Di era digital seperti sekarang ini, cara berkomunikasi dengan publik sangat berbeda dengan di masa lalu. Selain pentingnya masalah visual (foto dan video), tulisan pun harus memiliki bentuk yang berbeda. Menyadari hal itu, PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) (Persero) mencoba untuk meningkatkan skill komunikasi mutakhirnya dengan menggelar sejumlah pelatihan untuk para pegawainya, terutama yang bertugas di hubungan masyarakat (humas).
Untuk peningkatan itu, PT PPA menggandeng Tempo Institute (TI) untuk mengadakan pelatihan mengenai penulisan artikel, foto jurnalistik, pengelolaan isu dan media di media sosial, dan mobile journalism. Pelatihan yang digelar pada 11-13 Juni 2022 itu diampu oleh para ahli di bidangnya.
Materi pertama itu tentang penulisan artikel dibawakan oleh Ali Nur Yasin selaku Redaktur Utama Tempo. Di sana peserta pelatihan belajar cara mengambil angle tulisan yang bagus, menganalisis tulisan, dan berbagai materi berkaitan lainnya.
Selanjutnya, ada materi tentang foto jurnalistik yang dibawakan oleh Rully Kesuma, yang pernah menjadi Redaktur Utama Foto Tempo. Bersama Rully, peserta belajar tentang prinsip dan etika foto jurnalistik, menyunting foto, dan materi lainnya terkait foto berita.
Ketiga, ada materi mobile journalism. Materi ini merupakan penggabungan sisi audiovisual dalam karya jurnalistik. Materi ini dibawakan oleh Dony P. Herwanto selaku Prosedur Tempo TV.
Materi terakhir adalah cara mengelola isu dan krisis di media sosial bersama Tuhu Nugraha selaku Digital Business Specialist. Dalam materi ini, peserta belajar cara menjadi humas yang baik dan tepat dalam menghadapi krisis dan isu di media sosial.
Keempat materi itu pun terkemas dengan baik dan mendapat berbagai kesan positif dari para peserta. Ada beberapa peserta yang menyampaikan pendapatnya mengenai pelatihan TI kemarin bersama PT PPA.
“Materi disampaikan dengan jelas, efektif, asyik, dan mudah dipahami,” kata Johana Alva Orchita, karyawan PPA bagian komunikasi perusahaan. Tentunya, materi pelatihan kemarin disampaikan dengan metode ala Confucius, filsuf dari Tiongkok. Peserta selalu diajak praktik dan berlatih setelah mendengar paparan materi sehingga mereka bisa lebih paham.
Para pemateri juga bisa memberikan performa terbaik mereka sehingga peserta dapat memahami materi yang disampaikan. “Pemateri adalah praktisi berpengalaman sehingga mereka bisa membuat peserta paham dalam waktu yang singkat,” pungkas Muhammad Iqbal, karyawan bagian komunikasi perusahaan PT PPA.
Baca juga : Badan Siber dan Sandi Negara Akan Gandeng BIN, TNI, Polri