, tidak mudah dan memerlukan riset dan pengalaman mumpuni.

Berikut ada beberapa tips membuat naskah film yang menarik bagi pemula, antara lain

1. Pahami Apa Itu Skenario

Bagi pemula, memahami arti skenario terlebih dulu itu sangat penting. Naskah dalam skenario film tidak hanya berisi dialog pemain saja, tapi juga berisi aspek audio dan visual. Sehingga, penulis naskah harus bisa menjabarkan visual dan audio seperti apa yang diinginkan dalam satu adegan. Karena mengandung banyak aspek, penulis naskah akan sulit menyelesaikan naskahnya sendiri, terlebih bagi seorang pemula. Penulis naskah perlu berkoordinasi dengan sutradara, aktor bahkan hingga produser, untuk membuat apa yang dituliskan bisa direalisasikan dalam sebuah adegan.

2. Pelajari Naskah yang Sudah Ada

Sebagai seorang pemula, belajar dan terus belajar adalah cara yang wajib dilakukan, tidak hanya dalam penulisan skenario saja, tapi hampir di semua aspek kehidupan. Sebagai seorang penulis naskah pemula, jangan ragu untuk membaca naskah dari film-film yang sudah ada. Baca, pelajari dan catat bagian-bagian yang penting. Tak harus dari film-film yang terkenal, coba baca naskah dari film-film pendek terlebih dahulu.

3. Mematangkan Konsep

Setelah memahami pengetahuan dasar mengenai skenario, langkah selanjutnya ialah membuat dan mematangkan konsep. Konsep naskah film berisi tentang plot, hubungan satu tokoh dengan tokoh lain, begitu juga dengan kepribadian masing-masing. Setiap plot harus jelas, karena setiap penulis naskah film harus memahami mengapa tokoh A berinteraksi dengan B. Apakah interaksi itu akan berpengaruh terhadap karakter atau akan membuat plot baru? Penulis naskah harus bisa menjawab pertanyaan itu.

4. Menerapkan Tiga Babak dalam Cerita

Apabila konsep sudah matang dan rapi, langkah berikutnya ialah bagaimana cara menulis naskah film tersebut. Melansir dari laman WikiHow, pilar skenario adalah tiga babak (three acts). Babak pertama adalah pengaturan cerita, babak ini akan memperkenalkan karakter tokoh, dan menekankan nada cerita dari film, serta permulaan konflik. Babak kedua adalah bagian utama dalam sebuah cerita, di mana konflik berada di puncak. Di babak ini, tokoh-tokoh dalam cerita akan mencari penyelesaian atas konflik yang dialami. Dan terakhir babak ketiga, yaitu penyelesaian konflik, yang bisa berisi plot twist atau malah berisi konfrontasi terakhir dari tokoh.

Tiap babak akan berisi urutan adegan, yang berisi setting, angle kamera, hingga ekspresi apa yang harus ditonjolkan oleh aktor. Baru setelah urutan adegan, berlanjut ke penulisan dialog sesuai dengan adegan yang sudah diurutkan.

5. Menulis Skrip dengan Format yang Tepat

Setelah memahami secara teori dan teknis cara menulis naskah film, jangan lupa memperhatikan format penulisan. Menulis skenario tidak seperti menulis artikel pada umumnya. Biasanya penulis skenario memiliki format penulisannya sendiri. Format penulisan yang paling umum dalam menulis naskah film adalah dengan menggunakan font Courier ukuran 12, margin 1,5 inci dari sebelah kiri halaman, 1 inci bagian kanan, atas dan bawah.

Jangan lupa untuk mengoreksi naskah dan menunjukkannya kepada teman atau kolega yang sudah karib dengan penulisan naskah film. Lakukan evaluasi dan terus berlatih!

Baca juga : Badan Siber dan Sandi Negara Akan Gandeng BIN, TNI, Polri

Bagikan
WordPress Image Lightbox