Home   Blog  
Pengembangan Diri

  Saturday, 15 November 2025 12:00 WIB

Cara Mudah Menerbitkan Buku Sendiri untuk Pemula

Author   Raden Putri
Cara Mudah Menerbitkan Buku Sendiri untuk Pemula

Era digital membuka peluang besar bagi siapa pun yang ingin menjadi penulis. Jika dulu menerbitkan naskah harus melalui penerbit besar, kini kamu bisa mencetak dan menerbitkan buku karya sendiri lewat sistem self-publishing

Banner Belajar Menulis Penulisan di Tempo Institute

Dalam sistem ini, penulis memiliki tanggung jawab dan kendali penuh atas seluruh proses penerbitan. Mulai dari menulis naskah, menyunting, mendesain sampul, hingga mendistribusikan dan mempromosikan karyanya. Lantas, bagaimana cara menerbitkan buku sendiri? Simak penjelasannya berikut ini.

Berikut 7 langkah mudah menerbitkan buku sendiri untuk pemula yang baru mulai berkarya.

1. Menulis dan Mengedit Naskah

Langkah pertama untuk menerbitkan buku sendiri adalah dengan menulis dan menyelesaikan naskah hingga siap terbit. Pastikan kamu menulis dengan fokus dan konsisten agar ide yang ingin disampaikan tertulis dengan jelas. 

Jangan terlalu sering berhenti untuk mengedit di tengah proses menulis, karena hal itu bisa menghambat alur berpikir dan membuat naskah sulit selesai tepat waktu. Selesaikan dulu naskahnya, barulah masuk ke tahap penyuntingan, baik dilakukan sendiri maupun dengan bantuan editor profesional untuk memastikan tata bahasa, struktur, dan isi buku sudah maksimal. 

Penulis juga perlu memahami target pembaca sejak awal agar gaya penulisan dan isi buku sesuai dengan ekspektasi audiens. Bagi penulis fiksi, penting untuk memeriksa logika alur cerita dan karakter, sedangkan untuk nonfiksi, pastikan data dan informasi yang digunakan akurat. 

Dalam era digital, kamu boleh dan bisa menerbitkan karya sendiri melalui sistem self-publishing. Namun, kamu harus melakukan semua proses penerbitan sendiri, dari membuat naskah hingga promosi.

2. Tentukan Spesifikasi Buku

cara menerbitkan buku sendiri

Dalam menerbitkan buku sendiri, penulis perlu menentukan spesifikasi dan format naskah sejak awal. Spesifikasi mencakup ukuran buku, jenis kertas, gaya penulisan, hingga detail visual yang ingin ditampilkan agar hasil akhirnya sesuai dengan visi penulis. 

Selain itu, kamu juga perlu memutuskan apakah buku akan diterbitkan dalam bentuk cetak, digital (e-book), atau keduanya. Karya cetak bisa dicetak melalui sistem print-on-demand agar lebih efisien, sedangkan format digital cocok untuk menjangkau pembaca yang lebih luas melalui perangkat elektronik seperti tablet atau smartphone.

3. Buat Desain Tata dan Sampul Buku

Sebelum menerbitkan buku, langkah yang harus dilakukan selanjutnya adalah membuat desain tata letak dan sampul. Tata letak atau layout berfungsi untuk mengatur tampilan isi tulisan agar nyaman dibaca dan siap dicetak seperti profesional.

Kamu bisa menggunakan aplikasi desain seperti Corel Draw, Adoba InDesign, Canva, atau meminta bantuan jasa layouting jika belum mahir melakukannya sendiri. Selain isi, desain sampul juga memegang peran penting karena menjadi daya tarik pertama bagi pembaca. 

Sampul yang menarik dan mencerminkan isi karya akan meningkatkan minat baca serta menambah kesan profesional. Jika tidak memiliki kemampuan desain, sebaiknya gunakan jasa desainer agar hasilnya lebih maksimal dan siap dipublikasikan.

4. Membuat ISBN

ISBN (International Standard Book Number) merupakan nomor identifikasi unik yang digunakan untuk membedakan setiap buku yang diterbitkan di seluruh dunia. Di Indonesia, ISBN diterbitkan secara resmi oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas). 

Nomor ini penting karena menjadi syarat agar karya tulis bisa dijual di toko buku fisik maupun daring. Dengan adanya ISBN, publikasi naskah akan lebih mudah dilacak, diarsipkan, dan diakui secara resmi dalam sistem penerbitan nasional.

