Home   Blog  
Buku

  Saturday, 20 December 2025 12:00 WIB

Struktur Novel Sejarah: Unsur, Pola Cerita, dan Contoh Analisisnya

Author   Raden Putri
Struktur Novel Sejarah: Unsur, Pola Cerita, dan Contoh Analisisnya

Struktur novel sejarah menjadi elemen penting dalam pembuatan alur cerita agar tidak hanya menarik, tapi juga selaras dengan fakta di masa lalu. Dengan memahami struktur novel ini, penulis dan pembaca bisa melihat bagaimana unsur sejarah dirangkai bersama konflik, tokoh, dan latar secara sistematis dan terstruktur.

Promo Hemat Belajar Diskon 20 Persen

Pemahaman ini juga akan membantu cerita sejarah terasa lebih hidup, runtut, dan mudah dipahami dengan nilai edukatif yang terdapat di dalamnya. Lantas, apa yang dimaksud dengan novel sejarah tersebut? Bagaimana struktur dan unsur intrinsik pembentuknya? Simak rangkuman informasi selengkapnya berikut ini.

Apa yang Dimaksud dengan Novel Sejarah?

Secara umum, pengertian novel sejarah adalah sebuah karya sastra berbentuk prosa panjang yang mengangkat kisah atau peristiwa masa lampau berdasarkan kejadian nyata. Ceritanya memuat rangkaian kejadian bernilai historis sebagai dasar pengembangan alur.

Walau bersumber dari kejadian nyata, jenis novel ini juga memadukan unsur rekaan dan imajinasi penulis. Perpaduan tersebut membuat ceritanya tidak hanya informatif, tetapi juga menarik dan menghibur.

Novel berlatar masa lalu berbeda dengan teks sejarah. Teks ini lebih berfokus pada pemaparan kejadian masa lalu secara faktual sebagai latar munculnya peristiwa penting yang benar-benar terjadi.

Banner Survey Tempo Institute

Penulisan teks sejarah mengikuti kaidah ketat dalam penyajian data dan kronologinya. Hal ini membuat setiap informasi harus bisa dipertanggungjawabkan berdasarkan bukti dan sumber yang valid.

Sementara itu, novel sejarah adalah karya tulis yang memberikan ruang lebih luas pada kreativitas. Penulis bebas menambahkan unsur imajinatif selama tetap selaras dengan konteks peristiwa masa lalu.

Secara umum, novel sejarah dibagi dalam dua jenis, yakni fiksi dan non fiksi. Novel yang bersifat fiksi artinya karangan tersebut memuat unsur imajinatif dan khayalan dari penulis, namun bentuk ceritanya murni dari fakta dan kejadian sebenarnya.

Sedangkan, novel sejarah non fiksi memuat fakta sejarah suatu peristiwa tanpa adanya unsur imajinasi atau karangan penulis. Contohnya adalah Novel Tetralogi Pulau Buru karya Pramoedya Ananta Toer.

Ciri-ciri Novel Sejarah

Terdapat sejumlah ciri-ciri novel sejarah yang membedakan dengan jenis karya sastra lain. Berikut adalah karakteristik novel berlatar masa lalu tersebut:

  • Disusun dengan alur kronologis dan sistematis sesuai urutan peristiwa yang terjadi pada masa lampau.
  • Memiliki struktur teks yang membangun cerita, meliputi orientasi, rangkaian peristiwa, dan reorientasi.
  • Mengisahkan kembali kejadian atau peristiwa masa lalu sebagai inti cerita.
  • Menggunakan konjungsi temporal untuk menandai urutan waktu dalam alur cerita.
  • Memuat fakta-fakta nyata yang benar-benar pernah terjadi di masa lampau sebagai dasar pengembangan cerita.

Struktur yang Ada dalam Novel Sejarah

Struktur novel sejarah

Karya sastra yang berlatar masa lampau ini termasuk dalam bentuk teks cerita ulang. Oleh karena itu, struktur teks novel sejarah mengikuti pola orientasi, pengungkapan peristiwa, konflik, komplikasi, resolusi, dan koda. Berikut penjelasannya:

1. Orientasi (pengenalan cerita)

Bagian awal dalam struktur novel sejarah ini berfungsi untuk memperkenalkan latar waktu, tempat, dan situasi awal cerita. Pada tahap ini, tokoh-tokoh serta hubungan antartokoh mulai diperkenalkan secara bertahap.

