Home   Blog  
Jurnalisme

  Monday, 24 November 2025 14:00 WIB

Apa itu Editor? Pengertian dan Tugas-tugasnya

Author   Raden Putri
Apa itu Editor? Pengertian dan Tugas-tugasnya

Di balik sebuah karya, ada satu sosok penting yang sering tak terlihat mata pembaca, dia adalah editor atau penyunting. Peran mereka bisa dibilang sebagai “penjaga mutu” karena bertugas untuk memastikan setiap naskah memenuhi standar sebelum akhirnya sampai ke publik. 

Promo Jelang Akhir Tahun

Secara umum, editor adalah orang yang mengawasi seluruh proses penyuntingan naskah, baik di penerbitan maupun media. Tanpa penyunting, banyak tulisan mungkin tak akan terbaca sejelas dan sekuat sekarang. Lantas, sebenarnya apa itu editor? Simak rangkuman informasi selengkapnya berikut ini.

Apa Itu Editor?

Melansir dari Career Explorer, secara umum pengertian editor adalah sosok yang bertanggung jawab mengawasi persiapan dan penyempurnaan konten, baik tulisan, visual, maupun multimedia, agar layak dipublikasikan.

Dalam dunia penulisan, pendapat lain menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan editor merujuk pada seseorang yang membantu penulis dalam menyunting dam menajamkan naskah. Mereka bekerja untuk memastikan teks, baik itu berita, artikel, jurnal ilmiah, atau buku benar-benar siap terbit.

Pekerjaan editor sangat dekat dengan proses kreatif penulis. Mereka membantu membentuk cerita, memperjelas pesan, dan meningkatkan efektivitas komunikasi agar pembaca bisa menangkap maksud tulisan dengan lebih mudah. 

Dalam praktiknya, profesi ini memiliki banyak spesialisasi, mulai dari penyunting naskah, copy editor, hingga penyunting yang mengatur keseluruhan alur kerja editorial.

Untuk bisa bekerja sebagai penyunting, ada beberapa kemampuan dasar yang perlu dimiliki. Di antaranya kemampuan menulis yang baik, berpikir logis dan kritis, pemahaman kuat tentang Ejaan yang Disempurnakan (EYD), kecakapan berdiplomasi, kreativitas, kemampuan komunikasi, serta, bila memungkinkan, penguasaan bahasa asing.

Di Indonesia, gaji editor cukup bervariasi, umumnya berkisar antara Rp 4 juta hingga Rp 15 juta per bulan. Besarnya pendapatan biasanya dipengaruhi oleh pengalaman kerja, lokasi perusahaan, serta industri tempat mereka berkarya.

Tugas Editor 

editor adalah

Untuk menghasilkan tulisan berkualitas, seorang penyunting menjalankan serangkaian tanggung jawab yang saling berkaitan. Beberapa tugas penyunting antara lain:

1. Meninjau dan Menyunting Naskah

Dalam dunia penulisan, jobdesk editor yang utama adalah membaca dan menyunting naskah dengan cermat. Mereka memastikan tulisan sudah akurat, jelas, mudah dipahami, dan konsisten dengan gaya bahasa yang digunakan. 

Redaktur memeriksa tata bahasa, ejaan, tanda baca, hingga alur cerita, lalu memberikan masukan yang membantu penulis memperbaiki kualitas tulisannya.

2. Bekerja Sama dengan Penulis dan Kontributor

Penyunting juga berperan sebagai partner kreatif bagi para penulis. Mereka membantu mengembangkan ide, memperkuat sudut pandang, dan memastikan naskah memiliki narasi yang mengalir. 

3. Mengatur Alur Kerja Editorial

Di banyak penerbitan atau media, fungsi editor ikut mengatur perjalanan sebuah tulisan dari awal hingga tayang. Mereka menyusun jadwal, memantau progres naskah, dan berkoordinasi dengan tim lain seperti layout, proofreader, atau tim digital agar setiap tulisan terbit tepat waktu dan sesuai standar mutu.

4. Menjaga Etika dan Keakuratan Tulisan

Salah satu tanggung jawab besar editor berita adalah menjaga integritas karya. Mereka memeriksa kebenaran fakta, memastikan sumber terpercaya, serta menghindari plagiarisme. Penyunting juga memastikan tulisan tetap adil, seimbang, dan tidak menyesatkan pembaca.

5. Mengikuti Perkembangan Tren dan Industri

Untuk tetap relevan, pengolah naskah harus terus memperbarui wawasan mereka. Mulai dari tren penulisan, perkembangan gaya bahasa, sampai perubahan minat pembaca. 

Banyak editor buku mengikuti pelatihan, membaca publikasi terbaru, atau menghadiri diskusi industri agar pendekatan mereka tetap segar dan sesuai kebutuhan zaman.

Banner Belajar Menulis Penulisan di Tempo Institute

Bagikan