Home   Blog  
Menulis

  Tuesday, 04 November 2025 12:30 WIB

Apa Itu Cerita Pendek? Struktur, Ciri, dan Contoh

Author   Dodi Sabaruddin
Apa Itu Cerita Pendek? Struktur, Ciri, dan Contoh
wanita-sedang-menggunakan-kalimat-efektif

Cerita pendek ini dapat ditemui di berbagai media, seperti buku, majalah, tabloid, hingga platform digital. Karena ukurannya pendek, teks cerpen biasanya dapat selesai dibaca sekali duduk dalam waktu kurang dari satu jam.

Banner Flash Sale 1212 - Artikel

Untuk memahami lebih dalam, simak rangkuman informasi berikut ini mengenai apa itu cerpen, struktur, ciri, dan contohnya.

Pengertian Cerita Pendek

menulis cerita pendek

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian cerpen atau cerita pendek adalah kisahan pendek (kurang dari 10.000 kata) yang memberikan kesan tunggal dominan dan memusatkan diri pada satu tokoh dalam satu situasi.

Menurut Murhadi dan Hasanudin (dalam Rahmani, 2021), cerpen adalah karya fiksi yang bersifat imajinatif dan memusatkan pada satu permasalahan. Karya ini ditulis secara ringkas dan padat, serta memiliki unsur pembangun seperti alur, latar, tokoh, sudut pandang, gaya bahasa, tema, dan amanat.

Tujuan dari cerita pendek adalah memberikan gambaran yang tajam dan jelas dalam bentuk yang tunggal, utuh, serta menghasilkan efek tunggal pada pembacanya (Sumardjo, 1988 dalam Modul Bahasa Indonesia Pendidikan Kesetaraan Paket B Kelas IX).

Banner Survey Tempo Institute

Dalam dokumen yang diunggah di Repository Universitas Pasundan, Nurgiyantoro 2002 (dalam Hidayati, 2010) membagi jenis-jenis cerpen menjadi tiga kelompok: 

  • Cerpen pendek (short short story) dengan panjang kurang dari 500 kata.
  • Cerpen yang panjang cukupan (midle short story) dengan 500-5.000 kata. 
  • Cerpen panjang (long short story) dengan panjang 5.000 sampai 30.000 kata.

Sementara itu, Sumardjo 2004 (dalam Hidayati, 2010) mengatakan bahwa jenis cerpen digolongkan dalam dua bagian berdasarkan kualitasnya:

  • Cerpen sastra: Memiliki kualitas tinggi karena sangat memperhatikan segi ajaran, informasi berguna, moral, filsafat, dan lainnya.
  • Cerpen hiburan: Kualitasnya kurang karena hanya menekankan unsur hiburan.

Struktur Cerita Pendek

Cerpen dibentuk dengan berbagai struktur atau kerangka, mulai dari abstrak, orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi, dan koda. Berikut penjelasannya:

1. Abstrak

Merupakan inti cerita yang akan dikembangkan menjadi beberapa rangkaian kejadian. Abstrak disebut juga sebagai gambaran awal cerita.

2. Orientasi

Orientasi cerpen adalah hal-hal yang berhubungan dengan tempat, waktu, dan suasana dalam cerita. 

3. Komplikasi

Merupakan rangkaian kejadian atau peristiwa yang berhubungan dan bercerita tentang sebab akibat kejadian sebuah cerita. Pada bagian ini, karakter atau watak tokoh cerita ditentukan.

4. Evaluasi

Struktur dari konflik yang mengarah pada klimaks atau puncak permasalahan dan mulai muncul gambaran penyelesaian dari konflik yang terjadi.

5. Resolusi

Merupakan penyelesaian dari evaluasi. Penulis biasanya memberikan solusi tentang masalah yang dialami oleh tokoh cerita.

6. Koda

Pelajaran atau nilai yang bisa diambil dari cerita. Umumnya berupa nasihat, amanat, pesan, atau peringatan dari penulis untuk pembaca.

Ciri-Ciri Cerita Pendek yang Baik

Sebagai karya sastra, cerita pendek memiliki beberapa ciri yang membedakannya dengan cerita lain. Menurut Waluyo (dalam Haslinda, 2019), beberapa karakteristik cerpen tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Berbentuk singkat, padu, dan ringkas (brevity, unity, dan intensity)
  2. Memiliki unsur utama berupa adegan, tokoh dan gerakan (scene, character, and action)
  3. Bahasanya tajam, sugestif dan menarik perhatian (incisive, suggestive, dan alert)
  4. Mengandung impresi pengarang tentang konsep kehidupan
  5. Mengandung efek tunggal dalam pikiran pembaca
  6. Mengandung detail dan insiden yang benar benar dipilih
  7. Ada pelaku utama yang benar benar menonjol dalam cerita
  8. Menyajikan kebulatan efek dan kesatuan emosi Tarigan.

Sementara itu, ciri-ciri cerita pendek menurut Wicaksono (dalam Tarnisih, 2018) adalah sebagai berikut:

  1. Jalan ceritanya lebih pendek dari novel
  2. Sebuah cerpen memiliki jumlah kata yang tidak lebih dari 10.000 kata
  3. Biasanya isi cerita cerpen berasal dari kehidupan sehari hari
  4. Tidak menggambarkan semua kisah para tokohnya, hal ini karena dalam cerpen yang digambarkan hanyalah bagian yang pentingnya saja.
  5. Tokoh dalam cerpen digambarkan mengalami masalah atau suatu konflik hingga pada tahap penyelesaiannya.
  6. Pemakaian kata yang sederhana serta ekonomis dan mudah dikenal pembaca.
  7. Kesan yang ditinggalkan dari cerpen tersebut sangat mendalam sehingga pembaca dapat ikut merasakan kisah dari cerita tersebut.
  8. Hanya satu kejadian saja yang diceritakan.
  9. Memiliki alur cerita yang tunggal, artinya hanya berfokus pada satu alur dan tidak bercabangdan penokohan pada cerpen sangatlah sederhana, tidak mendalam serta singkat.

Membuat Cerita Pendek dengan Tempo Institute

Ingin belajar membuat cerpen tapi bingung harus mulai dari mana? Kelas Menulis Cerita Pendek dari Tempo Institute siap membimbingmu menulis karya dari nol hingga siap terbit. 

Banner Kelas Online Menulis Cerpen

Di kelas ini, kamu akan mempelajari langkah-langkah menulis cerpen secara mendalam. Mulai dari menentukan judul yang menarik, menyusun alur cerita yang mengalir, menutup kisah dengan kuat, hingga memahami cara menerbitkan dan membukukan karya. 

Dengan panduan tahap demi tahap dan latihan di setiap bab, kamu akan semakin percaya diri menulis cerpen yang utuh, hidup, dan berkesan. Yuk, daftar Sekarang!

Banner Kelas Bundling


Bagikan