Home   Blog  
Menulis

  Wednesday, 05 November 2025 16:30 WIB

7 Cara Menulis Skenario Film yang Seru

Author   Raden Putri
7 Cara Menulis Skenario Film yang Seru

Bagi kamu yang tertarik terjun ke dunia film, pengetahuan tentang cara menulis skenario film sangat penting. Tanpa naskah yang kuat, ide film sehebat apa pun bisa kehilangan arah. Menulis skrip film tidak hanya soal menulis percakapan antar tokoh, tetapi juga merancang struktur cerita menarik, membangun konflik, serta menciptakan karakter yang hidup dan relevan. 

Proses ini membutuhkan imajinasi, kedisiplinan, serta pemahaman tentang bagaimana sebuah cerita dapat “bergerak” di layar. Penulisan skenario yang benar bisa menjadi jantung dari film yang mampu menggugah emosi penontonnya. Lantas, bagaimana cara menulis naskah film yang seru dan menarik? Simak rangkuman informasinya berikut ini.

7 Cara Menulis Skenario Film

Melansir dari Podcastle, skrip film adalah istilah umum yang merujuk pada teks tertulis apapun berisi uraian dialog, aksi, dan instruksi untuk sebuah pertunjukan. Naskah ini merupakan cetak biru untuk sebuah cerita.

Font yang digunakan untuk menulis script film adalah Courier ukuran 12. Font ini dipilih karena menjaga konsistensi antara jumlah halaman dan durasi film, di mana satu halaman naskah setara dengan sekitar satu menit waktu tayang.

Adapun cara membuat naskah film seru dan menarik adalah sebagai berikut:

1. Temukan Ide Cerita yang Jelas

cara menulis skenario film

Sebuah film menarik selalu berawal dari ide cerita yang kuat. Sebagai dasar untuk membuat alur cerita film, penulis perlu memahami dengan jelas kisah apa yang ingin disampaikan dan pesan apa yang ingin ditonjolkan. 

Dengan memiliki ide yang solid, penulis akan lebih mudah mengembangkan jalan cerita dan karakter secara konsisten dari awal hingga akhir.

2. Susun Struktur Cerita dan Tentukan Latar Belakang

Setelah ide terbentuk, cara menulis script film berikutnya adalah menyusun struktur cerita dan menentukan latar belakangnya. Struktur ini berfungsi sebagai pemandu agar alur tetap terarah, tidak bertele-tele, dan memiliki ritme yang seimbang. 

Biasanya, struktur cerita terdiri dari tiga bagian utama, yakni perkenalan, konflik, dan penyelesaian. Selanjutnya, tentukan juga setting atau latar cerita, apakah berlangsung di desa, kota besar, atau dunia futuristik. 

Latar ini berperan penting dalam memperkuat suasana dan tema film yang ingin kamu bangun.

3. Kenali Karakter Utama Secara Mendalam

Cerita tidak akan hidup tanpa karakter yang kuat. Dalam penulisan naskah film, karakter utama harus memiliki tujuan, motivasi, serta konflik batin yang bisa dikembangkan sepanjang cerita. 

Karakter yang kompleks dan mengalami perubahan akan membuat penonton lebih terhubung dan tertarik mengikuti jalan ceritanya. Dengan begitu, script film yang kamu tulis akan terasa lebih hidup dan berkesan.

4. Tulis Narasi Nonlinier

cara menulis skenario film

Menurut Living Writing, sebuah cerita tidak selalu harus disusun secara kronologis dari awal hingga akhir. Untuk menciptakan daya tarik tambahan, kamu bisa mencoba menulis dengan alur nonlinier, yaitu menceritakan peristiwa secara tidak berurutan. 

Pendekatan ini biasa juga disebut sebagai alur maju-mundur atau campuran. Cara ini bisa menambah kedalaman dan ketegangan dalam cerita, membuat penonton terus menebak-nebak dan tetap terlibat hingga akhir.

5. Gunakan Subteks

Subteks adalah salah satu elemen terpenting dalam skenario kuat dan memikat. Ia merupakan makna tersembunyi di balik dialog atau tindakan, maksud sebenarnya dari ucapan dan perilaku karakter.

Misalnya, seseorang berkata, “Jadi, akhirnya kamu libur juga. Pasti menyenangkan.” Kalimat ini terdengar biasa, tetapi sebenarnya bisa menyiratkan rasa kesal atau cemburu terhadap orang yang sedang berlibur. 

Subteks seperti ini memberi kedalaman pada karakter dan membuat penonton ikut menafsirkan perasaan secara tidak langsung. Melalui subteks, skenario akan terasa lebih hidup karena sarat dengan simbol, tema, dan pesan tersembunyi.

6. Buat Kedalaman Emosional

Film menarik tak hanya menghibur, tetapi juga menyentuh emosi penontonnya. Untuk membangun kedalaman emosional, penulis perlu memahami keinginan, kebutuhan, dan perjalanan karakter untuk mencapai hal itu.

Tanyakan pula, bagaimana perubahan karakter setelah mendapatkan apa yang diinginkannya? Tema-tema film emosional seperti kehilangan, cinta, ambisi, atau penebusan akan menjadi fondasi untuk membuat film terasa lebih kuat dan membekas di hati penonton.

7. Baca Ulang dan Perbaiki

Setelah naskah selesai, proses penulisan naskah film belum benar-benar berakhir. Langkah berikutnya adalah membaca ulang dan memperbaiki bagian-bagian yang terasa kurang. 

Jangan ragu meminta masukan dari orang lain agar kamu mendapat perspektif baru dan bisa melihat celah yang mungkin terlewat. Dalam dunia perfilman profesional, sebuah script film biasanya melewati beberapa tahap revisi sebelum akhirnya dinyatakan siap. 

Proses ini penting untuk memastikan setiap adegan, dialog, dan karakter tersusun secara matang dan menyatu dengan baik.

Belajar Menulis Skenario Film Bersama Tempo Institute

Ingin tahu lebih dalam tentang cara menulis skenario film yang seru dan profesional? Bergabunglah dalam Kelas Menulis Skenario Film di Tempo Institute. 

Di sini, kamu akan mempelajari teknik menulis naskah, membangun karakter, hingga menyusun alur cerita yang memikat penonton. Dapatkan bimbingan dari para praktisi berpengalaman dan mulai wujudkan ide ceritamu menjadi film yang menginspirasi.


Bagikan
WordPress Image Lightbox