In house training adalah program pelatihan yang dirancang khusus oleh perusahaan untuk meningkatkan kompetensi karyawan secara internal. Pelatihan ini sering dipilih karena materi dan metode pembelajarannya bisa disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
Selain itu, pelaksanaan pelatihan ini juga memungkinkan perusahaan mengontrol kualitas dan tujuan pengembangan sumber daya manusia untuk menunjang kinerja dan produktivitas pegawai. Lantas, apa sebenarnya in house training tersebut? Simak rangkuman informasi selengkapnya berikut ini.
Secara bahasa, istilah in house merujuk pada kegiatan internal, sedangkan training berarti proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan kerja. Sederhananya, in house training merupakan bentuk pelatihan yang diselenggarakan oleh perusahaan untuk karyawan di lingkup organisasinya sendiri.
Program ini dirancang secara khusus agar selaras dengan kebutuhan karyawan dan tujuan perusahaan. Umumnya, seluruh sumber daya pelatihan, mulai dari instruktur hingga fasilitas pendukung, disediakan oleh perusahaan.
In house dalam pekerjaan bersifat eksklusif dan tidak terbuka untuk umum karena hanya ditujukan bagi karyawan internal perusahaan. Jumlah pesertanya juga fleksibel, bisa mencakup seluruh divisi atau hanya unit kerja tertentu saja.
Adapun untuk materi yang diberikan mencakup berbagai aspek, mulai dari keterampilan teknis, kepemimpinan, komunikasi, hingga pengembangan soft skill lainnya. Melalui program ini, perusahaan dapat meningkatkan kompetensi, pengetahuan, dan profesionalisme karyawan sesuai tuntutan pekerjaan serta target organisasi.
Program pelatihan internal ini juga berbeda dengan workshop atau lokakarya. Workshop umumnya berlangsung singkat dan berfokus pada diskusi untuk menemukan solusi atas topik tertentu, sehingga dapat diikuti oleh peserta pemula tanpa dasar keterampilan khusus.
Sementara itu, in house training biasanya berlangsung lebih lama, bahkan hingga hitungan bulan, dengan tujuan mengembangkan kompetensi tertentu secara mendalam. Peserta biasanya sudah memiliki kemampuan dasar, sehingga materi yang diberikan diarahkan untuk meningkatkan dan menyempurnakan keterampilan yang telah dimiliki.
Program in house training memberikan banyak keuntungan, baik untuk perusahaan maupun karyawan. Beberapa manfaat penting yang bisa dicapai dari pelaksanaan pelatihan ini adalah:
Materi pelatihan internal ini umumnya disusun secara khusus sesuai kebutuhan organisasi. Topik yang dibahas dapat disesuaikan dengan tujuan perusahaan, bidang usaha, serta tantangan kerja yang dihadapi karyawan.
Pelatihan yang dilaksanakan di lingkungan perusahaan cenderung lebih hemat biaya. Perusahaan tidak perlu menganggarkan biaya tambahan seperti sewa tempat, transportasi, maupun akomodasi peserta, dibanding saat mengadakan training di luar perusahaan.
Jadwal pelatihan dapat diatur sesuai kondisi operasional perusahaan. Dengan begitu, proses belajar tetap berjalan tanpa mengganggu aktivitas kerja utama.
Pelatihan yang diikuti bersama-sama mendorong interaksi dan kolaborasi antarkaryawan. Hal ini membantu mereka memahami peran masing-masing dalam mencapai target perusahaan.
In-house training dapat dilakukan secara rutin dan selaras dengan program pengembangan jangka panjang. Pendekatan ini membantu membangun budaya belajar yang berkesinambungan di lingkungan kerja.

Terdapat berbagai jenis pelatihan yang dapat digelar dalam in house training, sesuai dengan kebutuhan dan tujuan perusahaan. Beberapa jenis program yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut:
In house training ini berfokus pada peningkatan kemampuan teknis dan operasional yang dibutuhkan dalam pekerjaan sehari-hari. Materinya dapat berupa penggunaan perangkat lunak, proses produksi, atau keahlian teknis sesuai bidang kerja.
