“Saya selalu ingin mengajak orang-orang berpikir bahwa stand-up comedian itu bukan pelawak, tapi sesungguhnya content creator,” ujar Pandji Pragiwaksono dalam Obrolan Online Tempo Institute: ‘Hidup dari Komedi’ pada Minggu, 2 Agustus 2020.
View this post on Instagram
Pandji menilai menjadi komika atau komedian tunggal tidak melulu soal membawakan stand-up comedy di depan para penikmatnya. Materi stand-up comedy yang ditulis bisa dijadikan berbagai karya yang autentik sekaligus menghasilkan keuntungan. Mulai dari pertunjukkan off-air, tayangan di Youtube, produk digital download, tampil di program TV, bahan menulis buku, tayangan dalam DVD, hingga kutipan-kutipan untuk kaos.
Ada dua hal yang perlu dilatih jika ingin berkarier sebagai stand-up comedian. Belajar menulis materi dan melakukan tes terhadap materi yang telah ditulis. Pandji menyarankan untuk belajar stand-up comedy dari nol melalui pecahkan.com. Pecahkan.com adalah portal untuk belajar stand-up comedy dalam bentuk video, textbook, dan digital download yang ia buat.
Tes materi sangat penting dilakukan untuk mengetahui apakah materi yang ditulis lucu atau tidak. “Saya sih nyaranin untuk ngetes joke-nya sama teman-teman dekat, karena yang paling penting dari jokes itu emang tesnya. Karena takutnya orang nggak ngerti, orang nggak nangkep lucunya di mana,” jelas lelaki yang akan mengadakan tur stand-up comedy-nya yang bertajuk ‘Komoidoumenoi’ di Istora Senayan dalam waktu dekat.
Selain menulis dan berlatih, komika juga harus memiliki karakter disiplin dan persisten. Disiplin misalnya dalam menulis materi. Proses bekerja komika adalah proses yang berkesinambungan, berulang-ulang, dan terus-menerus. Mulai dari menulis materi hingga tampil di special (penampilan tunggal).
Terakhir, persistensi menjadi satu hal yang digaris bawahi oleh Pandji. Karakter persisten penting untuk dimiliki, agar bisa sukses berkarier di dunia stand-up comedy. Persistensi adalah kemampuan untuk konsisten dalam upaya menuju sebuah target. “Bisa konsisten kerja di level yang sama, punya kemampuan untuk tetap fokus di level yang sama, sampai akhirnya konsistensi dia itu membawa dia ke tujuan akhirnya,” ucap lelaki alumnus FSRD ITB ini.
Pandji menjelasakan kesempatan berkarier di dunia stand-up comedy juga sangat luas. Karier di dunia stand-up comedy tidak terbatas hanya menjadi seorang komika. Banyak profesi lain yang dibutuhkan untuk kelangsungan stand-up comedy. Seperti manajer komika, staf konten komedian, staf merchandising, staf keuangan, fotografer, editor video, live audio recorder, hingga penulis skrip stand-up comedy. “Jadi justru skill dasarnya ini yang bisa beragam untuk dikawinkan dengan kesukaannya dia yaitu stand-up comedy,” papar Pandji.
Penulis: Erdisa Nurmalia
Editor: Fadhli Sofyan