Bagi kamu yang tertarik berkarier di dunia media dan pemberitaan, jurusan Jurnalistik bisa menjadi pilihan tepat untuk mendalami bidang tersebut di perguruan tinggi. Di sini, kamu akan belajar memahami dunia jurnalistik beserta dinamika yang terjadi di berbagai media massa, mulai dari televisi, radio, media cetak, hingga platform online.
Selama perkuliahan, mahasiswa akan mempelajari berbagai hal penting, seperti riset, teknik menulis dan menyunting berita, hingga cara menyebarluaskan informasi secara efektif. Lantas, apa saja yang dipelajari di jurusan jurnalistik? Simak penjelasannya berikut ini.
Jurusan Jurnalistik adalah salah satu cabang dari Ilmu Komunikasi yang berfokus pada pengembangan keterampilan dan pengetahuan di bidang jurnalisme. Di jurusan ini, mahasiswa belajar cara mencari, mengumpulkan, mengolah, dan menyebarluaskan informasi kepada masyarakat melalui berbagai media, seperti surat kabar, majalah, radio, televisi, hingga platform digital.
Selain mempelajari dasar-dasar penulisan dan penyusunan berita, jurusan ini juga mengajarkan cara memproduksi konten dalam berbagai bentuk, seperti tulisan, visual, audio, dan audiovisual, agar pesan dapat tersampaikan dengan efektif dan menarik.
Mahasiswa juga akan dibekali kemampuan teknis seperti fotografi, editing video, desain website, serta keterampilan kritis dalam mengenali dan menangkal berita bohong (hoaks). Dengan demikian, kuliah jurnalistik tidak hanya melatih calon jurnalis profesional, tetapi juga mencetak komunikator andal yang mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan media modern.

Pada jurusan ini, kamu akan mempelajari berbagai mata kuliah jurnalistik yang dirancang untuk membekali mahasiswa dengan kemampuan menulis, menganalisis, dan menyampaikan informasi secara profesional. Bidang ini tidak hanya berfokus pada menulis berita, tetapi juga mengajarkan bagaimana mencari, mengolah, dan memverifikasi informasi agar sesuai dengan kaidah jurnalistik dan etika media.
Secara umum, jurnalistik belajar apa saja? Kamu akan menemui mata kuliah seperti:
Melalui beragam mata kuliah ini, mahasiswa dibekali kemampuan berpikir kritis, menulis dengan gaya berita yang efektif, serta memahami dinamika media dalam menyebarkan informasi kepada publik.
Di banyak kampus, Jurnalistik biasanya masuk sebagai salah satu konsentrasi dari Jurusan Ilmu Komunikasi. Namun, beberapa universitas juga membuka Jurusan Jurnalistik sebagai jurusan mandiri, sehingga mahasiswa bisa mempelajari dunia media dan pemberitaan dengan lebih fokus dan mendalam.
Untuk gelar jurnalistik, hal ini bergantung pada jenjang pendidikan dan kebijakan universitas tempat kamu menempuh studi. Lulusan Diploma III (D3) biasanya memperoleh gelar Ahli Madya Ilmu Komunikasi (A.Md.I.K), sedangkan Diploma IV (D4) mendapatkan gelar Sarjana Terapan Ilmu Komunikasi (S.Tr.I.Kom).
Sementara itu, bagi mereka yang menempuh pendidikan tingkat sarjana, sarjana jurnalistik umumnya dianugerahi gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.Kom) atau Sarjana Sosial (S.Sos). Gelar ini menjadi bukti kompetensi akademik di bidang jurnalistik dan komunikasi massa, yang dapat membuka peluang karier luas di dunia media dan industri kreatif.

Buat kamu yang penasaran jurusan jurnalistik kerja apa atau bisa jadi apa, berikut beberapa prospek kerja yang bisa kamu pertimbangkan. Lulusan jurusan ini dibekali kemampuan menulis, berpikir kritis, dan memahami media, sehingga bisa bekerja di berbagai bidang komunikasi dan kreatif.
Rata-rata gaji jurnalistik di Indonesia berkisar antara Rp 4 juta hingga Rp 10 juta per bulan, tergantung posisi, pengalaman, dan jenis medianya. Dengan keterampilan yang terus diasah, lulusan jurusan ini memiliki peluang besar berkarier di dunia media maupun industri kreatif.
Melansir dari Universitas Multimedia Nusantara, berikut beberapa kemampuan penting yang akan diasah selama kuliah di jurusan jurnalistik:
Di Indonesia, hanya terdapat beberapa universitas yang ada jurusan Jurnalistik. Berikut beberapa kampus yang menyediakan program studi ini: