Era digital membuka banyak peluang kerja yang dapat dilakukan secara online, salah satunya adalah pekerjaan Virtual Assistant (VA). Ini adalah sebuah profesi yang menawarkan berbagai layanan administratif, teknis, hingga dukungan operasional terhadap individu dan perusahaan secara online.
Seorang VA bekerja secara mandiri atau dalam tim dengan memanfaatkan teknologi komunikasi seperti email, telepon, pesan teks, hingga berbagai platform kolaborasi lain, untuk menyelesaikan pekerjaannya. Untuk memahami lebih jauh mengenai profesi ini, simak penjelasan mengenai pekerjaan virtual assistant berikut ini.
Asisten virtual atau virtual assistant adalah seorang profesional yang memberikan dukungan administratif jarak jauh kepada bisnis atau individu. Dengan menangani berbagai tugas operasional, VA membantu perusahaan, baik skala kecil maupun besar, agar bisa bekerja lebih efisien.
Secara umum, seorang VA mengerjakan tugas yang diminta klien untuk mendukung kelancaran bisnis. Mereka bisa bekerja sebagai freelancer dengan beberapa klien sekaligus, atau sebagai karyawan penuh waktu di satu perusahaan.
Sesuai namanya, seluruh pekerjaan dilakukan secara online, sehingga siapa pun dapat menjalaninya asalkan memiliki keterampilan yang diperlukan. Adapun jenis layanan yang biasanya ditawarkan profesi ini meliputi administrasi, manajemen e-commerce, entri data, riset web, pemasaran media sosial, hingga bantuan penelitian.
Gaji seorang asisten virtual di Indonesia cukup beragam, tergantung pengalaman, jenis tugas, dan siapa kliennya. Untuk pemula, pendapatan profesi ini berkisar diantara Rp 2-4 juta per bulan, terutama jika masih mengerjakan tugas dasar atau pekerja paruh waktu.
Seiring bertambahnya pengalaman, penghasilan bisa meningkat menjadi Rp 5-10 juta per bulan, bahkan lebih. Angka ini masih bisa bertambah jika mengerjakan pekerjaan yang lebih kompleks atau bekerja dengan klien dari luar negeri.

Kerja asisten virtual bisa menangani berbagai tugas tergantung kebutuhan klien. Dalam bidang administratif, mereka membantu mengelola email, membuat jadwal, mengatur perjalanan, hingga menyiapkan materi presentasi.
Sementara dalam bidang lain, mereka mendukung tim internal sesuai peran masing-masing. Adapun contoh jobdesk virtual assistant sesuai bidangnya adalah sebagai berikut:
1. Administratif: Penjadwalan dan manajemen kalender, layanan pengetikan, menerima panggilan, entri data, pengelolaan dokumen, manajemen email, penerimaan klien, transkripsi, pengaturan perjalanan, hingga pelaporan pengeluaran.
2. Pemasaran: Pemasaran digital, email marketing, pembuatan konten, dan manajemen media sosial.
3. Akuntansi & Keuangan: Pembuatan faktur, pembukuan, bantuan akuntansi, penagihan, hingga dukungan pemrosesan pinjaman.
4. Desain & Kreatif: Desain grafis, pengembangan web, editing audio/video, penulisan konten, dan pengeditan naskah.
5. Penjualan: Telemarketing, sales support, pembuatan prospek, pengelolaan CRM, hingga manajemen toko online.
Bagi kamu yang tertarik berkarier di profesi ini dan ingin tahu cara menjadi virtual assistant, penting untuk memahami keterampilan dasar yang dibutuhkan oleh seorang VA.
Kemampuan berkomunikasi yang jelas dan efektif sangat penting bagi seorang VA karena kamu akan sering berhubungan dengan klien atau tim. Jika bekerja dengan klien luar negeri, kemampuan berbahasa Inggris juga menjadi nilai tambah untuk memastikan semua informasi tersampaikan dengan tepat.
Sebagai virtual assistant, kamu akan sering menggunakan Word, Excel, dan PowerPoint untuk berbagai tugas administrasi. Selain itu, penguasaan Google Sheets, Google Drive, dan Google Slides juga penting karena banyak perusahaan yang mengandalkan platform tersebut untuk kolaborasi.
Manajemen waktu yang baik akan membantumu menyelesaikan banyak tugas dengan teratur dan tanpa terburu-buru. Hal ini semakin penting jika kamu menangani lebih dari satu klien, sehingga setiap pekerjaan dapat selesai sesuai deadline.
Ketelitian diperlukan agar kamu bisa menghindari kesalahan kecil yang mungkin berdampak besar bagi klien. Misalnya, saat mengelola lowongan atau dokumen penting, memastikan tidak ada typo atau informasi yang membingungkan sangatlah krusial.
Familiar dengan media sosial bisa menjadi nilai plus untuk seorang VA, terutama karena banyak perusahaan membutuhkan bantuan dalam pengelolaan konten. Selain sekadar memposting, kamu juga perlu memahami strategi dan dinamika algoritma agar hasilnya lebih maksimal.