Sistem kerja remote atau remote working kini semakin diminati karena memungkinkan seseorang menyelesaikan pekerjaannya dari mana saja, tanpa harus datang ke kantor. Mereka bisa menjalankan tugasnya dari rumah, kafe, atau tempat lain yang mendukung aktivitas kerja.
Tak hanya diminati oleh kalangan pekerja, sistem ini juga banyak diterapkan perusahaan karena dinilai lebih efisien, fleksibel, dan mampu menekan biaya operasional. Lantas, sebenarnya apa itu kerja remote? Simak rangkuman penjelasannya berikut ini.
Kerja remote adalah sistem kerja yang memungkinkan seseorang mencari penghasilan dari mana saja tanpa harus datang ke kantor. Konsep ini juga dikenal sebagai kerja jarak jauh, work from home, atau telecommuting, dimana karyawan dapat menyelesaikan tugas dan proyek secara optimal.
Sistem ini semakin populer karena menawarkan fleksibilitas tinggi dalam mengatur waktu dan tempat kerja. Selain itu, bekerja secara remote juga membantu karyawan menciptakan suasana kerja yang nyaman sesuai kebutuhan, sehingga bisa mengurangi risiko stres karena tekanan pekerjaan.
Dalam praktiknya, pekerja akan mengandalkan laptop dan koneksi internet untuk menyelesaikan tugasnya dan berkomunikasi dengan tim. Hal ini membuka peluang baru untuk pekerja mendapatkan klien dari luar negeri karena tidak terbatas pada letak geografis.
Bekerja remote memungkinkan kamu untuk mengerjakan tugas dari mana saja, baik rumah, kafe, maupun working space, selama terhubung dengan internet. Alur kerjanya juga cukup sederhana, yakni:
Saat bekerja jarak jauh, semua koordinasi dilakukan melalui aplikasi digital, seperti WhatsApp, Zoom, Google Meet, atau Slack. Rapat tim, diskusi tugas, hingga briefing mingguan juga dilakukan secara daring.
Pekerjaan biasanya dibagikan melalui tools manajemen seperti Google Workspace, Trello, Notion, atau Asana. Dengan platform tersebut, atasan bisa memantau progres pekerjaan tanpa harus bertemu langsung.
Ada perusahaan yang menerapkan jam kerja tetap, misalnya jam 9-5, ada juga yang membebaskan waktu pengerjaan asal target tercapai. Meski begitu, kamu harus tetap disiplin mengatur waktu agar bisa menyelesaikan pekerjaan sesuai target.
Dalam sistem remote, hal yang menjadi tolak ukur penilaian klien adalah hasil kerja. Selama tugas diselesaikan tepat waktu dan berkualitas, kamu dianggap bekerja dengan baik.

Melansir dari Indeed, terdapat tiga jenis pekerjaan remote yang banyak digunakan, yakni full remote, flexible job, dan freelance. Berikut penjelasannya:
Ini adalah sistem kerja di mana karyawan bekerja penuh waktu secara remote, dari mana saja tanpa perlu datang ke kantor. Perusahaan yang menerapkan sistem ini biasanya sudah memiliki struktur kerja dan komunikasi digital agar tetap produktif.
Contoh pekerjaan dengan konsep ini antara lain digital marketing, penulis konten, desainer grafis, software developer, penerjemah, dan customer service online.
Sistem remote dalam pekerjaan ini adalah menggabungkan kerja dari rumah dan kehadiran di kantor dalam beberapa waktu tertentu. Biasanya, karyawan datang ke kantor hanya beberapa kali dalam seminggu atau saat ada rapat penting saja.
Sistem ini memberikan keseimbangan antara fleksibilitas dan kebutuhan koordinasi langsung. Contoh profesi yang fleksibel ini adalah staf IT, sales dan marketing, project manager, akuntan, dan tenaga pengajar.
Pekerja lepas adalah individu yang bekerja secara mandiri dan mengerjakan proyek berdasarkan kontrak atau kesepakatan tertentu. Mereka tidak terikat pada satu perusahaan dan bisa bekerja untuk beberapa klien sekaligus.
Banyak freelancer menjadikan pekerjaan ini sebagai penghasilan utama, sedangkan beberapa lainnya menilai ini adalah pekerjaan sampingan. Contoh pekerjaan freelance yang populer meliputi penulis, editor, desainer grafis, social media manager, programmer, dan konsultan digital.
