Memilih angle berita adalah salah satu langkah penting dalam proses peliputan karena menentukan fokus, kedalaman dan daya tarik sebuah tulisan. Sudut pandang yang tepat membantu jurnalis menyajikan informasi suatu peristiwa secara relevan, mudah dipahami, dan bernilai berita.
Tanpa sudut pandang yang jelas, berita bisa jadi kurang menarik, datar, melebar kemana-mana, hingga kehilangan konteks penting. Lantas, bagaimana cara menentukan angle berita yang tepat? Simak rangkuman informasi selengkapnya berikut ini.
Angle dalam berita adalah sudut pandang atau fokus persoalan utama yang diangkat jurnalis dalam penulisan sebuah berita. Angle tulisan ini menentukan aspek mana yang akan ditonjolkan, siapa narasumbernya, dan data apa yang dianggap paling penting untuk mendukung sebuah berita.
Dalam praktik jurnalistik, satu peristiwa bisa memiliki banyak sudut pandang berbeda, tergantung kepentingan publik dan nilai beritanya. Oleh karena itu, menentukan fokus persoalan membantu berita menjadi lebih terarah dan tidak sekadar melaporkan fakta mentah.
Selain itu, angle juga dapat memengaruhi gaya penulisan, struktur berita, hingga judul utama laporan. Karena itu, memilih sudut pandang bukan sekadar langkah teknis, tapi juga bagian dari strategi editorial.
Dengan angel yang jelas, jurnalis dapat menyampaikan informasi secara efektif dan bernilai bagi pembaca. Hal ini juga membantu jurnalis agar proses pengumpulan informasi lebih cepat, sehingga peliputan menjadi lebih terarah, fokus pada data dan narasumber relevan, serta mengurangi risiko informasi tidak penting atau melebar.

Pada dasarnya, jenis angle berita tidak terbatas dan bisa berkembang sesuai konteks peristiwa dan kebutuhan audiens. Namun dalam praktik jurnalistik, terdapat beberapa angle yang umum digunakan, di antaranya:
Sudut pandang ini berfokus pada pengalaman, perasaan, atau kisah individu yang terlibat dalam suatu peristiwa. Angle ini membuat berita terasa lebih dekat dan emosional bagi pembaca.
Menyoroti akibat atau pengaruh suatu peristiwa terhadap masyarakat, lingkungan, atau kelompok tertentu. Sudut pandang ini penting untuk menunjukkan hubungan dan dampak berita bagi masyarakat luas.
Berita diangkat dengan fokus pada pertentangan kepentingan, perbedaan pendapat, atau ketegangan antar pihak. Perspektif konflik sering digunakan karena memiliki nilai berita tinggi dan menarik perhatian.
Fokus peliputannya berada pada aturan, kebijakan, atau keputusan resmi yang diambil oleh otoritas tertentu. Perspektif ini penting untuk menjelaskan implikasi hukum dan administratif dari suatu peristiwa.
Jenis sudut pandang ini akan menyajikan peristiwa berdasarkan urutan kejadian atau tahapan proses yang terjadi. Angle ini membantu pembaca memahami alur kejadian secara runtut dan jelas.
Memilih angle berita membutuhkan kepekaan jurnalistik dan pemahaman terhadap kebutuhan informasi audiens. Dengan strategi yang tepat, jurnalis akan menghasilkan berita yang kuat, fokus, dan bernilai tinggi. Berikut beberapa tips menentukan sudut pandang pemberitaan:
Menganalisis unsur 5W+1H (what, who, when, where, why, dan how) membantu jurnalis melihat berbagai kemungkinan yang bisa dipilih sebagai sudut pandang suatu peristiwa. Jurnalis dapat menentukan perspektif paling kuat, relevan, dan menarik bagi pembaca.
Identifikasi juga unsur seperti dampak, kedekatan, konflik, atau kebaruan dari peristiwa. Angle sebaiknya dipilih berdasarkan nilai berita yang paling dominan.
Jurnalis juga harus mempertimbangkan siapa pembaca utama dan informasi apa yang paling relevan bagi mereka. Ketepatan pemilihan perspektif ini akan membuat berita lebih bermakna dan mudah diterima.
Jangan hanya terpaku pada permukaan peristiwa, tetapi cobalah untuk menggali konteks sosial, politik, atau ekonomi di baliknya. Konteks yang kuat membantu memperdalam angle berita.
Pilih sudut pandang yang didukung fakta, data, dan narasumber kredibel. Angle yang baik harus bisa dipertanggungjawabkan secara jurnalistik.

Dalam praktiknya, pemilihan sudut pandang dapat membuat suatu peristiwa menghasilkan beberapa berita berbeda. Untuk lebih jelas, simak contoh angle berita berikut ini:
Peristiwa: Banjir Bandang di Aceh, Sumatra Barat, dan Sumatra Utara
Contoh Angle:
Kisah warga yang kehilangan rumah dan harus mengungsi bersama anak-anak serta lansia, termasuk perjuangan mereka bertahan di tengah keterbatasan bantuan pascabanjir bandang.
Banjir bandang menyebabkan ribuan warga terdampak, merusak infrastruktur jalan, jembatan, serta melumpuhkan aktivitas ekonomi dan pendidikan di beberapa daerah.
Muncul keluhan warga terhadap lambatnya distribusi bantuan dan perbedaan data jumlah korban antara pemerintah daerah dan relawan di lapangan.
Respons pemerintah daerah dan pusat dalam penetapan status tanggap darurat, alokasi anggaran bencana, serta kebijakan penanganan dan mitigasi banjir bandang ke depan.
Rangkaian kejadian sejak hujan deras berintensitas tinggi, meluapnya sungai, hingga terjadinya banjir bandang yang menerjang pemukiman warga di Aceh, Sumatra Barat, dan Sumatra Utara.