Riset merupakan hal yang sangat penting karena memiliki banyak kegunaan. Melansir dari laman Hampshire College, riset juga dapat dilakukan untuk mengevaluasi validitas hipotesis atau kerangka interpretasi yang biasa ada dalam penelitian ilmiah. Selain itu, riset dapat dilakukan untuk mengumpulkan pengetahuan dan temuan substantif untuk dibagikan dengan cara yang tepat. Riset juga dapat digunakan untuk membantu menghasilkan pertanyaan yang lebih mendalam.
Riset tidak hanya penting bagi seorang peneliti, tetapi juga penulis. Seorang penulis gaya hidup juga dapat memanfaatkan riset sebagai cara untuk mencari bahan tulisan. Riset dalam menulis gaya hidup akan memudahkan penulis untuk mendapatkan beberapa data penting, seperti target pasar dan audiens, tren yang tengah digemari masyarakat, dan juga pengetahuan baru tentang gaya hidup. Salah satu jenis riset yang dapat digunakan untuk menulis gaya hidup adalah riset pasar gaya hidup (lifestyle market research).
Riset ini adalah salah satu alat untuk membantu memahami dan membuat profil konsumen atau audiens. Seperti yang diketahui, menentukan target market dan audiens dalam konten gaya hidup itu sangat penting, juga berpengaruh pada keberhasilan penyampaian pesan. Melansir dari tulisan Emily Taylor dari Drive Research, tujuan dari riset pasar gaya hidup ini, untuk membantu menjelaskan perilaku, sikap, opini, nilai, dan keyakinan pasar/audiens.
Untuk mendapatkan berbagai manfaat riset tersebut, Anda harus mengumpulkan data dari marketplace dan audiens yang menjadi target tulisan Anda. Berikut beberapa metode pengambilan data yang dapat dilakukan dalam riset pasar gaya hidup:
1. Observasi
Metode riset ini biasa digunakan untuk penelitian kualitatif, tapi tidak menutup kemungkinan untuk digunakan dalam riset pasar gaya hidup. Tujuan observasi ialah untuk mengetahui atau menyelidiki tingkah laku nonverbal, yang berupa keseharian manusia. Melansir dari jurnal Iryana dan Risky Kawasati dari Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sorong, metode penelitian ini akan berhasil jika peneliti, dalam konteks ini adalah penulis gaya hidup, melakukan observasi sendiri. Dengan begitu, penulis dapat melihat, mendengar, mencium, juga mendengarkan objek yang sedang diteliti dan dapat menyimpulkannya untuk tulisan.
2. Wawancara
Sama seperti jurnalis yang membutuhkan wawancara untuk mencari sumber informasi, penulis gaya hidup juga dapat melakukannya. Wawancara merupakan salah satu metode pengambilan data yang dapat digunakan untuk riset, baik riset ilmiah atau populer seperti tulisan gaya hidup. Dari wawancara, penulis dapat memperoleh data informasi yang orientik.
Tujuan dari wawancara ialah untuk mencatat opini, perasaan, emosi dan hal berkaitan dengan audiens dalam kelompok tertentu. Catatan ini sangat penting dalam menulis gaya hidup, yang mana sangat erat kaitannya dengan kehidupan dan gaya hidup manusia.
3. Dokumentasi
Metode pengambilan data untuk riset pasar gaya hidup selanjutnya ialah dokumentasi. Tidak selalu foto atau video, dokumentasi dapat berupa surat, arsip, catatan harian, jurnal kegiatan, hingga buku. Metode ini akan memudahkan Anda dalam menulis gaya hidup yang berkaitan dengan catatan sejarah atau kejadian yang telah terjadi sebelumnya. Data yang diperoleh dari metode ini juga dapat dijadikan sumber pendukung dalam tulisan Anda. Terlebih, metode ini memiliki keuntungan yakni lebih mudah, cepat dan tidak membutuhkan banyak waktu dibanding metode lainnya.
Informasi yang kredibel dari hasil riset, akan membuat tulisan gaya hidup Anda lebih berwarna dan kaya. Ditambah lagi dengan target pasar dan audiens yang tepat, akan membuat tulisan Anda diterima masyarakat dan menimbulkan dampak yang lebih signifikan.
Kamu tertarik belajar dan buat tulisan gaya hidup? Gampang! Ada ahlinya yang akan membantu kamu sehingga kamu tidak kesulitan.
Yuk, ikut kelas daring Menulis Gaya Hidup bareng ahlinya! Ada diskon menariknya, lo.
Baca juga : Badan Siber dan Sandi Negara Akan Gandeng BIN, TNI, Polri