Home   Blog  
Pengembangan Diri

  Friday, 21 November 2025 14:03 WIB

Cara Membuat Artikel Ilmiah yang Benar dan Mudah Dimengerti

Author   Raden Putri
Cara Membuat Artikel Ilmiah yang Benar dan Mudah Dimengerti

Cara membuat artikel ilmiah perlu diketahui oleh kamu yang ingin mendokumentasikan hasil penelitian untuk mengembangkan karier atau berkontribusi pada kemajuan ilmu pengetahuan. Karya tulis ini banyak digunakan di bidang akademik, khususnya oleh mahasiswa, dosen, dan peneliti. 

Promo Jelang Akhir Tahun

Isi dari artikel ilmiah biasanya hasil dari penelitian maupun pengabdian kepada masyarakat. Kebanyakan karya ilmiah yang diterbitkan merupakan hasil dari berbagai macam riset yang dilakukan oleh individu, lembaga penelitian, maupun lembaga pendidikan. 

Lantas, bagaimana cara membuat artikel ilmiah tersebut? Simak informasinya berikut ini.

Langkah-langkah dalam membuat Artikel Ilmiah

Menurut A Widyamartaya (dalam Ana Rosmiati), artikel ilmiah adalah suatu karya yang memuat dan mengkaji suatu masalah tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah keilmuan. Tujuan utama dari karya tulis ini adalah untuk berbagi pengetahuan dengan cara yang dapat diverifikasi dan dipahami oleh pembaca.

Terdapat beberapa tujuan penulisan artikel ilmiah. Di antaranya adalah memberikan informasi, mengedukasi pembaca, mengajak berpikir kritis, dan memengaruhi pembaca.

Sedangkan, fungsi dari artikel penelitian ini antara lain untuk menyampaikan hasil penelitian, mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta melatih kemampuan berpikir analitis. Selain itu, tulisan ini pun menjadi bukti kontribusi akademik seseorang dan mendorong kolaborasi diskusi ilmiah.

Melansir dari Indeed, untuk membuat sebuah karya penelitian, terdapat 7 langkah metode ilmiah yang harus dilakukan. Berikut penjelasannya.

1. Ajukan Pertanyaan

Cara membuat artikel ilmiah yang pertama adalah dengan merumuskan pertanyaan yang ingin diketahui jawabannya. Pertanyaan ini biasanya mencakup seperti apa, bagaimana, kapan, mengapa, di mana, siapa, atau yang mana.

Pertanyaan yang diajukan harus terukur dan bisa dijawab melalui eksperimen. Seringkali, hasilnya berupa angka (data kuantitatif) atau perilaku (data kualitatif), tergantung jenis penelitian yang dilakukan.

2. Melakukan Penelitian

Setelah pertanyaan dirumuskan, lakukan riset untuk mencari informasi pendukung sebagai dasar dari eksperimen. Kamu bisa mencari sumbernya dari internet, buku, jurnal, atau perpustakaan. Riset awal ini penting untuk membantu memahami lebih jelas topik penelitian, serta mengetahui apakah sudah ada penelitian sebelumnya yang bisa digunakan sebagai acuan.

3. Tetapkan Hipotesis

Hipotesis adalah dugaan sementara yang akan diuji untuk menjawab pertanyaan penelitian. Dalam hipotesis, biasanya terdapat prediksi tentang hasil yang mungkin terjadi selama percobaan. Prediksi ini perlu dapat dibuktikan dengan metode ilmiah yang jelas.

4. Uji Hipotesis dengan Melakukan Percobaan

Setelah hipotesis dibuat, lakukan percobaan untuk mengujinya. Percobaan harus dirancang agar dapat menguji hipotesis secara terukur. 

Umumnya, percobaan dilakukan dalam kondisi terkontrol, artinya hanya satu variabel yang diubah sedangkan faktor-faktor lain tetap dijaga agar tidak memengaruhi hasil. Kamu juga bisa menggunakan kelompok kontrol untuk membandingkan hasil dan mendapatkan data yang lebih akurat.

5. Lakukan Pengamatan

Selama percobaan berlangsung, lakukan pengamatan secara teliti pada setiap tahapnya. Pastikan kondisi dan cara kerjanya tetap sama agar hasil yang diperoleh tetap valid.

Jika terdapat perubahan faktor tertentu, pastikan kamu mengetahui dampaknya terhadap hasil percobaan. Setelah percobaan selesai, sebaiknya diulangi beberapa kali untuk memastikan hasilnya konsisten dan dapat dipercaya.

6. Analisis Hasil dan Tarik Kesimpulan

Setelah semua data berhasil dikumpulkan, lakukan analisis terhadap hasilnya untuk melihat apakah sesuai dengan hipotesis awal. Menarik kesimpulan berarti menentukan apakah dugaan kamu benar atau tidak. 

Jika hasilnya tidak sesuai, kamu bisa membuat hipotesis baru dan melakukan percobaan ulang. Namun, jika hipotesis terbukti benar, kamu bisa melanjutkan ke tahap penyusunan artikel ilmiah.

7. Menyajikan Temuan

Tahap terakhir adalah menyampaikan hasil penelitian kepada orang lain. Cara penyajiannya tergantung pada tingkat atau tujuan penelitian. 

Kelas Online Teknik Menulis untuk Pemula

Misalnya, untuk proyek sekolah bisa disajikan dalam bentuk laporan, poster, atau presentasi. Sedangkan bagi peneliti atau akademisi, hasilnya biasanya dipublikasikan dalam bentuk artikel atau jurnal ilmiah agar bisa dibaca dan dikaji oleh orang lain.

Dalam menulis artikel ilmiah, gunakanlah bahasa yang jelas dan mudah dipahami agar pembaca dapat mengikuti isi tulisan dengan baik. Sertakan juga angka, tabel, atau grafik untuk memperkuat penjelasan dan memperjelas hasil penelitian. Selain itu, pastikan untuk selalu mengutip sumber dengan benar guna menghindari plagiarisme dan menjaga keaslian karya ilmiah yang ditulis.

Banner Belajar Menulis Penulisan di Tempo Institute

Bagikan