Konjungsi adalah kata atau ungkapan yang digunakan untuk menghubungkan antar kata, klausa, frasa, atau kalimat agar membentuk kesatuan makna yang utuh. Secara sederhana, konjungsi berperan sebagai “pengait” yang membuat kalimat menjadi berkesinambungan dan mudah dipahami.
Dengan adanya konjungsi, dua kalimat yang terpisah bisa digabungkan menjadi satu kesatuan yang lebih padu dan enak dibaca. Lantas, apa sebenarnya fungsi dari konjungsi dalam bahasa Indonesia? Simak informasinya berikut ini.
Setiap jenis konjungsi memiliki fungsi tersendiri dalam menyusun kalimat. Secara umum, fungsi dari penggunaan kalimat konjungsi adalah sebagai berikut:
Dalam bahasa Indonesia, jenis-jenis konjungsi dibagi menjadi lima kelompok berbeda. Mulai dari konjungsi koordinatif, korelatif, subordinat, antarkalimat, dan antarparagraf. Berikut penjelasannya:
1. Konjungsi Koordinatif
Menghubungkan dua unsur bahasa yang setara, seperti kata dengan kata, frasa dengan frasa, atau klausa dengan klausa. Contoh kata konjungsi koordinatif adalah dan, serta, atau, tetapi, melainkan, sedangkan, padahal.
2. Korelatif
Jenis konjungsi ini menghubungkan dua unsur bahasa dengan status sintaksis yang sama. Umumnya berbentuk pasangan kata, seperti baik…maupun, tidak hanya…tetapi juga, atau bukan saja…melainkan juga.
3. Subordinat
Menghubungkan dua klausa yang tidak setara, yaitu klausa utama dan klausa bawahan (subordinatif). Macam-macam konjungsi ini mencakup konjungsi waktu (sebelum, setelah), syarat (jika, apabila), tujuan (agar, supaya), sebab (karena), hasil (sehingga), dan lain-lain.
4. Antarkalimat
Digunakan untuk menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lain, biasanya di awal kalimat baru dan diikuti tanda koma. Contohnya: Namun, oleh karena itu, selain itu, bahkan, sebaliknya.
Terdapat beberapa jenis konjungsi antarkalimat meliputi pertentangan, kelanjutan, penambahan, kebalikan, keadaan sebenarnya, penguatan, kondisi eksklusif, konsekuensi, peristiwa yang mendahuluinya.
5. Antarparagraf
Berfungsi menghubungkan satu paragraf dengan paragraf lainnya agar transisi antarbagian tulisan terasa halus dan mudah diikuti pembaca.

Untuk memahami lebih dalam mengenai kata penghubung ini, simak beberapa contoh konjungsi berikut: