Membuat berita bukan sekadar menulis, tetapi memastikan isi laporan disajikan benar, akurat, dan enak dibaca. Tujuan utamanya adalah memberikan informasi faktual dan terpercaya tentang peristiwa atau isu terkini kepada masyarakat.
Teks berita yang baik dan benar harus ditulis dengan hati-hati dan bertanggung jawab. Setiap informasi perlu melalui proses verifikasi fakta, wawancara sumber kredibel, serta penulisan yang jelas dan berimbang. Lantas, bagaimana sebenarnya cara membuat berita dengan cepat dan akurat? Simak informasinya berikut ini.
Agar suatu laporan menarik dan mudah dipahami pembaca, penulis perlu memahami struktur atau kerangka dasarnya. Dalam buku Dasar-dasar Jurnalistik, Ana Nadhya Abrar menjelaskan bahwa kerangka berita terdiri dari empat bagian penting, yakni headline, dateline, lead, dan body.
Setelah memahami struktur intinya, berikut ini langkah-langkah dalam menyusun berita yang tepat.
Cara membuat teks berita yang pertama adalah menemukan peristiwa atau kejadian yang memiliki nilai (news value). Pilihlah peristiwa aktual, menarik, dan relevan untuk publik, seperti bencana, kegiatan masyarakat, atau isu pemerintahan.
Menurut Harriss, Leiter, dan Johnson (1981), news value harus mengandung delapan unsur. Mulai dari konflik, kemajuan, penting, dekat, aktual, unik, manusiawi, dan berpengaruh.
Sumber informasi yang akurat menjadi kunci utama agar tulisan berita dapat dipercaya oleh pembaca. Lakukan proses wawancara, observasi, dan dokumentasi secara langsung untuk memperoleh data faktual.
Pastikan setiap informasi yang dikumpulkan berasal dari narasumber relevan dan kredibel. Dengan begitu, artikel liputan akan memiliki dasar yang kuat dan tidak mudah dipertanyakan kebenarannya.
Agar isi berita tersusun rapi dan informatif, catat setiap informasi penting dengan memperhatikan unsur What (Apa), Where (Dimana), When (Kapan), Who (Siapa), Why (Mengapa), dan How (Bagaimana). Unsur 5W + 1H ini membantu kamu menyajikan teks news secara lengkap dan tidak keluar dari konteks utama peristiwa.
Cara membuat 5W + 1H dalam berita bisa dimulai dengan menjawab keenam pertanyaan dasar tersebut secara jelas dan padat, lalu menuliskannya dalam urutan yang logis agar pembaca mudah memahami kronologi kejadian.
Setiap berita harus punya arah yang jelas. Tentukan fokus atau angle yang ingin diangkat, apakah dari sisi kemanusiaan, kebijakan publik, atau data investigasi.
Penentuan sudut pandang ini penting untuk membantu penulis memilih sisi cerita paling relevan untuk disorot. Dengan begitu, hasil liputan akan lebih lebih fokus, terarah, dan mampu menarik perhatian pembaca sejak paragraf pertama.
Dalam teknik menulis berita, struktur piramida terbalik merupakan cara efektif untuk menyusun informasi secara jelas dan terarah. Penulis perlu menempatkan informasi paling penting di awal paragraf agar pembaca langsung memahami inti beritanya.
Setelah itu, tambahkan rincian pendukung seperti data, kutipan, atau latar belakang peristiwa. Dengan menerapkan pola ini, isi dan topik menjadi lebih mudah dipahami dan menarik untuk dibaca sampai akhir.
Langkah menulis berita berikutnya adalah gunakan kalimat yang singkat, padat, dan mudah dipahami saat menyusun laporan hasil liputan. Setiap paragraf sebaiknya memuat satu ide utama agar pembaca tetap fokus pada alurnya.
Hindari penggunaan kata yang berbelit atau tidak perlu, dan pastikan gaya penulisan sesuai dengan kaidah PUEBI. Jika ada istilah asing yang digunakan, jelaskan maknanya agar isi berita tetap jelas dan mudah dimengerti oleh semua pembaca.
Setelah selesai menulis, lakukan proses penyuntingan secara teliti untuk memastikan tidak ada kesalahan fakta, ejaan, atau struktur kalimat. Tahap ini penting agar laporan tetap akurat dan enak dibaca.
Namun, hindari menunda proses publikasi karena kecepatan adalah bagian dari nilai berita. Semakin cepat artikel diterbitkan, semakin tinggi pula tingkat aktualitas dan daya tariknya bagi pembaca.