Foto sangat berperan dalam jurnalistik. Di zaman digital seperti saat ini, konten visual makin diminati, salah satunya fotografi human interest. Dalam foto jurnalistik, sebuah foto harus mampu ‘berbicara’ dan menyampaikan maksud dari sang jurnalis foto.
Disebutkan Potocka (2010), bahwa fotografi adalah media perekam, tetapi audiens masih membutuhkan keterangan berupa teks, agar penafsiran gambar jelas. Itu dipertegas oleh Joanna Szylko-Kwas dalam jurnalnya yang berjudul Photography as a Statement of Journalism mengatakan bahwa dalam komunikasi, dengan kode visual, pengirim membangun pesan, biasanya menempatkannya dalam konteks tertentu, berusaha membuat penerima menafsirkannya sesuai niat yang diasumsikan. Oleh karena itu perlunya menggunakan teks, sebagai bagian dari pesan. Foto jurnalistik tidak bisa berdiri sendiri.
Ada berbagai macam kategori fotografi jurnalistik, salah satunya adalah human interest yang menjadi bagian dari tulisan feature. Human interest adalah potret yang berasal dari kehidupan manusia, umumnya menggambarkan suasana dan emosi, sehingga menimbulkan simpati orang yang melihatnya. Foto-foto human interest, umumnya mencakup banyak kategori fotografi lain, misalnya fotografi budaya, portrait, dan street photography.
Salah satu unsur penting dalam gaya hidup dan human interest adalah cerita manusia itu sendiri. Menuliskannya dalam tulisan yang indah, ditambah visual yang emosional, tentu akan menjadi daya tarik. Berikut beberapa tips dan trik fotografi human interest untuk menunjang tulisan gaya hidup agar menjadi lebih ‘hidup’:
1. Candid atau Jujur
Mungkin Anda kerap mendengar istilah candid saat berfoto. Candid artinya jujur atau terus terang. Dalam human interest, ekspresi yang jujur sangat penting agar hasil foto terlihat hidup. Selain itu, dalam kategori foto ini, akan lebih baik jika tidak ada settingan. Itu artinya, seorang fotografer human interest harus pandai-pandai menangkap momen yang tepat.
2. Menangkap Momen yang Tepat
Momen yang tepat menjadi salah satu poin plus dalam foto human interest. Namun, mengambil momen yang tepat memang tak semudah yang dibayangkan. Seorang fotografer harus sabar dan jeli. Salah satu tips mengambil momen yang pas adalah dengan menggunakan pengaturan foto berulang atau berturut-turut, karena momen di setiap detik akan sangat berarti.
Selain itu, fotografer juga harus mengasah kejeliannya menangkap momen. Anda berlatih menangkap momen dengan melakukan banyak eksperimen, seperti hunting di pasar, atau berjalan-jalan ke lokasi yang mengandung banyak unsur human interest.
3. Lensa yang Tepat
Tak hanya kejelian dalam menangkap momen saja yang penting dalam foto human interest. Agar hasil foto ‘hidup’, seorang fotografer juga harus memahami pemilihan lensa. Dalam dunia fotografi, ada banyak jenis lensa dengan fungsi yang berbeda-beda. Jika fotografi olahraga cocok menggunakan lensa tele dengan kemampuan mengambil foto jarak jauh, foto human interest lebih pas dengan lensa berjarak fokus 50-300 mm. Selain lensa tersebut, Anda juga bisa menggunakan lensa width yang memiliki fokus melebar. Dengan menggunakan lensa ini, objek yang diambil menjadi terkesan lebih tegas, dan fokus.
4. Memperhatikan Komposisi
Trik fotografi human interest untuk tulisan gaya hidup selanjutnya, yang tak boleh ketinggalan ialah soal komposisi. Dalam fotografi, komposisi menjadi pelajaran penting. Teknik ini berkaitan dengan peletakan objek dalam bingkai kamera, sehingga mampu menampilkan ekspresi objek foto lebih fokus dibandingkan lingkungan sekitarnya.
Setiap fotografer tentu memiliki cara tersendiri untuk menentukan komposisi foto mereka. Tapi, teknik dasar komposisi yang perlu dipelajari ialah soal sembilan titik pada bingkai kamera. Penempatan di sembilan titik itu, akan membantu fotografer menentukan komposisi yang diinginkan.
5. Menjaga Etika
Untuk mendapatkan foto human interest yang menarik, seorang fotografer juga harus memperhatikan objeknya. Etika fotografer human interest yang harus diperhatikan ialah jangan sampai mengganggu orang lain, caranya dengan tidak menggunakan blitz atau menghalangi aktivitas mereka. Jika seorang fotografer human interest tidak bisa berbaur dengan orang lain, maka akan sulit mendapatkan momen dan emosi yang diinginkan.
Tertarik untuk belajar fotografi lebih dalam untuk foto produk yang lebih kece? Tenang, MinTI punya mentor yang cocok untuk kamu.
Yuk, ikuti kelas Teknik Fotografi Produk untuk Bisnis Online bersama ahlinya langsung dari Tempo!
Selamat memotret!
Baca juga : Badan Siber dan Sandi Negara Akan Gandeng BIN, TNI, Polri