Home   Blog  
Menulis

  Tuesday, 18 November 2025 10:00 WIB

Fungsi Konjungsi dalam Bahasa Indonesia dan Contoh Praktisnya

Author   Raden Putri
Fungsi Konjungsi dalam Bahasa Indonesia dan Contoh Praktisnya

Konjungsi adalah kata atau ungkapan yang digunakan untuk menghubungkan antar kata, klausa, frasa, atau kalimat agar membentuk kesatuan makna yang utuh. Secara sederhana, konjungsi berperan sebagai “pengait” yang membuat kalimat menjadi berkesinambungan dan mudah dipahami.

Banner Belajar Menulis Penulisan di Tempo Institute

Dengan adanya konjungsi, dua kalimat yang terpisah bisa digabungkan menjadi satu kesatuan yang lebih padu dan enak dibaca. Lantas, apa sebenarnya fungsi dari konjungsi dalam bahasa Indonesia? Simak informasinya berikut ini.

Fungsi Konjungsi

Setiap jenis konjungsi memiliki fungsi tersendiri dalam menyusun kalimat. Secara umum, fungsi dari penggunaan kalimat konjungsi adalah sebagai berikut:

  • Menghubungkan kata dengan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa, kalimat dengan kalimat, hingga paragraf dengan paragraf.
  • Membuat kalimat atau paragraf saling berkesinambungan.
  • Menjelaskan atau memperjelas makna suatu istilah atau kalimat.

Dalam bahasa Indonesia, jenis-jenis konjungsi dibagi menjadi lima kelompok berbeda. Mulai dari konjungsi koordinatif, korelatif, subordinat, antarkalimat, dan antarparagraf. Berikut penjelasannya:

1. Konjungsi Koordinatif

Menghubungkan dua unsur bahasa yang setara, seperti kata dengan kata, frasa dengan frasa, atau klausa dengan klausa. Contoh kata konjungsi koordinatif adalah dan, serta, atau, tetapi, melainkan, sedangkan, padahal.

2. Korelatif

Jenis konjungsi ini menghubungkan dua unsur bahasa dengan status sintaksis yang sama. Umumnya berbentuk pasangan kata, seperti baik…maupun, tidak hanya…tetapi juga, atau bukan saja…melainkan juga.

3. Subordinat

Menghubungkan dua klausa yang tidak setara, yaitu klausa utama dan klausa bawahan (subordinatif). Macam-macam konjungsi ini mencakup konjungsi waktu (sebelum, setelah), syarat (jika, apabila), tujuan (agar, supaya), sebab (karena), hasil (sehingga), dan lain-lain.

4. Antarkalimat

Digunakan untuk menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lain, biasanya di awal kalimat baru dan diikuti tanda koma. Contohnya: Namun, oleh karena itu, selain itu, bahkan, sebaliknya.

Terdapat beberapa jenis konjungsi antarkalimat meliputi pertentangan, kelanjutan, penambahan, kebalikan, keadaan sebenarnya, penguatan, kondisi eksklusif, konsekuensi, peristiwa yang mendahuluinya.

5. Antarparagraf

Berfungsi menghubungkan satu paragraf dengan paragraf lainnya agar transisi antarbagian tulisan terasa halus dan mudah diikuti pembaca.

Contoh Konjungsi

Konjungsi
Sumber gambar: Canva

Untuk memahami lebih dalam mengenai kata penghubung ini, simak beberapa contoh konjungsi berikut:

  1. Anda bisa memilih antara tinggal di Jakarta atau Surabaya.
  2. Ayah pergi ke kantor, sedangkan ibu pergi ke pasar.
  3. Begitu saya tiba di rumah, saya langsung tidur.
  4. Dia sedang sibuk, karena harus mengerjakan laporan.
  5. Dia sangat pintar, namun tidak suka bergaul.
  6. Jika kamu rajin, kamu akan berhasil.
  7. Jika kamu ingin sukses, kamu harus bekerja keras.
  8. Kamu harus belajar dengan giat, agar kamu bisa lulus ujian.
  9. Kami akan berlibur ke Bali, atau ke Lombok.
  10. Kami akan pergi ke pantai, setelah pekerjaan selesai.
  11. Karena dia sakit, dia tidak bisa datang ke sekolah.
  12. Meskipun dia sudah berusaha keras, dia gagal.
  13. Mereka pergi ke restoran, namun tidak memesan makanan.
  14. Pada waktu itu, saya sedang bekerja.
  15. Saya ingin membeli mobil, tetapi saya tidak punya cukup uang.
  16. Saya ingin makan pizza, tetapi saya tidak punya cukup uang.
  17. Saya bekerja keras, meskipun terkadang merasa lelah.
  18. Seandainya saya punya waktu lebih, saya akan belajar lebih banyak.
  19. Sebelum kamu berangkat, pastikan kamu membawa semua perlengkapan.
  20. Setiap kali hujan, saya merasa malas untuk keluar rumah.

Bagikan