Home   Blog  
Buku

  Monday, 29 December 2025 12:00 WIB

Jenis-Jenis Puisi Berdasarkan Bentuk dan Isinya

Author   Raden Putri
Jenis-Jenis Puisi Berdasarkan Bentuk dan Isinya

Puisi adalah salah satu jenis karya sastra populer yang memiliki beragam bentuk dan karakter. Setiap jenis puisi ini mempunyai ciri khas tersendiri yang membedakannya dengan bentuk tulisan lain, baik dari segi struktur maupun isinya.

Banner Promo Bonus Akhir Tahun - Blog - Leaderboard

Memahami jenis-jenis karangan ini akan membantu kamu untuk lebih mudah menangkap makna dan keindahan yang ingin disampaikan penyair. Lantas, apa saja sebenarnya bentuk-bentuk puisi tersebut? Simak rangkuman informasi selengkapnya berikut ini.

Pengertian Puisi

Puisi adalah karya sastra yang menjadi wadah bagi penyair untuk mengekspresikan perasaan, pikiran, dan imajinasi melalui pilihan bahasa indah dan penuh makna. Ungkapan itu disusun secara kreatif sehingga menghasilkan irama dan nuansa estetik yang khas.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), puisi merupakan bentuk sastra dengan bahasa yang terikat oleh unsur irama, rima, mantra, serta susunan larik dan bait. Karena itu, syair ini bukan sekadar rangkaian kata, namun juga karya yang mengutamakan keindahan bunyi dan kedalaman makna.

Secara umum, sajak dibedakan menjadi dua, yakni puisi baru dan lama. Puisi baru atau modern memiliki kebebasan lebih luas karena tidak terikat aturan baku, seperti puisi lama. Meski begitu, syair ini tetap memperhatikan unsur ritme, rima, dan musikalitas agar keindahan bahasanya tetap terjaga.

Banner Survey Tempo Institute

Sajak modern ini kemudian dikelompokkan lagi berdasarkan bentuk dan isinya. Hal ini dilakukan untuk memudahkan pembaca memahami karakter syair secara lebih terstruktur.

Jenis-Jenis Puisi Berdasarkan Bentuk

Dilihat dari strukturnya, syair modern memiliki beberapa bentuk yang dibedakan berdasarkan jumlah baris dalam setiap bait. Adapun jenis-jenis puisi baru berdasarkan bentuknya adalah sebagai berikut:

1. Distikon

Distikon merupakan genre puisi yang setiap baitnya terdiri atas dua baris.

2. Terzina

Sajak ini memiliki tiga baris dalam satu bait. Pola sajaknya juga bisa bervariasi, seperti a-a-a, a-a-b, a-b-c, atau a-b-b.

3. Kuatrain

Jenis ini memiliki empat baris di setiap baitnya. Adapun pola rima yang umum digunakan antara lain a-b-a-b, a-a-a-a, atau a-a-b-b.

4. Kuint

Kuint merupakan puisi yang tersusun dari lima baris dalam satu bait dengan pola sajak yang cenderung seragam.

5. Sektet

Sektet adalah syair yang terdiri atas enam baris dalam setiap baitnya. Pola rimanya juga bebas sehingga penulis lebih leluasa mengekspresikan gagasan dan pikirannya.

6. Septime

Bentuk syair ini memiliki tujuh baris dalam satu bait. Persajakannya tidak beraturan dan memberi kebebasan dalam pengolahan bunyi.

7. Oktaf

Seperti namanya, Oktaf adalah jenis tembang yang terdiri dari delapan baris dalam setiap bait.

8. Soneta

Ini merupakan bentuk syair paling panjang, yakni terdiri dari 14 baris. Umumnya, jumlah tersebut terbagi menjadi dua bait empat baris dan dua bait tiga baris.

Jenis-Jenis Puisi Berdasarkan Isi

Jenis puisi

Pengelompokan berdasarkan isi berarti syair dibedakan berdasarkan tema yang diangkat. Adapun macam-macam puisi sesuai tema sisinya adalah sebagai berikut:

1. Balada

Sajak berjenis balada akan mengangkat kisah tentang suatu cerita atau peristiwa. Biasanya berbentuk naratif dan memiliki pengulangan larik sebagai penegasan cerita.