Program ini ditujukan untuk mengembangkan kemampuan mengelola tim dan memimpin organisasi. Materi yang diberikan mencakup pengambilan keputusan, pengelolaan proyek, serta penguatan jiwa kepemimpinan.
Pelatihan ini menitikberatkan pada pengembangan kemampuan komunikasi dan hubungan antarindividu. Contohnya dalam in house training guru, pelatihan akan berfokus pada pengembangan kemampuan kerja sama tim antarpendidik, keterampilan presentasi di kelas, hingga kemampuan negosiasi dengan siswa maupun orang tua.
Fokus dari pelatihan jenis ini adalah pemahaman terhadap aturan, standar keselamatan, dan kebijakan perusahaan. Tujuan utamanya agar karyawan bekerja sesuai ketentuan hukum dan regulasi yang berlaku di lingkungan perusahaan.
Agar acara training internal perusahaan ini berjalan lancar, terdapat beberapa tahapan yang harus ditempuh dalam perencanaannya. Berikut adalah langkah-langkah yang harus dilakukan:
Tahapan paling penting sebelum membuat acara training internal adalah dengan menganalisis kebutuhan karyawan dan perusahaan. Proses ini dapat dibantu melalui pre-test, survei, atau penilaian kompetensi.
Setiap program perlu memiliki tujuan yang jelas dan terukur. Penetapan tujuan ini membantu pelatihan berjalan lebih terarah dan efektif.
Dalam perencanaannya, metode pelatihan harus disesuaikan dengan karakter peserta dan materi yang akan disampaikan. Perusahaan dapat memilih bentuk penataran berupa diskusi kelompok, simulasi, pelatihan daring, atau tatap muka.
Setelah rancangan pelatihan dibuat, perusahaan harus lebih dulu menguji kesiapan pelaksanaan sebelum program diterapkan. Simulasi ini penting untuk melihat kekurangan dan menyempurnakan konsep pelatihan.
Keberhasilan pelatihan sangat dipengaruhi oleh kompetensi pengajar. Perusahaan dapat menggunakan instruktur internal atau menghadirkan tenaga eksternal yang memahami kebutuhan pelatihan untuk menyampaikan materi.
Dalam in house training rumah sakit, instruktur dapat berasal dari tenaga internal yang berpengalaman maupun pihak eksternal yang kompeten di bidang kesehatan. Adapun materi yang menjadi fokus utamanya berupa peningkatan keterampilan medis, standar keselamatan pasien, pelayanan kesehatan, serta kepatuhan terhadap prosedur dan regulasi rumah sakit.

Karena memiliki banyak manfaat dalam pelaksanaannya, program in house training harus dirancang dan dilaksanakan dengan hati-hati. Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merancang program tersebut:
Tidak semua organisasi memiliki pelatih internal dengan keahlian khusus yang dibutuhkan, sehingga pengembangan instruktur memerlukan waktu dan biaya tambahan. Penyusunan materi yang efektif juga menuntut persiapan matang, mulai dari bahan ajar hingga dukungan teknologi.
Menentukan jadwal pelatihan tanpa mengganggu operasional harian sering menjadi kendala. Perbedaan jam kerja dan beban tugas antar divisi membuat penyesuaian waktu pelatihan menjadi lebih kompleks.
Mengukur dampak pelatihan terhadap peningkatan kinerja bukan hal sederhana. Diperlukan sistem evaluasi yang tepat dan umpan balik berkelanjutan agar program dapat disempurnakan dan benar-benar diterapkan dalam pekerjaan.
Pelatihan internal membutuhkan fasilitas yang memadai, seperti ruang belajar, perangkat pendukung, dan sistem digital. Pemanfaatan teknologi seperti LMS juga menuntut kesiapan infrastruktur serta kemampuan penggunaannya oleh karyawan.
Contoh in house training adalah saat sebuah rumah sakit menyelenggarakan pelatihan internal bagi perawat dengan instruktur dari tenaga medis senior. Pelatihan itu dibuat untuk meningkatkan komunikasi antar tenaga medis dan pasien serta kepatuhan prosedur rumah sakit.