2. Pengungkapan peristiwa

Pada bagian ini, penulis mulai menghadirkan peristiwa awal yang memicu munculnya masalah. Kejadian tersebut menjadi awal berkembangnya konflik dalam cerita.

3. Konflik (rising action)

Konflik ditandai dengan meningkatnya permasalahan yang dihadapi tokoh, terutama tokoh utama. Ketegangan cerita semakin terasa seiring bertambahnya rintangan dan pertentangan.

4. Puncak konflik (komplikasi)

Komplikasi adalah bagian paling menegangkan karena masalah mencapai titik tertinggi. Pada tahap ini, nasib tokoh berada dalam kondisi yang genting dan paling menentukan.

5. Resolusi (penyelesaian)

Bagian ini berisi gambaran bagaimana konflik yang terjadi mulai diselesaikan. Tahap resolusi sering menjadi akhir cerita apabila tidak diikuti oleh koda.

6. Koda

Koda berisi komentar atau penegasan ulang terhadap peristiwa dan sikap tokoh dalam cerita. Bagian ini bersifat opsional dan kadang digunakan sebagai pengantar cerita lanjutan.

Kebahasaan Novel Sejarah

Selain memiliki ciri dari segi isi, novel sejarah juga dibedakan melalui kaidah kebahasaannya. Beberapa karakteristik bahasa yang digunakan dalam karya sastra ini adalah sebagai berikut:

  • Menggunakan kalimat yang menunjukkan peristiwa masa lampau.
  • Memanfaatkan kata atau frasa penanda urutan waktu, seperti pada masa itu, kemudian, atau akhirnya.
  • Menggunakan kata kerja tidak langsung untuk menceritakan kembali suatu peristiwa.
  • Memakai kata kerja yang menggambarkan proses berpikir dan perasaan tokoh.
  • Menampilkan banyak dialog untuk menghidupkan cerita.
  • Menggunakan kata sifat guna memperjelas karakter tokoh dan suasana cerita.

Unsur Intrinsik Pada Novel Sejarah

Seperti karya fiksi lainnya, novel sejarah juga dibangun oleh rangkaian unsur intrinsik yang membentuk jalannya cerita. Adapun unsur intrinsik novel sejarah adalah sebagai berikut:

  • Tema: gagasan utama yang menjadi dasar cerita.
  • Tokoh: pelaku yang terlibat dalam peristiwa cerita.
  • Penokohan: cara pengarang menggambarkan sifat dan karakter tokoh.
  • Alur atau plot: rangkaian peristiwa yang disusun secara kronologis.
  • Latar atau setting: keterangan waktu, tempat, dan suasana terjadinya peristiwa.
  • Sudut pandang: posisi pengarang dalam menyampaikan cerita.
  • Gaya bahasa: cara pengarang menggunakan bahasa untuk memperkuat cerita.
  • Amanat atau pesan moral: nilai atau pelajaran yang ingin disampaikan kepada pembaca.

Contoh Novel Sejarah

Novel sejarah seringkali terkenal di kalangan masyarakat dan selalu memiliki tempat tersendiri bagi para pencinta buku. Berikut adalah beberapa contoh dari novel berlatar masa lalu tersebut:

Banner Kelas Online Menulis Novel

Indonesia:

  1. Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer
  2. Anak Semua Bangsa karya Pramoedya Ananta Toer
  3. Tenggelamnya Kapal Van der Wijck karya Hamka
  4. Laut Bercerita karya Leila. S Chudori
  5. Max Havelaar karya Multatuli

Luar Negeri:

  1. War and Peace karya Leo Tolstoy
  2. The Book Thief karya Markus Zusak
  3. One Hundred Years of Solitude karya Gabriel García Márquez
  4. Les Misérables karya Victor Hugo
  5. The Kite Runner karya Khaled Hosseini
Banner Kelas Bundling


Bagikan