Menjadi seorang yang berprofesi sebagai Hubungan Masyarakat (humas) atau Public Relation (PR), ada banyak keahlian yang harus dikuasai, salah satunya media handling. Media handling dalam konteks humas merujuk pada proses mengelola interaksi antara organisasi dan media. Termasuk cara organisasi menangani permintaan informasi, wawancara, atau pertanyaan dari media, serta bagaimana organisasi merespons dan menangani liputan media yang berkaitan dengan organisasi tersebut.
Media handling juga melibatkan kemampuan untuk mengelola krisis atau situasi yang berkaitan dengan reputasi organisasi, termasuk memberikan tanggapan yang tepat dan mengkoordinasikan respons dari berbagai departemen atau pihak terkait. Karena itu, kemampuan media handling sangat penting bagi seorang humas.
Sebagai contoh, ketika sebuah organisasi menghadapi situasi yang memicu perhatian media, seperti insiden kecelakaan atau skandal, media handling yang efektif dapat membantu organisasi dalam mengelola liputan media dan meminimalkan dampak negatif pada citra organisasi. Secara umum, media handling dalam humas bertujuan untuk menciptakan hubungan yang baik dan positif antara organisasi dengan media, sehingga dapat memperkuat citra dan reputasi organisasi, meningkatkan visibilitas, dan mendukung pencapaian tujuan organisasi. Beberapa cara yang bisa dilakukan dalam media handling adalah:
1. Cara Berkomunikasi dengan Media
Ketika menghadapi situasi yang mengharuskan untuk melakukan media handling, seorang humas harus memahami situasi yang dihadapi terlebih dahulu. Setelah itu, cara berkomunikasi dengan media akan sangat menentukan. Misalnya, ketika sebuah perusahaan tersangkut skandal pajak, hal pertama yang harus dilakukan humas adalah mengonfirmasi kebenaran itu kepada pihak internal yang bersangkutan. Baru setelah itu, humas harus segera melakukan klarifikasi agar isu yang berkembang di publik tidak merugikan perusahaan.
Untuk melakukan klarifikasi itu, humas harus bisa ‘merayu’ media agar apa yang mereka tulis sesuai dengan apa yang diinginkan. Inilah pentingnya cara berkomunikasi dengan media. Tapi perlu diingat, praktik humas yang sehat tidak perlu melakukan suap kepada wartawan atau media, cukup mencari strategi yang tepat.
2. Mempersiapkan Narasumber yang Tepat
Begitu cara berkomunikasi dengan media yang baik sudah berjalan, seorang humas tidak boleh melupakan juru bicara atau narasumber yang tepat. Dalam media handling, terlebih untuk keperluan klarifikasi, peran juru bicara atau narasumber sangat penting. Misalnya terkait permasalahan skandal pajak yang menimpa sebuah perusahaan, ada baiknya humas mencantumkan pernyataan dari orang yang bertugas mengurusi pajak perusahaan. Dengan juru bicara yang tepat, media akan lebih percaya dan akan membuat tulisan yang baik pula.
3. Merencanakan Strategi Komunikasi yang Efektif
Kedua cara penting dalam media handling di atas, tidak bisa dilepaskan dari strategi komunikasi yang efektif. Perencanaan strategi komunikasi dalam media handling sangat diperlukan, karena media tidak bisa dilepaskan dari unsur-unsur komunikasi. Perencanaan strategi komunikasi dalam media handling bisa dilakukan dengan analisis isu dan analisis audiens. Dari hasil analisis, akan didapatkan celah apa saja yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah itu dengan media handling.
Kunci dari media handling dalam humas adalah komunikasi efektif. Di mana komunikasi ini tidak hanya dengan media saja, tapi juga pihak-pihak yang ada dalam perusahaan/instansi/organisasi yang dinaungi. Salah satu tips komunikasi efektif ialah dengan menyusuh kata kunci atau keyword yang tepat. Kata kunci ini bisa dicari apabila seorang humas, menjalankan tugas dasarnya dengan baik, seperti menjaga hubungan baik dengan atasan dan sesama karyawan, menjaga hubungan baik dengan media dan tugas pokok lainnya.
Media handling juga akan lebih mudah apabila seorang humas memiliki bekal pengetahuan dan wawasan tentang industri media dan mengikuti perkembangannya. Jika itu sudah dilakukan, maka akan lebih mudah menyusun strategi media handling ketika dibutuhkan dalam menghadapi suatu masalah.
Baca juga : Badan Siber dan Sandi Negara Akan Gandeng BIN, TNI, Polri