Home   Blog  
Pengembangan Diri

  Saturday, 25 October 2025 22:08 WIB

Pengertian Manajemen Krisis: Pentingnya dan 3 Fase Utamanya

Author   Raden Putri

Photo by Adolfo Félix on Unsplash

Stabilitas perusahaan bisa terganggu saat menghadapi suatu krisis yang mengancam reputasi dan kelangsungan usahanya. Kondisi ini merujuk pada situasi darurat atau kejadian kritis yang dapat mengancam eksistensi dan reputasi perusahaan secara serius.

Manajemen krisis hadir sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Tanpa pengelolaan yang baik, perusahaan berisiko mengalami kerugian dan kehilangan kepercayaan pemangku kepentingan setelah keadaan darurat terjadi.

Untuk lebih memahami pentingnya manajemen krisis bagi perusahaan, simak informasinya berikut ini.

Apa itu Manajemen Krisis?

manajemen krisis perusahaan
Sumber Gambar: Canva

Menurut Pearson, C. >, & Clair, J.A (1998), pengertian manajemen krisis adalah serangkaian kebijakan, prosedur, dan strategi yang dirancang untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan merespons situasi darurat atau krisis yang dapat mengancam kelangsungan organisasi.

Crisis management bertujuan untuk meminimalkan dampak negatif, mengatasi tantangan, dan memulihkan operasional perusahaan secara normal, secepat mungkin, setelah krisis terjadi.

Melansir dari International SOS, sesuai ISO 22361:2022, teori manajemen krisis berkaitan dengan aktivitas terkoordinasi untuk memimpin, mengarahkan, dan mengendalikan organisasi dalam menghadapi masa genting.

Secara lebih rinci, krisis management mencakup proses yang diterapkan organisasi untuk mencegah, mempersiapkan, merespons, dan memulihkan diri dari situasi sulit yang mengancam kelangsungan bisnis, reputasi, keselamatan, maupun aspek penting lainnya.

Dalam konteks komunikasi, manajemen krisis public relations (PR) berfokus pada pengelolaan citra dan reputasi organisasi di tengah situasi darurat. 

Tujuannya adalah menjaga kepercayaan publik melalui penyampaian informasi yang cepat, transparan, dan konsisten. 

Praktik ini melibatkan koordinasi antara tim komunikasi, pimpinan organisasi, serta media massa untuk memastikan pesan yang disampaikan tetap akurat dan tidak menimbulkan kepanikan.

Pentingnya Manajemen Krisis

Menurut PR Lab, manajemen krisis perusahaan sangat penting menjaga ketahanan bisnis dan organisasi. Di tengah situasi yang penuh ketidakpastian, strategi yang tepat memungkinkan perusahaan tetap tangguh dan mampu mengendalikan arah masa depannya. 

Pendekatan ini menekankan pada tindakan cepat, transparansi, serta kemampuan beradaptasi demi memastikan keberlanjutan jangka panjang.

Dikutip dari SoftExpert, crisis management memiliki peran penting karena membuka saluran komunikasi vital untuk menghadapi situasi darurat. Program ini memastikan pihak yang tepat menerima informasi akurat mengenai tindakan lokal maupun respons global.

Contoh kasus manajemen krisis perusahaan di Indonesia terjadi pada tahun 2007 ketika Garuda Indonesia menghadapi krisis reputasi setelah terjadi beberapa insiden kecelakaan dan penurunan kualitas layanan. 

Situasi tersebut menyebabkan menurunnya kepercayaan publik terhadap maskapai nasional ini. Untuk memulihkan citra, Garuda menjalankan sejumlah langkah strategis, mulai dari peningkatan kualitas layanan, pelatihan staf, hingga penerapan standar keselamatan ketat. 

Mereka juga meluncurkan kampanye pemasaran yang menekankan aspek keamanan dan profesionalisme, disertai peningkatan transparansi operasional.

Selain di sektor transportasi, manajemen krisis kesehatan juga menjadi hal krusial, contohnya saat menghadapi pandemi Covid-19. 

Dalam konteks ini, strategi komunikasi publik, koordinasi antar lembaga, dan penyampaian informasi yang akurat menjadi faktor utama untuk mencegah kepanikan dan menjaga kepercayaan masyarakat terhadap sistem kesehatan.

3 Fase Manajemen Krisis

Kemampuan organisasi dalam menghadapi situasi genting sangat bergantung pada seberapa baik mereka mengenali potensi risiko, menyiapkan strategi mitigasi, dan merespons dengan cepat agar dapat pulih secara efektif. 

International SOS membagi program manajemen krisis ini ke dalam tiga fase utama. 

1. Fase Pra-Krisis

Tahap ini berfokus pada upaya pencegahan, persiapan, dan perencanaan. Kegiatannya meliputi penilaian risiko, pemantauan, perencanaan keberlanjutan, pembangunan ketahanan organisasi, hingga program pelatihan karyawan.

Rencana pra-krisis yang solid membantu menyelaraskan peran dan tanggung jawab, protokol komunikasi, dan panduan respons terhadap berbagai skenario yang mungkin terjadi.

2. Tahap Respon Krisis

Saat krisis terjadi, respons cepat dan terkoordinasi menjadi kunci untuk menjaga kendali dan kelangsungan organisasi. 

Tim manajemen krisis menyiapkan strategi mitigasi, menjalankan komunikasi, melindungi aset, dan memberi dukungan bagi para pemangku kepentingan yang terdampak.

Kepemimpinan berperan mengarahkan jalannya respons secara menyeluruh sekaligus memberi ruang bagi pengambilan keputusan yang fleksibel di lapangan. Kemampuan bertindak efektif di tengah ketidakpastian menjadi penentu keberhasilan pada tahap ini.

3. Fase Pasca Krisis

Setelah krisis berhasil diatasi, fase pasca-krisis berfokus pada evaluasi menyeluruh melalui penilaian dampak, tinjauan, dan proses pembelajaran. Hasil evaluasi ini digunakan untuk menyesuaikan strategi agar risiko serupa dapat diminimalkan di masa depan.

Tahap investigasi dilakukan untuk memastikan akuntabilitas sekaligus menunjukkan komitmen organisasi terhadap para pemangku kepentingan. Proses pembelajaran kemudian diterapkan di seluruh lini organisasi guna mendorong perbaikan berkelanjutan. 

Pada akhirnya, rencana pemulihan dijalankan untuk mengembalikan operasional seperti semula dan memberikan dukungan bagi pihak yang terdampak.

Sumber:

Dewanto, T.N., Fajrini, Nurkhalila. (2025). Isu dan Komunikasi Krisis. Tangerang Selatan: Penerbit Universitas Terbuka.

https://prlab.co/blog/what-is-crisis-management-and-why-is-it-important/
https://www.internationalsos.com/insights/what-is-crisis-management
https://blog.softexpert.com/en/develop-crisis-management-plan/
https://manajemenkorporat.id/contoh-kasus-manajemen-krisis-perusahaan-di-indonesia/

Baca juga : Badan Siber dan Sandi Negara Akan Gandeng BIN, TNI, Polri

Bagikan
WordPress Image Lightbox