Seorang humas memiliki tugas utama yaitu manajemen komunikasi suatu organisasi atau kelompok dengan berbagai pihak. Mulai dari pihak internal yang terdiri dari atasan dengan para karyawannya hingga pihak eksternal yang terdiri dari publik, media massa, stakeholder dan pihak luar lain lewat penulisan kehumasan.
Salah satu cara manajemen komunikasi ialah dengan publikasi melalui penulisan. Secara umum, humas dikenal dengan produk tulisannya yang berbentuk siaran pers atau press release. Seperti halnya jurnalis, ada beberapa jenis penulisan kehumasan yang sangat berguna, antara lain:
Siaran pers menjadi salah satu jenis penulisan kehumasan yang paling dikenal dan populer. Seorang humas harus bisa membuat jenis naskah penulisan ini. Tujuan siaran pers dibuat adalah sebagai pernyataan resmi sebuah perusahaan/instansi/organisasi terhadap informasi yang berkaitan menyangkut namanya dan sedang menjadi sorotan publik. Selain itu, siaran pers juga dibuat untuk memberikan informasi terbaru kepada publik.
Teknis penulisan siaran pers tidak jauh berbeda dengan penulisan berita straight news. Bedanya adalah informasi yang disampaikan diambil dari satu angle, yakni angle dari perusahaan/instansi/organisasi. Sedangkan untuk susunannya, siaran pers juga bisa menggunakan konsep piramida terbalik, dan biasanya memakai bahasa yang kaku.
Buletin menjadi salah satu produk penulisan kehumasan yang diproduksi secara berkala dan isinya lebih beragam. Isi buletin biasanya tulisan feature yang berkaitan dengan citra baik perusahaan. Terkadang, buletin ini juga diisi dengan kolom iklan untuk menambah penghasilan, walaupun biasanya produk yang diiklankan adalah produk-produk afiliasi dengan mitra.
Untuk menjalankan strategi komunikasi, sebuah perusahaan sebaiknya menggunakan corporate messaging. Ini adalah cara berkomunikasi perusahaan dengan konsumen dan stakeholder, sehingga lebih intimate dibandingkan siaran pers atau buletin. Corporate messaging bisa dikirimkan lewat email untuk menjaga hubungan baik.
Penulisan kehumasan selanjutnya yang wajib diketahui ialah media script. Penulisan ini digunakan untuk mendukung atasan dalam menyampaikan informasi terkait perusahaan di media. Misalnya content plan untuk perencanaan media sosial, naskah pidato atasan, dan naskah-naskah yang berkaitan dengan media.
Jenis penulisan kehumasan yang terakhir adalah artikel advertorial. Jenis artikel ini biasanya digunakan untuk mempromosikan perusahaan. Umumnya, artikel ini akan terpajang di media-media mainstream, setelah melalui proses negosiasi. Tidak hanya kemampuan menulis yang dibutuhkan seorang humas untuk membuat artikel advertorial, tapi juga kemampuan negosiasi dengan media.
Selain kelima jenis penulisan kehumasan di atas, masih ada banyak jenis penulisan dalam kehumasan seiring berkembangnya dunia media dan komunikasi. Untuk itu, seorang humas dituntut untuk terus mengikuti perkembangan zaman dan mengembangkan kemampuan.
Tempo Institute sebagai lembaga pelatihan yang masih menjadi bagian dari Tempo, seringkali menggelar Kursus Jurnalistik untuk Praktisi Humas. Di kelas ini, Anda akan belajar membuat rilis yang mudah dipahami jurnalis, menulis konten website yang ramah SEO, dan praktik langsung memotret kegiatan dengan teknik fotografi yang tepat—ala wartawan Tempo
Anda bisa mengikuti Kursus Jurnalistik untuk Praktisi Humas di Tempo Institute dengan proses belajar yang kaya akan praktik, intensif, interaktif, dan menyenangkan. Di kelas, Anda akan belajar langsung bagaimana menulis efektif dari wartawan Tempo.
Jadwal Pelatihan
Jangan lewatkan pengalaman belajar yang intensif, interaktif, dan menyenangkan. Lihat informasi lengkap kelasnya dan daftar sekarang untuk memulai pengalaman belajar yang tak terlupakan.
Baca juga : Badan Siber dan Sandi Negara Akan Gandeng BIN, TNI, Polri