Sinopsis adalah salah satu bagian penting dalam sebuah karya yang berupa ringkasan singkat untuk memberikan gambaran umum tentang isi karya tersebut. Melalui rangkuman ini, pembaca dapat memahami inti cerita tanpa harus membaca keseluruhan naskah.
Ringkasan ini sering digunakan sebagai pengantar untuk menarik minat audiens terhadap buku, film, atau karya tulis lainnya. Lantas, sebenarnya apa yang dimaksud dengan sinopsis? Simak rangkuman informasi selengkapnya berikut ini.
Secara umum, pengertian sinopsis adalah rangkuman dari karya tulis atau cerita yang panjang. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti sinopsis adalah ikhtisar karangan yang biasanya diterbitkan bersama dengan karya aslinya.
Ringkasan ini menyajikan gambaran alur cerita atau pokok bahasan utama dari suatu karya. Bentuk tulisan ini banyak ditemukan di buku fiksi maupun nonfiksi, artikel ilmiah, jurnal, film, acara televisi, hingga permainan video.
Selain berperan sebagai ringkasan, ikhtisar ini juga membantu pembaca memahami inti sebuah karya secara lebih cepat. Berikut adalah beberapa fungsi sinopsis yang harus diketahui:
Keberadaan sinopsis memiliki tujuan penting dalam memperkenalkan sebuah karya secara ringkas dan efektif. Adapun tujuan penulisannya adalah sebagai berikut:

Sebagai tulisan singkat, sinopsis buku memiliki sejumlah karakteristik yang membedakannya dengan jenis tulisan lain. Berikut ciri-ciri sinopsis yang umum ditemukan:
Agar ringkasan tetap jelas dan menarik, penulisan ikhtisar ini perlu dilakukan dengan langkah yang tepat. Berikut tahapan yang bisa diikuti:
Pengertian sinopsis adalah ringkasan yang menyajikan ulasan pendek dari suatu karya. Karena itu, pembuatannya harus dilakukan dengan hati-hati agar tetap menarik namun tidak mengungkapkan keseluruhan cerita.
Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penulisannya:
Untuk lebih memahami mengenai ikhtisar karangan ini, simak contoh sinopsis berikut:
Tawa adalah seorang stand up comedian perempuan, yang harus menghadapi berbagai kisah tragis di keluarganya. Ayahnya, Pak Keset (Teuku Rifnu Wikana), telah meninggalkan Tawa sejak kecil demi mengejar mimpi menjadi pelawak terkenal. Semenjak hari itu pula, ibunya, Cantik (Marissa Anita), tak pernah tersenyum lagi.
Karakter Tawa yang slengean menjadikannya hidup di antara kebencian terhadap ayahnya sekaligus harus dapat memposisikan diri ketika di depan ibunya. Situasi ini kemudian menginspirasi Tawa untuk menjadikan kisah tragisnya sebagai materi stand up comedy.
Di atas panggung, ia menghadirkan gemuruh gelak tawa kepada para penonton melalui candaannya. Namun jauh di dalam lubuk hati Tawa, terdapat luka membekas dengan spektrum yang sama sekali berbeda.
Ale, seorang pria berusia 37 tahun memiliki tinggi badan 189 cm dan berat 138 kg. Badannya bongsor, berkulit hitam, dan memiliki masalah dengan bau badan. Sejak kecil, Ale hidup di lingkungan keluarga yang tidak mendukungnya. Ia tak memiliki teman dekat dan menjadi korban perundungan di sekolahnya.
Ale didiagnosis psikiaternya mengalami depresi akut. Bukannya Ale tidak peduli untuk memperbaiki dirinya sendiri, ia peduli. Ale telah berusaha mengatasi masalah-masalah yang timbul dari dirinya agar ia diterima di lingkungan pertemanan. Namun usahanya tidak pernah berhasil. Bahkan keluarganya pun tidak mendukungnya saat Ale membutuhkan sandaran dan dukungan.
Atas itu semua, Ale memutuskan untuk mati. Ia mempersiapkan kematiannya dengan baik. Agar ketika mati pun, Ale tidak banyak merepotkan orang. Dua puluh empat jam dari sekarang, ia akan menelan obat antidepresan yang dia punya sekaligus. Sebelum waktu itu tiba, Ale membersihkan apartemennya yang berantakan, makan makanan mahal yang tak pernah ia beli, pergi berkaraoke dan menyanyi sepuasnya hingga mabuk.
Saat 24 jam itu tiba, Ale telah bersiap dengan kemeja hitam dan celana hitam, bak baju melayat ke pemakamannya sendiri. Ia kenakan topi kecurut ulang tahun dan meletuskan konfeti yang ia beli untuk dirinya sendiri.
“Selamat ulang tahun yang terakhir, Ale.”
Ale siap menenggak seluruh obat antidepresan yang ia punya. Saat ia memain-mainkan botolnya, Ale terdiam saat membaca anjuran di kemasan botol itu, dikonsumsi sesudah makan. Seketika perutnya berbunyi. Dan Ale pun memutuskan untuk makan dulu sebelum mengakhiri hidupnya. Setidaknya, itu akan menjadi satu-satunya keputusan yang bisa dia ambil atas kehendaknya sendiri. Setelah selama hidupnya ia tak pernah mampu melakukan hal-hal yang ia inginkan.
Ale akan makan seporsi mie ayam sebelum mati.