Di dunia akademik, artikel ilmiah adalah salah satu sarana untuk menyebarkan hasil penelitian dan pemikiran ilmiah. Karya tulis ini penting bagi mahasiswa, dosen, dan peneliti untuk berkontribusi pada ilmu pengetahuan dan memperkuat reputasi akademik mereka.
Materi artikel ilmiah biasanya akan memuat hasil berpikir atau penelitian baru di bidang tertentu dan bisa dipertanggung jawabkan. Tak jarang, paper ini juga berisi analisis dan pembahasan materi yang sudah ada, baik berupa pengembangan atau kritik pada teori sebelumnya. Lantas, apa yang dimaksud artikel ilmiah? Simak informasinya berikut ini.
Menurut A Widyamartaya (dalam Ana Rosmiati), pengertian artikel ilmiah adalah suatu karya yang memuat dan mengkaji suatu masalah tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah keilmuan.
Sedangkan, Brotowidjoyo menjelaskan bahwa definisi artikel ilmiah merupakan karangan ilmu pengetahuan yang menampilkan fakta dan dibuat dengan menggunakan metodologi penulisan yang baik dan benar.
Dikutip dari laman LMS-SPADA Indonesia, karya tulis ini diartikan sebagai bentuk komunikasi keilmuan yang digunakan oleh peneliti, ilmuwan, atau akademisi untuk menyampaikan hasil penelitian, analisis, pemikiran, atau kontribusi ilmiah lainnya kepada komunitas atau publikasi ilmiah.
Paper penelitian ini dirancang untuk mengkomunikasikan temuan, pemahaman, atau konsep dalam format terstruktur, sistematis, dan terdokumentasi dengan baik. Tujuan utamanya adalah untuk berbagi pengetahuan dengan cara yang dapat diverifikasi dan dipahami oleh pembaca.

Gugun Gunadi mengungkapkan sejumlah ciri dari teks paper penelitian yang membedakannya dengan karya tulis lain. Adapun ciri-ciri itu adalah:
1. Ringkas: Laporan ditulis dengan hanya mengemukakan hal-hal pokok secara ringkas yang berhubungan dengan tugasnya, sehingga pembaca segera mengetahui permasalahannya.
2. Lengkap: Tulisan akademik itu akan semakin lengkap jika dilengkapi dengan bibliografi atau sumber kepustakaan.
3. Logis: Sebuah jurnal dianggap logis jika keterangan yang dikemukakan dibuat dengan alasan masuk akal dan dapat dibuktikan kebenarannya.
4. Sistematis: Laporan dianggap sistematis jika keterangannya disusun dalam satuan berurutan dan saling berhubungan.
Sebuah karya tulis umumnya dibentuk dari beberapa bagian yang disusun dengan urutan tertentu agar mudah dipahami pembaca. Adapun sistematika artikel ilmiah adalah sebagai berikut:
1. Judul
Judul artikel ilmiah harus mencerminkan inti dari topik penelitian dan harus singkat, jelas, dan informatif. Judul biasanya berada di bagian paling atas halaman.
2. Abstrak
Abstrak adalah ringkasan singkat dari seluruh artikel. Ini mencakup tujuan penelitian, metodologi, hasil, dan kesimpulan dalam beberapa paragraf. Abstrak sering digunakan oleh pembaca untuk mengevaluasi relevansi artikel sebelum membaca seluruhnya.
3. Pendahuluan
Bagian pendahuluan menjelaskan latar belakang masalah, tujuan penelitian, serta relevansi dan kontribusi penelitian terhadap bidang ilmu tertentu. Pendahuluan juga sering mencakup tinjauan literatur tentang topik pilihan.
4. Metodologi
Pada bagian ini, penulis merinci metode yang digunakan dalam penelitian, termasuk desain penelitian, populasi sampel, teknik pengumpulan data, dan analisis statistik. Tujuannya adalah untuk memberikan kerangka kerja yang memungkinkan penelitian dapat direplikasi.
5. Hasil
Bagian hasil berisi presentasi temuan dan data penelitian. Ini sering termasuk tabel, grafik, atau gambar pendukung penemuan. Hasil disajikan dengan jelas dan tanpa interpretasi.
6. Diskusi
Tempat penulis menjelaskan dan menginterpretasikan hasil penelitian. Penulis menghubungkan temuan dengan tujuan penelitian dan literatur terkait, dan menyajikan argumen atau analisis yang mendukung kesimpulan.
7. Kesimpulan
Kesimpulan berisi rangkuman temuan utama, implikasi penelitian, dan kontribusi terhadap bidang ilmu tertentu. Kesimpulan juga dapat mencantumkan saran untuk penelitian lanjutan.
8. Daftar Pustaka
Daftar pustaka atau referensi adalah daftar lengkap sumber-sumber yang digunakan dalam penelitian dan dirujuk dalam artikel. Daftar ini harus mematuhi gaya penulisan profesional, seperti APA, MLA, atau Chicago.
9. Lampiran (Opsional)
Lampiran berisi informasi tambahan yang tidak termasuk dalam teks utama, tetapi relevan dengan penelitian, seperti perhitungan matematika, instrumen penelitian, atau data tambahan.
Sebagai informasi, struktur ilmiah ini dapat berbeda-beda tergantung pada disiplin ilmu, persyaratan penulisan yang berlaku, dan jurnal atau tempat artikel penelitian dipublikasikan. Namun, struktur dasarnya mencakup judul, abstrak, pendahuluan, metode, hasil, diskusi, kesimpulan dan daftar pustaka.
Ingin tahu cara menulis artikel ilmiah populer yang menarik dan mudah dimengerti? Ikuti Kelas Penulisan Artikel Ilmiah Populer di Tempo Institute sekarang!
Di sini, kamu akan belajar langsung dari mentor berpengalaman tentang bagaimana mengembangkan ide penelitian, mengumpulkan bahan, membangun argumentasi, dan memahami teknik mempopulerkan tulisan sains ilmiah. Kelas ini cocok bagi mahasiswa, dosen, dan peneliti yang ingin meningkatkan kualitas artikelnya.