Kerja remote semakin populer karena menawarkan banyak manfaat bagi karyawan maupun perusahaan. Berikut kelebihan dan kekurangan sistem kerja ini:
Karyawan akan memperoleh beberapa manfaat dari bekerja jarak jauh, diantaranya:
Kerja jarak jauh memberi kebebasan mengatur jadwal kerja sesuai kebutuhan pribadi. Hal ini sangat membantu orang tua, mahasiswa, atau pekerja dengan aktivitas tambahan untuk tetap seimbang antara kerja dan kehidupan pribadi.
Bekerja dari lingkungan yang nyaman membuat karyawan lebih rileks dan minim stres. Selain itu, tidak perlu bepergian ke kantor membantu menghemat energi dan memberi waktu lebih untuk olahraga serta pola hidup sehat.
Karyawan jarak jauh cenderung lebih termotivasi karena dapat bekerja di tempat yang paling nyaman dan minim gangguan. Fleksibilitas ini juga meningkatkan rasa puas dan semangat dalam mencapai target kerja.
Perusahaan juga turut memperoleh beberapa manfaat dari mengizinkan karyawannya bekerja jarak jauh.
Banyak perusahaan mengalami peningkatan produktivitas setelah menerapkan kerja jarak jauh. Karyawan bisa bekerja lebih fokus dan efisien tanpa gangguan khas kantor.
Kerja jarak jauh membantu perusahaan mengurangi biaya sewa kantor, listrik, dan perlengkapan kerja. Anggaran tersebut bisa dialihkan untuk pengembangan bisnis atau kesejahteraan karyawan.
Karyawan yang merasa nyaman cenderung lebih loyal terhadap perusahaan. Hal ini berdampak pada turunnya angka keluar-masuk karyawan serta penghematan biaya rekrutmen.

Meski memiliki kelebihan, sistem kerja remote juga memiliki beberapa tantangan yang menjadi kekurangannya, diantaranya:
Bekerja sendirian dalam waktu lama bisa menimbulkan rasa sepi dan jenuh. Untuk mengatasinya, karyawan bisa sesekali bekerja dari kafe atau ruang kerja bersama.
Kerja jarak jauh menuntut kedisiplinan tinggi karena tidak ada pengawasan langsung. Jika mulai kehilangan fokus, mengubah suasana atau membuat jadwal baru bisa membantu.
Rekan kerja tidak selalu bisa dihubungi karena perbedaan jam kerja. Oleh karena itu, perencanaan tugas yang matang sangat dibutuhkan agar pekerjaan tetap lancar.
Di sisi lain, perusahaan juga berpotensi mengalami kelemahan saat karyawannya bekerja dari jarak jauh:
Lingkungan rumah memiliki banyak potensi gangguan seperti keluarga atau televisi. Hal ini bisa memengaruhi fokus kerja jika tidak diatur dengan baik.
Interaksi langsung antar karyawan menjadi lebih terbatas dalam sistem kerja jarak jauh. Perusahaan perlu memanfaatkan pertemuan daring untuk menjaga kekompakan tim.
Minimnya pengawasan dapat membuat sebagian karyawan menurunkan disiplin kerja. Evaluasi rutin dan sistem target membantu menjaga kinerja tetap optimal.
Pekerjaan remote kini semakin diminati. Untuk memperbesar peluang mendapatkan pekerjaan ini, simak beberapa tips yang bisa kamu lakukan.
Cobalah aktif di komunitas orang-orang yang mencari kerja remote di media sosial, seperti LinkedIn, Facebook, atau Discord. Dari sana kamu bisa mendapatkan info lowongan kerja lebih cepat sekaligus bertugas pengalaman dengan sesama pekerja remote.
Jika kamu belum memiliki pengalaman kerja formal, buatlah proyek sampingan pribadi, seperti blog, aplikasi sederhana, atau desain portofolio yang menunjukkan keterampilanmu. Hal ini membuat kamu memiliki inisiatif dan kreativitas tinggi.
Jika belum siap untuk bekerja full time secara remote, kamu bisa memulainya dengan mengerjakan micro task di platform pencari kerja atau mengambil freelance untuk bekal pengalaman. Cara ini akan membantu melatih kedisiplinan dalam bekerja jarak jauh.