Home   Blog  
Jurnalisme

  Monday, 17 November 2025 10:00 WIB

10 Skill Jurnalistik yang Harus Dimiliki, Pemula Wajib Tahu

Author   Raden Putri
10 Skill Jurnalistik yang Harus Dimiliki, Pemula Wajib Tahu

Salah satu profesi yang banyak diminati di bidang media dan pemberitaan adalah jurnalis. Mereka bertugas untuk mengumpulkan, menulis, dan menyiarkan berita tentang suatu isu dan peristiwa penting ke seluruh dunia.

Banner Belajar Menulis Penulisan di Tempo Institute

Untuk menjadi jurnalis andal, kamu perlu menguasai sejumlah keterampilan dasar yang dapat mendukung pekerjaan di lapangan maupun ruang redaksi, termasuk menghadapi tantangan dunia media yang serba cepat dan dinamis. Lantas, apa saja skill jurnalistik yang harus dimiliki pemula?

Berikut 10 skill jurnalistik yang penting untuk diketahui dan dikuasai.

1. Menulis

Skil jurnalistik pertama dan paling penting yang harus dimiliki oleh calon jurnalis adalah keterampilan menulis. Melalui kemampuan ini, wartawan dapat menyampaikan informasi dengan jelas, akurat, dan mudah dipahami oleh pembaca. 

Di era digital, jurnalis juga dituntut untuk menulis dengan cepat tanpa mengorbankan ketepatan fakta. Dengan kemampuan menulis yang baik, jurnalis dapat mengolah informasi menjadi berita menarik dan bermanfaat bagi masyarakat.

2. Komunikasi

Dalam menjalankan tugasnya, jurnalis harus mampu berbicara dengan jelas, sopan, dan efektif. Kemampuan komunikasi penting karena profesi ini banyak melakukan wawancara terhadap narasumber untuk memperoleh informasi akurat dan kredibel.

Komunikasi yang baik dapat membantu membangun hubungan dengan narasumber dan mencegah kesalahpahaman yang bisa mengganggu proses liputan. Selain itu, wartawan juga perlu menunjukkan sikap ramah, empati, dan percaya diri agar narasumber merasa dihargai dan terbuka dalam memberikan informasi.

3. Riset Data

skill jurnalistik
Sumber gambar: Canva

Setiap berita yang ditulis dan disebarkan ke masyarakat harus didukung oleh data dan sumber kredibel. Dengan kemampuan riset mendalam, jurnalis dapat menganalisis suatu peristiwa secara mendalam dan menyampaikan informasi faktual serta dapat dipercaya. 

Data kredibel juga membantu jurnalis menulis berita dengan lebih komprehensif dan menarik bagi pembaca. Tak heran, kemampuan riset data kini menjadi keahlian utama yang dibutuhkan, terutama bagi mereka yang tertarik menjadi data journalist di era informasi digital.

4. Mobile Journalism

Berkat perkembangan teknologi, reporter kini bisa menggunakan ponselnya untuk meliput berita. Melalui mobile journalism, seorang wartawan bisa mengambil foto, merekam video, menulis naskah, mengedit, hingga mengunggah berita secara langsung dari lapangan. 

Keterampilan ini penting untuk membuat proses peliputan jadi lebih cepat, efisien, dan fleksibel, terutama dalam situasi yang dinamis. Selain itu, mobile journalism memungkinkan jurnalis untuk menghadirkan konten real-time dan menjangkau audiens dengan lebih luas melalui berbagai platform digital.

5. Fotografi

Skill jurnalistik penting bagi pewarta selanjutnya adalah fotografi. Di era digital ini, foto tidak hanya berfungsi sebagai pelengkap berita, tapi juga untuk menggambarkan secara visual bagaimana suasana saat peristiwa terjadi.

Karena itu, hasil foto harus memiliki unsur storytelling yang mampu bercerita kepada audiens tanpa perlu banyak kata. Seorang pewarta foto juga wajib mematuhi etika dan prinsip jurnalistik, seperti menjaga keakuratan, menghindari bias, serta menghormati subjek yang difoto.

6. Videografi

Kini, wartawan juga perlu menguasai kemampuan videografi, di samping menulis dan memotret. Melalui format audiovisual ini, audiens bisa lebih memahami peristiwa secara lebih hidup dan menarik.

Dalam dunia jurnalisme, karya video berupa liputan langsung, reportase, hingga dokumenter. Dengan kemampuan ini, jurnalis dapat menghadirkan berita yang lebih informatif dan mudah diakses oleh masyarakat di berbagai platform digital.

7. Storytelling

Storytelling atau kemampuan bercerita merupakan keterampilan yang membedakan antara berita informatif dan berita yang memikat pembaca. Misalnya, berita untuk mahasiswa tentu berbeda penyampaiannya dengan berita untuk kalangan profesional. 

Melalui storytelling, pesan dan data dapat tersampaikan dengan lebih menarik, menyentuh emosi, dan meninggalkan kesan mendalam pada pembaca. Intinya, seorang jurnalis yang baik bukan hanya menyampaikan fakta, tetapi juga membuat orang peduli terhadap ceritanya.

8. Investigasi

Ini merupakan keterampilan mendalam yang dibutuhkan untuk menggali informasi di balik suatu peristiwa. Wartawan investigasi biasanya melaporkan isu-isu besar seperti kasus kriminal atau penyimpangan sosial yang membutuhkan ketelitian tinggi.

Berbeda dari penyelidikan polisi, investigasi jurnalistik bertujuan mengungkap fakta demi kepentingan publik, bukan untuk penegakan hukum. Karena sifatnya yang berisiko, jurnalis investigatif juga harus memahami metode peliputan yang aman agar dapat menjaga diri sekaligus tetap menghadirkan berita berimbang dan akurat.

9. Cepat Beradaptasi

Seorang jurnalis harus mampu beradaptasi dengan lingkungan liputan dan perubahan zaman yang penuh dinamika. Mereka dituntut untuk multitasking, mulai dari menulis, merekam, hingga mengedit, semuanya dilakukan dengan cepat tanpa mengorbankan akurasi.

Selain itu, tren berita, teknologi, dan media sosial terus berubah, sehingga jurnalis perlu bersikap inovatif, kreatif, dan fleksibel dalam menyampaikan informasi. Kemampuan beradaptasi juga berarti siap menghadapi tekanan dan situasi tak terduga di lapangan.

10. Manajemen Waktu

Skill jurnalistik yang harus dimiliki selanjutnya adalah manajemen waktu. Kemampuan ini sangat penting karena seorang pewarta sering kali bekerja dengan tenggat ketat. Dalam sehari, jurnalis bisa saja diminta menulis beberapa berita dengan waktu terbatas, namun tetap harus menjaga kualitas dan ketepatan informasi. 

Berita komprehensif membutuhkan proses riset, wawancara, dan penyuntingan tidak singkat, sehingga kemampuan memprioritaskan tugas menjadi kunci. Dengan manajemen waktu yang baik, seorang jurnalis dapat bekerja secara efisien tanpa kehilangan akurasi dan kredibilitas dalam setiap laporan yang disajikan.


Bagikan