Dalam dunia penulisan, cara cerita disampaikan akan memengaruhi bagaimana pembaca memahami dan merasakan isi ceritanya. Pilihan perspektif ini juga dapat menentukan posisi pencerita, alur penyampaian, dan kedalaman emosi yang ingin ditampilkan.
Oleh karena itu, sudut pandang adalah salah satu unsur penting yang harus dipahami saat akan menulis sebuah tulisan agar karya terasa lebih utuh dan efektif. Lantas, sebenarnya apa itu sudut pandang? Simak rangkuman informasi selengkapnya berikut ini.
Sudut pandang atau point of view (POV) adalah cara atau posisi pencerita dalam menyampaikan sebuah kisah atau menilai suatu peristiwa. Perspektif ini menentukan melalui siapa pembaca melihat kejadian serta siapa yang berperan sebagai penyampai cerita.
Dalam karya sastra dan penceritaan, pilihan perspektif ini sangat memengaruhi cara pembaca memahami dan merasakan isi teks. Perspektif yang digunakan juga dapat membangun kedekatan emosional dan mengarahkan respons pembaca terhadap tokoh maupun alur cerita.
Seiring perkembangan zaman, point of view terus berevolusi, mulai dari bentuk sastra klasik hingga media modern seperti film dan video game. Melalui penyajian informasi yang terarah, sudut pandang pengarang ini membantu membentuk pengalaman audiens dalam menciptakan koneksi emosional dan mengarahkan penafsiran sebuah cerita.
Secara umum, terdapat tiga jenis cara pandang utama dalam sebuah cerita, yakni orang pertama, kedua, dan ketiga. Selain itu, terdapat pula sudut pandang campuran yang mengombinasikan lebih dari satu perspektif. Berikut penjelasannya:
Sudut pandang orang pertama menempatkan narator sebagai bagian dari cerita dan menyampaikan peristiwa dari pengalaman pribadinya. Ciri utamanya terlihat dari penggunaan kata ganti “saya”, “aku”, atau “kamu”.
Perspektif ini memberikan pembaca akses langsung ke dalam pikiran, perasaan, dan cara pandang tokoh, sehingga cerita terasa lebih dekat dan personal. Jenis ini banyak digunakan dalam novel remaja, fiksi ilmiah, hingga memoar karena menjadikan orang pertama pelaku utama.
Di sisi lain, ada juga sudut pandang orang pertama pelaku sampingan dengan peran yang berbeda. Dalam teknik ini, tokoh “aku” bukan merupakan karakter utama, melainkan penyaksi atau pendukung yang memberikan penjelasan mengenai peristiwa yang terjadi.
Dalam sudut pandang orang kedua, penulis menyapa pembaca secara langsung dengan kata ganti “kamu”, sehingga pembaca dibuat seolah menjadi bagian dari cerita. Teknik ini menciptakan pengalaman membaca yang interaktif dan intensif, karena pembaca
Sudut pandang orang ketiga menggunakan kata ganti seperti “dia”, “mereka”, atau nama tokoh. Dalam jenis ini, narator berada di luar cerita dan memiliki tingkat pengetahuan tertentu tentang peristiwa serta karakter.
Perspektif ini memberi keleluasaan dalam bercerita dan memungkinkan titik pandang yang lebih luas. Point of view ini juga dibagi kedalam tiga kategori, yaitu:
POV ini merupakan perpaduan antara sudut pandang orang pertama dan orang ketiga dalam satu cerita. Pada bagian tertentu, penulis dapat terlibat langsung sebagai pencerita, sementara pada bagian lain ia mengambil posisi di luar cerita.
Teknik ini biasanya digunakan untuk memberikan variasi perspektif sekaligus memperkaya cara pandang pembaca terhadap alur cerita.

Point of view berfungsi sebagai cara penulis menyampaikan perspektif tertentu dalam sebuah cerita atau gagasan. Melalui perspektif ini, penulis menentukan seberapa jauh pembaca dapat memahami peristiwa, tokoh, serta emosi yang ada di dalam cerita.
Pemilihan POV ini akan memengaruhi cara pembaca merasakan dan menafsirkan alur cerita. Berikut fungsi sudut pandang berdasarkan tujuan penyampaian cerita:
Berikut adalah contoh penggunaan jenis-jenis cara pandang dalam sebuah cerita:
“Aku berdiri di depan pintu rumah yang sudah lama tidak dijamah. Tangan kiriku menggenggam erat pegangan pintu, namun jantungku berdegup kencang, seolah menolak untuk melangkah lebih jauh. Semua kenangan tentang masa lalu datang kembali dalam sekejap. Aku tahu, setelah pintu ini terbuka, tidak ada jalan kembali.”
“Kamu melangkah perlahan memasuki ruangan itu dengan jantung berdebar. Setiap sudut terasa asing, seolah menyimpan rahasia yang menunggumu. Kamu mencoba menenangkan diri sambil mengamati sekitar. Tanpa sadar, kamu menjadi bagian dari peristiwa yang akan mengubah keputusanmu.”
“Rina berjalan menyusuri koridor sekolah dengan wajah gelisah. Ia memikirkan hasil ujian yang akan diumumkan hari itu. Meski berusaha terlihat tenang, kegelisahan jelas tergambar dari langkahnya yang ragu. Teman-temannya menyadari ada sesuatu yang mengganggu pikirannya.”
“Aku masih mengingat hari itu dengan jelas, saat hujan turun tanpa henti. Dari kejauhan, Andi berdiri menatap langit dengan ekspresi kosong. Aku tahu ia sedang menyembunyikan banyak perasaan yang tak terucap. Saat itulah aku sadar, kisah kami tidak hanya tentang diriku, tetapi juga tentang dirinya.”