Home   Blog  
Update

  Saturday, 12 May 2018 21:59 WIB

Ratusan Orang Muda Jawa Barat Belajar Tangkal Hoax di TGTC Cimahi

Author   Tempo Institute

L.R. Baskoro, mantan Redaktur Eksekutif Koran Tempo memberikan materi 5w+1H untuk menangkal hoaks di TGTC Cimahi

Sebanyak 434 mahasiswa dari berbagai daerah di Jawa Barat belajar menangkal informasi dan berita palsu atau hoax bersama Tempo. Pelatihan gratis itu berlangsung Sabtu, 12 Mei 2018 di Gedung Sasana Krida Universitas Jenderal Ahmad Yani Kota Cimahi, Jawa Barat.

Acara bertajuk Tempo Goes to Campus itu dihelat Tempo Institute, lembaga pendidikan yang bernaung di bawah Tempo Media Group. Koordinator Tempo Goes To Campus Cimahi, Ringga Wijaya Kusuma mengatakan, peserta yang mendaftar antara lain berasal dari Cimahi, Subang, Garut, Ciamis, Sumedang, dan Bandung.

Direktur Tempo Institute Mardiyah Chamim mengatakan, pelatihan itu bertujuan agar mahasiswa terlatih menulis kreatif berdasarkan fakta, sekaligus cerdas bermedia sosial. “Bagaimanapun, revolusi digital memiliki wajah baik dan buruk. Tak sedikit informasi palsu maupun ujaran kebencian menyebar di berbagai platform media sosial,” kata Mardiyah.

Laporan Kementerian Komunikasi dan Informatika 2017 mencatat ada sekitar 800 ribu situs penyebar berita palsu dan ujaran kebencian. Di sisi lain, revolusi digital juga memiliki peluang. “Revolusi digital juga bisa menjadi kesempatan lantaran mendorong masyarakat yang terbuka, egaliter, dan membuka peluang inovasi,” kata Mardiyah.

Peluang itu, Mardiyah menuturkan, bisa menjadi tantangan bagi mahasiswa untuk menggunakan dan memanfaatkan internet dengan sehat, cerdas, dan bijaksana. Mahasiswa peserta diajak belajar dan berdiskusi untuk merumuskan strategi melawan berita palsu.

Acara yang menggunakan tagar #LawanKabarKibul ini juga dirancang agar mahasiswa memahami kerja-kerja jurnalistik yang berkualitas dan bersama-sama melawan kabar kibul. “Masyarakat dituntut untuk cerdas bermedia sosial, termasuk bagaimana menyaring berita sesuai fakta,” ujar Mardiyah.

Para pembicara yaitu L.R. Baskoro, mantan Redaktur Eksekutif Koran Tempo, Kharisma Nasionalita dari Siberkreasi Kementerian Komunikasi dan Informatika, dan Bentang Febriliyan dari Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo).

Baskoro mengatakan, saat ini setiap orang bisa menjadi pembuat dan penyebar berita. Ia mencontohkan kejadian di Markas Komando Brimob pada Selasa, 8 Mei lalu. Banyak informasi yang tersiar soal kronologi kerusuhan narapidana. Sebagai seorang jurnalis, kata Baskoro, tetap dituntut sikap skeptis dan memiliki rasa ingin tahu yang besar. “Bagaimana mengecek informasi yang benar? Cek kembali 5W1H,” ujarnya.

Baskoro berharap, usai pelatihan itu mahasiswa berpikir kritis terhadap segala informasi yang mereka terima. “Tahu risiko terhadap berita hoax yang mereka kirim, dan menemukan strategi menangkal berita hoax,” ujar Baskoro.

Koordinator panitia Tempo Goes To Campus 2018, Dahlia Oktasiani Rera mengatakan, acara pelatihan di Cimahi ini merupakan kota kesepuluh dari total sebelas yang didatangi Tempo Institute.

Sebelumnya, Tempo Goes To Campus sudah digelar di Cilegon, Palu, Manado, Halmahera, Ambon, Bandung, Pontianak, Pidie, dan Batam. “Nanti, setelah singgah di Cimahi, Tempo Goes To Campus akan berakhir di Makassar,” ujarnya.

Menurut Dahlia, Tempo Goes To Campus di Cimahi ini diwarnai gambar mural bertema Generasi Anti Hoax buatan empat orang mahasiswa Seni Lukis UPI Bandung. Mural itu menjadi photo booth mahasiswa selama mengikuti acara.

Artikel ini pernah terbit di Tempo.co dengan judul “500 Mahasiswa Jawa Barat belajar menangkal hoax bersama Tempo” 

Reporter: Anwar Siswadi (Kontributor)
Editor: Istiqomatul Hayati

Baca juga : Badan Siber dan Sandi Negara Akan Gandeng BIN, TNI, Polri

Bagikan
WordPress Image Lightbox