2. Elegi

Syair ini berisi ungkapan kesedihan, duka cita, atau rasa kehilangan. Tema yang sering diangkat berkaitan dengan kematian atau perpisahan dengan orang tercinta.

3. Epigram

Genre epigram akan memuat tema tentang ajaran moral, nasihat, atau tuntunan hidup. Isinya bersifat mendidik dan mengarahkan pembaca pada nilai kebenaran.

4. Himne

Himne merupakan puisi pujian yang ditujukan kepada Tuhan, pahlawan, tanah air, atau sesuatu yang dianggap luhur. Saat ini, himne juga sering dipahami sebagai puisi yang dinyanyikan dan digunakan sebagai nyanyian khusus suatu institusi.

5. Ode

Jenis syair yang satu ini berisi sanjungan atau penghormatan kepada seseorang atau sesuatu yang dianggap berjasa. Bahasanya pun bersifat resmi dan bernada agung.

6. Romansa

Puisi romansa adalah sajak berisi mengungkapkan perasaan cinta dan kasih sayang. Ungkapan ini lebih menonjolkan emosi, keindahan perasaan, serta hubungan romantis.

7. Satire

Satire berisi sindiran atau kritik tajam terhadap kondisi sosial, politik, atau perilaku tertentu. Jenis puisi ini digunakan untuk menyampaikan ketidakpuasan secara halus maupun lugas.

Ciri-Ciri Jenis Puisi

Berdasarkan karakteristiknya, puisi baru memiliki beberapa ciri utama, antara lain:

  • Nama penyair biasanya dicantumkan dalam karya.
  • Irama puisi bersifat dinamis dan menyesuaikan suasana perasaan penulis.
  • Bentuknya lebih bebas karena tidak terikat aturan baku.
  • Penyebarannya dapat melalui media lisan maupun tulisan.
  • Isinya umumnya merupakan curahan perasaan dan gagasan penyair.

Contoh Jenis Puisi

Untuk lebih memahami jenis karya sastra yang satu ini, berikut adalah beberapa contoh puisi berdasarkan jenisnya.

1. Terzina

Aku Ingin

(oleh: Sapardi Djoko Damono)

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

2. Satire 

Aku Bertanya

(oleh W.S. Rendra)

Aku bertanya…
tetapi pertanyaan-pertanyaanku
membentur jidat penyair-penyair salon,
yang bersajak tentang anggur dan rembulan,
sementara ketidakadilan terjadi
di sampingnya,
dan delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan,
termangu-mangu dalam kaki dewi kesenian.

3. Kuatrain

Hujan Bulan Juni

(Oleh: Sapardi Djoko Damono)

tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan Juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu

tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan Juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu

tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan Juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu

(1989)

4. Himne

Doa

(oleh: Taufik Ismail)

Tuhan kami
Telah nista kami dalam dosa bersama
Bertahun-tahun membangun kultus ini
Dalam pikiran yang ganda
Dan menutupi hati nurani

Ampunilah kami
Ampunilah
Amin

Tuhan kami
Telah terlalu mudah kami
Menggunakan AsmaMu
Bertahun di negeri ini
Semoga Kau rela menerima kembali
Kami dalam barisanMu

Ampunilah kami
Ampunilah
Amin

5. Romansa

Lagu Gadis Itali

(oleh: Sitor Situmorang)

Kerling danau di pagi hari
Lonceng gereja bukit Itali
Jika musimmu tiba nanti
Jemputlah abang di teluk Napoli
Kerling danau di pagi hari
Lonceng gereja bukit Itali
Sedari abang lalu pergi
Adik rindu setiap hari
Kerling danau di pagi hari
Lonceng gereja bukit Itali
Andai abang tak kembali
Adik menunggu sampai mati
Batu tandus di kebun anggur
Pasir teduh di bawah nyiur
Abang lenyap hatiku hancur
Mengejar bayang di salju gugur

1995

Banner Kelas Bundling


Bagikan