Melansir data dari UNESCO, rasio perpustakaan di Indonesia masih rendah, di tahun 2019 rasionya masih 0,33 per 100.000 penduduk. Ditambah dengan semakin berkembangnya zaman, teknologi komunikasi informasi juga ikut berkembang dengan pesat, salah satunya media baca dan aksesnya. Dulu, membaca buku sangat identik dengan buku fisik yang dicetak. Sekarang, membaca buku digital bisa dilakukan melalui gadget. Kini, membaca lewat gadget cukup diminati dibanding membaca buku cetak. Bahkan, ada gadget khusus yang digunakan untuk membaca, seperti Kindle.
Membaca memang bisa dari apa saja, bahkan selembar brosur sekalipun. Jika diartikan secara harfiah, arti buku dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong. Kehadiran buku digital membuat makna ini bergeser karena lembaran buku itu bisa dibaca dengan file portable document format (PDF) di gadget. Kemajuan teknologi ini tentu sangat memudahkan kita, karena tidak perlu membawa buku fisik yang jauh lebih berat dan memakan lebih banyak ruang.
Meski buku digital lebih modern dan memiliki banyak keuntungan, ada banyak kelebihan membaca buku fisik yang tidak bisa ditemukan saat membaca buku secara digital melalui layar.
Pengalaman Sensorial
Salah satu kelebihan membaca buku fisik adalah pengalaman sensorial. Pengalaman ini tidak bisa didapatkan dari membaca buku digital. Pengalaman sensorial ini didapat dari melihat setiap halaman yang tercetak, merasakan bau buku dan kertas yang dipegang. Pengalaman ini sangat penting bagi tumbuh kembang anak, bahkan bisa memberi kepuasan tersendiri bagi sebagian orang.
Fokus dan Konsentrasi Lebih Baik
Saat membaca buku fisik, fokus dan konsentrasi akan menjadi lebih baik karena kurangnya gangguan. Berbeda saat kita membaca buku digital melalui smartphone, laptop atau tab, yang memiliki fitur lain, sehingga membuat kita mudah tergoda untuk melakukan aktivitas lain selain membaca. Tak hanya itu, menurut artikel dari laman How Life Unfold, membaca buku fisik bisa membantu tidur lebih nyenyak. Kita bisa membiasakan diri untuk membaca buku fisik sebelum tidur, agar lebih mudah mengantuk. Efek ini berbeda jika membaca buku dilakukan melalui layar gadget, karena cahaya biru dari layar dapat mempermainkan melatonin sehingga kita jadi sulit tidur.
Mata Tidak Mudah Lelah
Berkaitan dengan kesehatan, ada banyak kelebihan membaca buku fisik dibanding digital. Selain melatih pengalaman sensorial, membaca buku membuat mata lebih nyaman dan tidak mudah lelah. Ini masih berkaitan dengan cahaya biru yang dipancarkan layar gadget. Terlalu lama menatap layar akan membuat mata jadi lebih lelah dan harus bekerja ekstra. Dalam jangka panjang, kesehatan mata jadi menurun.
Punya Nilai Koleksi
Tak melulu soal kesehatan, kelebihan membaca buku fisik lainnya berkaitan dengan nilai koleksi. Ada banyak orang yang gemar mengoleksi buku dan memajangnya untuk dipamerkan. Bagi sebagian orang, kegiatan ini bisa memberi kepuasan tersendiri. Selain itu, dengan mengoleksi, kita juga bisa mewariskan buku dengan menyimpannya sebagai arsip karena buku fisik bisa bertahan lama.
Kamu pun bisa belajar membuat resensi buku bareng Tempo Institute, lo. Yuk, ikuti kelas Menulis Resensi Buku di Tempo Institute bersama ahlinya!
Baca juga : Badan Siber dan Sandi Negara Akan Gandeng BIN, TNI, Polri