Ada banyak sekali jurnalis terkenal di dunia yang telah membuat berbagai karya jurnalistik berdampak besar dan bersifat transformatif. Dari liputan perang, skandal politik, hingga isu kemanusiaan, para jurnalis ini tidak hanya menyampaikan informasi, tapi juga mengubah cara dunia memandang suatu peristiwa.
Kiprah mereka menjadi bukti bahwa jurnalisme memiliki kekuatan besar dalam membentuk opini publik dan perubahan sosial. Artikel berikut ini akan mengulas mengenai empat jurnalis terkenal di dunia yang memberikan dampak besar terhadap sejarah media internasional.
Walter Cronkite adalah salah satu jurnalis televisi paling berpengaruh dalam sejarah Amerika Serikat dan dijuluki sebagai “orang paling terpercaya di Amerika”. Dia bergabung dengan CBS pada tahun 1950 dan kemudian dipercaya menjadi pembawa acara utama CBS Evening News, yang membuat namanya dikenal luas oleh masyarakat.
Selama lebih dari dua dekade, Cronkite melaporkan berbagai peristiwa besar di dunia, seperti Perang Vietnam, Krisis Rudal Kuba, hingga pembunuhan John F. Kennedy dan Martin Luther King Jr. Dia dipercaya oleh masyarakat karena selalu melaporkan informasi dengan tenang, faktual, dan tidak memihak.
Atas jasanya itu, Cronkite meraih ratusan penghargaan, termasuk berbagai Emmy dan Lifetime Achievement Award. Setelah pensiun, ia menjadi figur yang dihormati di dunia jurnalistik, khususnya di Amerika Serikat.
Cronkite wafat pada 2009 dalam usia 92 tahun dan dikenal sebagai simbol integritas jurnalisme. Pada 2011, International Press Institute memasukkan nama Walter Cronkite dalam daftar Pahlawan Kebebasan Pers Dunia.
Jurnalis terkenal selanjutnya adalah Bob Woodward. Dia merupakan wartawan investigasi legendaris asal Amerika Serikat yang mengungkap skandal paling fenomenal di negara tersebut, yakni skandal Watergate.
Woodward memulai karier jurnalistiknya pada 1967 di Montgomery Sentinel. Dia kemudian bergabung dengan The Washington Post pada 1971 sebagai reporter metropolitan.
Setahun kemudian, ia dan Carl Bernstein ditugaskan menyelidiki kasus pembobolan markas Komite Nasional demokrat di kompleks Watergate. Dari hasil investigasinya, terungkap ada keterlibatan pemerintahan Presiden Richard Nixon dalam skandal tersebut.
Atas liputan itu, Woodward dan Bernstein pun dianugerahi penghargaan Pulitzer Prize pada 1973. Setelah kesuksesan itu, Woodward berkarier sebagai editor umum di The Washington Post dan menulis banyak buku politik berpengaruh, termasuk All the President’s Men.
Lahir di Washington, DC pada 1944, Carl Bernstein telah tertarik pada dunia jurnalistik sejak masih muda. Ia sempat menulis untuk surat kabar sekolah, meski kemudian dikeluarkan dari perguruan tinggi karena prestasi akademiknya yang buruk.
Bernstein kemudian memulai karier profesionalnya sebagai jurnalis pada 1965 di Elizabeth Daily Journal, sebelum akhirnya bergabung dengan The Washington Post pada 1966. Nama Bernstein mulai melejit ketika bekerjasama dengan Bob Woodward dalam investigasi skandal Watergate pada 1972.
Melalui serangkaian laporan yang mendalam, Bernstein membantu membongkar keterlibatan pemerintahan Nixon dan upaya penutupannya. Investigas tersebut pun menjadi tonggak sejarah penting dalam jurnalisme investigasi dunia.
Setelah Watergate, Bernstein melanjutkan karier sebagai editor kontributor di Rolling Stone. Bersama Woodward, ia juga menulis buku All the President’s Men yang kemudian diadaptasi menjadi film legendaris.
Jurnalis terkenal di dunia yang selanjutnya adalah Christiane Amanpour. Wartawan internasional berdarah Inggris-Iran ini dikenal melalui liputannya terkait konflik global.
Selama lebih dari tiga dekade di dunia jurnalistik, Christiane meliput berbagai peristiwa besar dunia, termasuk perang, revolusi, dan krisis kemanusiaan. Ia menjabat sebagai Kepala Pembawa Berita Internasional di CNN dan tampil sebagai pembawa acara bernama Amanpour di CNN International dan Amanpour & Company di PBS.
Ia dikenal sebagai satu-satunya jurnalis yang berhasil mewawancarai Hosni Mubarak dan Muammar Gaddafi saat Arab Spring. Pada 2015 lalu, ia menjadi salah satu jurnalis paling banyak diikuti oleh para pemimpin dunia di platform media sosial Twitter (kini X).
Berkat dedikasinya di dunia jurnalistik, Christiane meraih sembilan Emmy, Penghargaan DuPont-Columbia, dan George Polk Award. Ia juga menerima Walter Cronkite Award untuk kategori Keunggulan dalam Jurnalisme pada 2011 dan Giants in Broadcasting Award pada tahun yang sama.
Selain sebagai jurnalis, Christiane juga aktif di berbagai organisasi perlindungan pers internasional. Dia merupakan anggota Dewan Direksi Komite Perlindungan Jurnalis, Yayasan Media Perempuan Internasional, serta Pusat Integritas Publik.