Home   Blog    Jurnalisme
Komunikasi

  Wednesday, 17 May 2023 13:23 WIB

Beda Pekerjaan dan Profesi yang Perlu Dipahami

Author   Digital Marketing

Ilustrasi pekerjaan

Di dunia kerja, ada istilah pekerjaan dan profesi. Masih banyak yang menganggap dua istilah ini memiliki arti yang sama. Terkadang, masih ada saja yang salah mengimplementasikan dua kata ini dalam kehidupan sehari-hari. Padahal, dua kata ini memiliki makna dan beberapa aspek yang berbeda. 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pekerjaan adalah pencaharian; yang dijadikan pokok penghidupan; sesuatu yang dilakukan untuk mendapatkan nafkah. Sedangkan profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (keterampilan, kejuruan, dan sebagainya) tertentu. Bisa disimpulkan secara sederhana, jika semua profesi adalah pekerjaan, tapi belum tentu semua pekerjaan bisa menjadi sebuah profesi. 

Untuk mengetahui lebih jauh tentang beda pekerjaan dan profesi, berikut beberapa poin penting yang perlu diketahui:

  1. Keahlian Khusus

Pekerjaan bersifat lebih umum dan bisa berupa kegiatan apa saja yang dilakukan untuk mendapatkan penghasilan. Kegiatan itu bisa berupa menjadi penjual, pelayan, kasir, pembersih, kurir atau satpam. Pekerjaan-pekerjaan ini tidak memerlukan keahlian khusus misalnya seperti dokter, ilmuwan, chef profesional, jurnalis, dan arsitek. 

Sedangkan profesi adalah pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus, di mana keahlian itu tidak hanya diperoleh dari pengalaman saja, tapi juga perlu pendidikan, pelatihan dan sertifikasi. Dan, untuk mendapatkan pendidikan, pelatihan dan sertifikasi, diperlukan wakut dan biaya yang tak sedikit.

  1. Sertifikasi 

Sertifikasi menjadi salah satu beda pekerjaan dan profesi yang paling menonjol. Semua profesi harus memiliki sertifikasi yang diperoleh dari pendidikan dan pelatihan yang kredibel. Misalnya untuk menjadi dokter, maka harus sekolah kedokteran, mengikuti asistensi, melanjutkan sekolah profesi, memilih pendidikan spesialisasi, mengikuti berbagai pelatihan hingga workshop.

Berbeda dengan pekerjaan yang tidak memerlukan pendidikan dan pelatihan yang terstruktur, atau sertifikasi. Pekerjaan bisa dilakukan oleh siapapun yang memiliki keinginan untuk bekerja. Walau begitu, agar pekerjaan berjalan lancar dan hasilnya baik, tetap memerlukan pelatihan, meski tidak dilakukan secara terstruktur dan formal. 

  1. Kontrol Profesional

Beda pekerjaan dan profesi selanjutnya ialah persoalan kontrol profesional. Dalam melakukan pekerjaan, tentu ada pengawasan dan pengecekan hasil pekerjaan. Begitu juga profesi. Lalu apa yang membedakan kontrol pada profesi dan pekerjaan? Jika dalam pekerjaan, kontrol yang dilakukan berupa pengawasan dan pengecekan oleh atasan atau bos yang mempekerjakan. Misalnya seorang pelayan toko, pengawasnya adalah pemilik toko, atau paling tidak manajer toko. 

Sedangkan dalam profesi, pengawasan dan kontrol profesional yang ketat. Dalam menjalankan pekerjaannya, seorang dengan profesi tertentu diawasi dengan profesional oleh organisasi/aliansi profesi. Misalnya dokter, memiliki aliansi Ikatan Dokter Indonesia (IDI), yang mengawasi dan membuat prosedural profesi dokter dalam menjalankan pekerjaan mereka. Sehingga, sebuah profesi tanggung jawabnya lebih besar.

  1. Jangka Waktu dan Kestabilan

Setiap pekerjaan memiliki jangka waktu, ada pekerjaan yang bisa bertahan lama, tapi ada juga yang sementara dan sebentar saja karena beberapa faktor. Contohnya, seorang kasir di sebuah toko yang sudah bekerja 2 tahun, bisa saja dipecat dari pekerjaannya karena banyak faktor, seperti kebangkrutan toko, pengurangan anggaran, dan banyak lainnya. Pekerjaan seperti ini tidak stabil dan bisa berubah sewaktu-waktu.

Berbeda dengan profesi yang memiliki jangka waktu lebih lama dan lebih stabil dalam berkarier. Dalam profesi, ada jenjang karier yang jelas. Meskipun tidak menutup kemungkinan pekerjaan memiliki jenjang karier dan kestabilan, tapi tidak ada aturan pasti dan sifatnya lebih fleksibel.

  1. Upah yang Didapatkan

Karena sifatnya yang tidak stabil dan sementara, struktur gaji pekerjaan lebih sederhana. Sedangkan gaji profesi biasanya lebih kompleks, diikuti dengan beberapa faktor, seperti pengalaman kerja, lokasi kerja, dan keahlian bersertifikasi apa saja yang dimiliki. Tak heran jika seorang profesional memiliki gaji yang lebih besar dibanding pekerja biasa.

Secara garis besar, beda pekerjaan dan profesi cukup signifikan terletak pada persyaratan keterampilan, latar belakang pendidikan, dan kontrol profesional. Seorang dengan profesi tertentu memiliki tingkat komitmen yang lebih tinggi dengan seorang dengan pekerjaan biasa. Jika dalam memilih pekerjaan, pilihannya lebih banyak dan tidak terlalu terikat. Sedangkan dalam profesi, karena jangka waktunya panjang, maka dibutuhkan komitmen penuh terhadap profesi tersebut.

Baca juga : Badan Siber dan Sandi Negara Akan Gandeng BIN, TNI, Polri

Bagikan
WordPress Image Lightbox