Setiap versi buku, baik cetak, paperback, maupun ebook, membutuhkan ISBN yang berbeda. Proses pengajuan ISBN bisa dilakukan secara gratis melalui situs resmi Perpusnas dengan mengisi data karya dan penerbit.

Namun, sebelum mengajukan ISBN, penulis perlu menyiapkan naskah final, desain sampul, serta tata letak buku yang sudah rapi. Meski gratis, biasanya tetap ada biaya tambahan untuk jasa profesional seperti editor, desainer, atau layout artist agar naskah terlihat lebih siap dan berkualitas saat diterbitkan.

5. Pilih Perusahaan Penerbitan Mandiri

cara menerbitkan buku sendiri

Ada dua cara utama untuk menerbitkan buku, yakni melalui penerbit tradisional atau self-publishing. Cara menerbitkan buku di penerbit tradisional adalah penulis perlu mengirimkan proposal dan sampel naskah ke perusahaan yang sesuai dengan genre tulisannya, namun prosesnya bisa lama dan tidak selalu diterima.

Alternatifnya, self-publishing memberi kebebasan penuh bagi penulis untuk mengatur proses penerbitan, mulai dari penulisan, desain, hingga pemasaran. Saat ini, platform populer seperti Amazon Kindle Direct Publishing (KDP), Smashwords, dan Lulu memungkinkan penulis menerbitkan buku secara online dengan mudah.

KDP sering menjadi titik awal bagi penulis pemula karena jangkauannya luas dan ada program KDP Select yang membantu promosi tulisan. Meski begitu, penulis disarankan juga untuk menjelajahi platform lain agar buku dapat tersebar di pasar internasional yang lebih beragam.

6. Mencetak Buku

Jika kamu yang ingin menerbitkan buku sendiri, penting untuk menyiapkan modal dan mencari percetakan yang tepat. Modal sangat dibutuhkan karena proses penerbitan membutuhkan berbagai biaya yang harus disiapkan agar prosesnya berjalan lancar.

Sebagai informasi, biaya menerbitkan atau mencetak buku sendiri bisa sangat bervariasi tergantung pada beberapa faktor, seperti jumlah halaman, jenis kertas, desain sampul, dan jumlah cetakan yang diinginkan. Selain itu, penulis juga perlu memperhitungkan biaya tambahan seperti penyuntingan, layout, promosi, hingga distribusi. 

Untuk urusan percetakan, pilihlah tempat yang memang berpengalaman dalam mencetak buku, menawarkan harga yang wajar, serta memiliki rekam jejak yang baik. Semakin baik kualitas yang ingin dicapai, biasanya semakin besar pula biaya yang dibutuhkan.

Namun, dengan perencanaan yang matang, penulis bisa menyesuaikan anggaran agar proses penerbitan tetap efisien tanpa mengurangi kualitas terbitan. Melalui perencanaan biaya yang matang dan percetakan yang terpercaya, buku kamu akan tampil lebih profesional dan siap bersaing di pasaran. 

Di sisi lain, terdapat sejumlah syarat menerbitkan buku resmi di Indonesia yang harus dipenuhi sebelum proses cetak, di antaranya:

  • Naskah final yang sudah selesai ditulis dan diedit.
  • Identitas penulis (KTP atau data diri lengkap).
  • Desain sampul dan layout buku yang siap cetak.
  • Data penerbit.
  • Pengajuan ISBN ke Perpustakaan Nasional agar karya diakui secara legal.
  • Surat pernyataan orisinalitas karya (naskah bukan hasil plagiarisme).

7. Lakukan Promosi dan Penjualan

Setelah dicetak, langkah penting berikutnya adalah memasarkan dan mempromosikannya agar dikenal pembaca. Manfaatkan media sosial, blog, dan jaringan pertemanan untuk memperluas jangkauan promosi. 

Kamu juga bisa menjualnya melalui marketplace seperti Shopee, Tokopedia, atau TikTok Shop agar mudah diakses pembeli. Jika mencetak dalam jumlah banyak, pertimbangkan untuk menitipkannya di toko buku lokal atau membawanya ke pameran buku. 

Sementara itu, jika menggunakan sistem cetak on-demand, kamu tidak perlu khawatir soal stok karena naskahmu akan dicetak sesuai pesanan. Dengan strategi promosi yang aktif dan konsisten, peluang karyamu untuk dikenal dan diminati pembaca akan semakin besar.


Bagikan